Senin, 31 Desember 2012

Postcardfiction : Cucu Untuk Ibuku



            Namaku Muti, Lengkapnya Mutiara Larasati. Saat ini usiaku menginjak 31 tahun. Di usiaku yang terbilang “matang” ini, aku masih melajang. Aku bukannya tak peduli akan statusku, tapi aku juga tak ingin ngoyo dalam mencari pasangan. Aku pun tak pernah memasang target untuk menikah. Aku selalu berpikir, jika sampai pada waktunya jodoh itu pasti akan datang dengan sendirinya.
            Tapi belakangan ini aku sering terusik oleh pertanyaan orang terdekatku. “Kapan kamu menikah dan memberikanku cucu?”, begitu ucapnya kala itu. Ia adalah perempuan yang merawatku sejak kecil. Ia pula yang menyekolahkanku hingga aku sarjana dan akhirnya berprofesi sesuai dengan gelar kesarjanaanku. Aku sekarang adalah dokter. Dokter spesialis mata tepatnya. Semua berkat perempuan itu.
Sayangnya perempuan itu tidak bisa menikmati jerih payahnya lantaran terbaring lemah di suatu rumah sakit. Perempuan itu sekarang sedang menunggu keajaiban seandainya itu hal yang boleh kuminta. Keajaiban untuk sembuh dari kanker rahim yang telah menggerogotinya sejak enam bulan lalu.
            Sejak perempuan itu sakit, aku seperti kehilangan teman. Hingga akhirnya aku sering “melarikan diri” ke suatu tempat dimana ada banyak anak-anak yang nasibnya tak seberuntung aku. Di tempat itulah aku bertemu Dinda, seorang balita yang sangat cantik. Sayangnya Dinda tidak bisa melihatku. Matanya buta sejak lahir dan ditinggalkan begitu saja di pintu panti itu. “Aku ingin melihat pelangi, Kak,” begitu ucapnya setiap kali aku mengunjunginya.
            Bagaimanapun aku mengupayakan kesembuhannya, tapi aku toh tak mampu melawan suratan-Nya. Perempuan itu pun akhirnya harus menyerah pada penyakitnya. Sedih rasanya. Sampai detik terakhirnya, aku tak mampu memenuhi permintaannya. Tapi dengan adanya Dinda di sampingku, setidaknya aku ingin membahagiakannya. Walaupun tak terlahir dari rahimku, tapi Dinda sekarang adalah anakku. Dinda pun sekarang sudah mampu melihat pelangi. Semua juga berkat kornea perempuan itu yang konon hampir meregang nyawanya saat melahirkan hanya agar bisa mengaku sebagai ibuku. “Aku datang ibu, membawakan cucu untukmu,” di pusaranya aku bersimpuh.

Note : jumlah kata 300

Jumat, 02 November 2012

Huwaa...Saya Kena Racun NaNoWriMo!!

Hola...hola...lama gak curhat nih :)
Psssttt...kali ini saya mau curhat ke teman-teman. Ehh tau gak, saya lagi ikutan "tantangan" nih. Weitss...tantangan! Bahasanya itu lho, sajak berat hehehe.


Ya gitu deh pokoknya saat ini saya lagi ikutan NaNoWriMo. Apaan tuh NaNoWriMo? Itu lho semacam acara nulis novel dalam waktu sebulan. Sebulan aja lho, gak lebih. Ya mirip-mirip dengan J50K deh, cuman ini yang ikutan sedunia. Kalo J50K, dilaksanakan tiap bulan Januari, sementara NaNoWriMo setiap bulan November. 
Gila, nulis novel rame-rame dalam waktu sebulan bersama-sama penulis lain sedunia. Apa gak gila tuh! Dan ini tantangan berat buat saya. Selama ini khan semua tahu kalo saya ini paling gak bisa nulis fiksi. Bisanya curhat melulu. Tapi namanya juga "tantangan" gak ada salahnya khan saya coba. Siapa tahu saya berhasil. Setidaknya ada satu novel yang saya terbitkan atas nama sendiri selama hidup ini. 
Cie...cie...punya novel? Mimpi kali! Tapi gak ada salahnya khan bermimpi. Selama mimpi belum dilarang di muka bumi ini, maka bermimpilah setinggi langit hehehe. 

Terus kira-kira mampu gak ya saya menyelesaikan "tantangan" ini? Saya sih sangat berharap bisa, walaupun pada even J50K kemarin saya hanya mentok di K13 lebih dikit, tapi setidaknya sudah saya coba. Kalo tidak saya coba, mana tahu kemampuan saya sampai seberapa, ya khan? Lagian setelah itu saya lanjutkan koq J50K saya di bulan-bulan selanjutnya (walaupun mentok juga di K29 lebih hehehe). Tapi insya Allah akan saya lanjutkan sampai kelar, meskipun gak tahu kapan kelarnya hahaha.

Lha yang J50K aja dulu gak kelar, koq sekarang malah ikutan NaNoWriMo sih? Apa gak malu kalo gak kelar lagi? Halah malu sama tembok? Saya sih gak pernah malu, malu-maluin sih iya hahaha. Habisnya saya "diracuni" sih sama Mas Didik dan mba Anazkia. "Kompor" mereka pake tabung gas yang paling besar kali ya, koq bisa memanaskan semangat saya hehehe.

Ya gitu deh pokoknya saya sejak kemarin, begitu daftar langsung nulis (walaupun sebenarnya bingung mau nulis cerita apa). Nulis aja yang melintas di kepala. Gak tau nanti jadinya seperti apa. Pokoknya nulis dan sampai saat ini sudah sampai di 1476 kata lho (bangga! hehehe). Judulnya aja pake bahasa Inggris pula. Gaya sekali ya saya hahaha. Padahal seumur-umur saya paling gak bisa bahasa Inggris. Ngertinya cuma "yes no...yes no..." aja. Lha wong dua kali ngambil mata kuliah bahasa Inggris I dan II dapatnya ya cuman C koq. Makanya gak bisa diandalkan deh. Tapi karena ini event yang ikut sedunia, makanya gaya pake judul keingris-inggrisan gitu hahaha. Kalo nulis novelnya sih tetap pake bahasa Indonesia. I love Indonesia...halahh. Tak apalah judul khan nanti bisa diubah.

Nah berhubung lagi konsen di NaNoWriMo ini, makanya saya mau minta maaf ya kalo FB-an saya rada saya kurangi. Ngompasiananya juga. Apalagi memang belakangan ini si Siana lagi sering kumat-kumatan errornya, makanya mendingan saya nulis fiksi tho hehehe. Ya sudah pokoknya curhat saya sampai sini aja ya. Saya mau nyuci dulu, ntar kalo sudah selesai mau lanjut nulis novel lagi, dan kalo pas mentok tak nengok FB deh hehehe. Oh iya, buat teman-teman yang ikutan NaNoWriMo, add saya ya biar kita bisa saling menyemangati. Nih akun saya disana  mama_darryl. Jangan lupa add ya :)    

Selasa, 16 Oktober 2012

Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1

Adopsi Teknologi Motor Balap buat All New Jupiter Z1

Berbicara tentang sepeda motor yang tengah beredar di pasaran Indonesia, maka Yamaha Indonesia secara resmi memperkenalkan motor terbarunya All New Jupiter Z1. All New Jupiter Z1 menjadi motor bebek pertama yang memiliki teknologi Fuel Injection (FI). Puncak teknologi Jupiter Z ini tetap dengan karakter kencangnya yang banyak disukai kaum muda.
Dan yang sangat membahagiakan bagi konsumen terhadap produk baru dari Yamaha ini pastinya adalah dengan adanya mesin baru All New Jupiter Z1 yang mampu membuat performance-nya meningkat 20 persen dari sebelumnya karena mengadopsi teknologi motor balap YZ Crankshaft Technology. Dengan YZ Crankshaft Technology ini, maka sudah dipastikan akan meningkatkan akselerasi dan torsinya. Dan ternyata teknologi baru ini juga sudah digunakan di motor trail Yamaha YZ450F. Selain itu All New Jupiter Z1 yang diluncurkan Yamaha ini kian sempurna dengan Low Friction Technology yang mampu memperkecil hambatan tenaga akibat gesekan sehingga tenaga mesin menjadi lebih optimal. Juga menggunakan Forged Piston yang memiliki daya tahan tinggi dan ringan sehingga mampu menyalurkan tenaga mesin yang besar serta menjadikan motor lebih mudah berakselerasi.  
Dengan penampilan baru berupa penggantian mesin baru All New Jupiter Z1 yang juga didukung teknologi Fuel Injection, sudah pasti akan membuat produk Yamaha yang satu ini menjadi mempunyai performance yang dahsyat karena akselerasi yang lebih responsif dan pastinya makin canggih buat balapan. Kecanggihan teknologi FI semakin menyempurnakan All New Jupiter Z1 yang kesohor dengan karakter kecepatannya. Identitas speed ini bisa dibuktikan lewat akselerasi responsif dalam kondisi apapun (low-middle-high performance). Kecepatan dan performance All New Jupiter Z1 dilengkapi bodi motornya yang didesain lebih efisien untuk menembus angin. Mudah bermanuver dan menikung meskipun saat traffic jam. Jadi buat kaum muda yang senang kegiatan balap, tidak suka dengan kemacetan, maka All New Jupiter Z1 ini bisa jadi pilihan tepat. Dengan mengendarai All New Jupiter Z1 anda sudah laksana pembalap profesional karena desainnya yang memudahkan anda bermanuver dan menikung. 
Dengan All New Jupiter Z1, kita juga tidak perlu ragu karena feeling berkendara kita semakin nyaman sebab perpindahan gigi dan suara mesin lebih halus. Jadi tidak berisik dan kasar. Suara knalpot yang lebih bertenaga juga mampu membuat pengendara lebih gagah saat menunggangi All New Jupiter Z1. Perasaan seperti itu yang disebut Yamaha dengan istilah premium riding feeling. Masih banyak keunggulan dari All New Jupiter Z1 ini, diantaranya adalah perawatan yang lebih mudah dan sudah pasti ini yang dicari oleh konsumen. Buat apa memiliki kendaraan baru, tetapi rumit dalam perawatan?
All New Jupiter Z1 memiliki spesifikasi mesin tipe mesin 4-langkah, 2 valve, SOHC, berpendingin udara dan berkapasitas 113,7 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 10,06 PS di putaran 7.750 rpm dengan torsi puncak encampment 9,9 Nm di 6.500 rpm.



Striping Naga Emas dan Kombinasi Baru Warna Putih

Striping atau desain grafis motor saat ini ikut berperan penting dalam menarik minat konsumen. Dan sebagai produsen yang sangat memperhatikan "kebutuhan" konsumennya, Yamaha memperhatikan betul hal ini dan telah memilih desain grafis-desain grafis yang unik dan indah untuk menghiasi “tubuh” motor.
Untuk motor bebek injeksi pertama Yamaha, All New Jupiter Z1, benar-benar fantastis baik itu mesin, teknologi serta striping dan warna barunya. Grafisnya bertemakan gold metal dragon heart (naga emas dari emas yang tengah mencakar). Naga emas metal ini diibaratkan seperti naga robot yang dihidupkan teknologi FI yang canggih dan futuristik. Yamaha mengambil elemen material metal untuk memperkuat kesan canggih modern. Grafis unik All New Jupiter Z1 disematkan pada cover side dan leg shield. Desain pada tubuh All New Jupiter Z1 bertambah menarik dengan tulisan Fuel Injection pada leg shield kanan dan kiri. Lalu di dekat front panel ada stiker All New Jupiter Z1.
Selain desain, warna juga tak lepas dari perhatian produsen. Dengan pilihan warna yang menawan dimaksudkan untuk menyegarkan tampilan All New Jupiter Z1 dan ini sungguh usaha yang tepat buat menarik konsumen. Hero bike warna putih dibuat beda sendiri dengan tiga warna, dasarnya putih dikombinasikan dengan merah dan hitam. Warna merah ditempatkan pada center backbone, ini pertama kalinya warna merah ada di bagian itu untuk motor bebek di Indonesia. Merah menggambarkan kecanggihan Fuel Injection.
Warna putih kombinasi merah dan hitam hanya buat All New Jupiter Z1 CW (Cast Wheel). Varian velg racing itu tersedia juga empat warna lainnya, biru kombinasi warna hitam, hitam dengan hitam, hijau hitam dan merah hitam. Untuk empat warna itu bagian centre backbone-nya berwarna hitam.
Fiturnya pun makin kaya dan bergaya dengan pinstripe berwarna merah buat All New Jupiter Z1 CW warna merah, hitam dan putih. Sedangkan All New Jupiter Z1 CW warna biru dan hijau pinstripe-nya dipilih berwarna putih. Yamaha juga menyediakan All New Jupiter Z1 Spoke Wheel (velg jari-jari) warna hitam kombinasi hitam dan warna merah kombinasi hitam. Dengan demikian berarti ada dua varian baru yang dikeluarkan oleh Yamaha yaitu All New Jupiter Z1 CW (Cast Wheel) dan All New Jupiter Z1 SW (Spoke Wheel). Bagi yang suka dengan model velg jari-jari bisa memilih tipe  All New Jupiter Z1 SW, sebaliknya yang suka model velg racing pada umumnya bisa memilih yang tipe  All New Jupiter Z1 CW (Cast Wheel). 

All New Jupiter Z1, Inovasi Spektakuler Yamaha


Setelah resmi meluncurkan All New Jupiter Z1, Yamaha akhirnya merilis harga motor bebek pertamanya yang berteknologi motor balap dan Fuel Injection (FI) ini. Ada dua harga yang dikeluarkan yaitu untuk All New Jupiter Z1 CW (Cast Wheel) dan All New Jupiter Z1 SW (Spoke Wheel).
Untuk on the road Jakarta dan wilayah sekitarnya, All New Jupiter Z1 CW dibanderol seharga 15,1 juta rupiah. Harga ini naik 500 ribu rupiah dibandingkan sebelumnya yang hanya 14,6 juta rupiah. Sementara All New Jupiter Z1 SW dibanderol seharga 14,3 juta rupiah, jadi lebih murah 300 ribu rupiah. Kalau kita lihat perbandingan harga keduanya tidaklah terlalu jauh dan harga itu masih dianggap wajar untuk pasaran Indonesia.
Hero bike All New Jupiter Z1 CW paling beda sendiri dengan tiga warna, dasarnya putih dikombinasikan dengan merah dan hitam. Warna merah ditempatkan pada center backbone, ini pertama kalinya warna merah ada di bagian itu untuk motor bebek di Indonesia. Merah menggambarkan kecanggihan FI.
Warna putih kombinasi merah dan hitam hanya buat All New Jupiter Z1 CW (Cast Wheel). Varian velg racing itu tersedia juga empat warna lainnya, biru kombinasi warna hitam, hitam dengan hitam, hijau hitam dan merah hitam. Untuk keempat warna itu bagian centre backbone-nya berwarna hitam.
Fiturnya pun semakin kaya dan bergaya dengan pinstripe berwarna merah buat All New Jupiter Z1 CW warna merah, hitam dan putih. Sedangkan All New Jupiter Z1 CW warna biru dan hijau pinstripe-nya dipilih berwarna putih. Buat All NewJupiter Z1 SW, warnanya hitam kombinasi hitam dan warna merah kombinasi hitam. Dengan warna yang beragam kita tidak perlu ragu untuk menentukan warna motor favorite pilihan kita sehingga tak akan pernah merasakan kemonotonan warna motor. 
Perlu diketahui All New Jupiter Z1 ini tetap dengan karakter cepat namun memiliki mesin baru dan berteknologi FI, sesuai tagline-nya "Yang Lain Semakin Ketinggalan Lagi" dan key message Mesin Baru, Fuel Injection, Performa Semakin Dahsyat.
Mesin baru All New Jupiter Z1 membuat performance-nya meningkat 20 persen karena mengadopsi teknologi motor balap YZ Crankshaft Technology, Low Friction Technology dan Forged Piston. YZ Crankshaft Technology meningkatkan akselerasi dan torsi, sudah digunakan di motor trail Yamaha YZ450F. All New Jupiter Z1 yang diluncurkan Yamaha kian sempurna dengan Low Friction Technology yang memperkecil hambatan tenaga akibat gesekan sehingga tenaga mesin menjadi lebih optimal. Forged Piston yang memiliki daya tahan tinggi dan ringan sehingga mampu menyalurkan tenaga mesin yang besar serta menjadikan motor lebih mudah berakselerasi.
Mesin baru All New Jupiter Z1 juga didukung teknologi Fuel Injection yang membentuk high performance karena akselerasi yang lebih responsif dan pastinya makin canggih buat balapan. Kecanggihan teknologi FI semakin menyempurnakan All New Jupiter Z1 yang kesohor dengan karakter kecepatannya. Identitas speed ini bisa dibuktikan lewat akselerasi responsif dalam kondisi apapun (low-middle-high performance). Kecepatan dan performance All New Jupiter Z1 dilengkapi bodi motornya yang didesain lebih efisien untuk menembus angin. Mudah bermanuver dan menikung meskipun saat traffic jam.
Dengan All New Jupiter Z1, feeling berkendara semakin nyaman sebab perpindahan gigi dan suara mesin lebih halus. Suara knalpot yang lebih bertenaga membuat pengendara lebih gagah saat menunggangi All New Jupiter Z1. Feel seperti itu yang disebut Yamaha dengan premium riding feeling. Keunggulan All New Jupiter Z1 lainnya yaitu perawatan lebih mudah dan pastinya lebih disukai oleh konsumen.
Sementara, grafisnya bertemakan gold metal dragon heart (naga emas dari emas yang tengah mencakar). Naga emas metal ini diibaratkan seperti naga robot yang dihidupkan teknologi FI yang canggih dan futuristik. Yamaha mengambil elemen material metal untuk memperkuat kesan canggih modern. Grafisunik All New Jupiter Z1 disematkan pada cover side dan leg shield. Desain pada tubuh All New Jupiter Z1 bertambah menarik dengan tulisan Fuel Injection pada leg shield kanan dan kiri. Lalu di dekat front panel ada stiker All New Jupiter Z1.
Bagaimana kecanggihan teknologi mesin baru dari All New Jupiter Z1 dapat disaksikan dalam tayanga TV Commercial berikut ini :






Jadi buat apa pikir panjang, kalau ingin “Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit, All New Jupiter Z1”-lah pilihannya.



Sabtu, 29 September 2012

Hargai Mereka Yang Tidak Merokok

Anda tentu pernah membaca atau melihat peringatan semacam ini :

"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN" 

Peringatan semacam ini paling mudah kita jumpai justru di kemasan/bungkus rokok itu sendiri. Meskipun jelas-jelas disebutkan bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan, toh nyatanya jumlah perokok menunjukkan angka yang tidak sedikit. Hal ini dibuktikan oleh salah satu artikel VOA yang menyatakan bahwa dua pertiga pria dewasa di Indonesia perokok (11/9). Dalam artikel itu juga disebutkan bahwa berdasarkan hasil suatu survei tahun 2011, Kementerian Kesehatan menyebutkan 61,4 juta orang dewasa di Indonesia merokok, dua pertiganya laki-laki dan sisanya perempuan. Jumlah itu kemungkinan besar akan terus bertambah jika tidak dibarengi dengan kesadaran para perokok itu sendiri.   

Berbicara perihal merokok, saya termasuk orang yang anti rokok. Jangankan menghisap langsung, terkena asap orang yang sedang merokok saja saya sering terbatuk-batuk. Jika melihat orang merokok, sebisa mungkin saya akan menghindar. Karena jika berdekatan dengan orang yang sedang merokok itu sama saja artinya saya juga menikmati asap rokoknya alias perokok pasif. 

Walaupun istilahnya perokok pasif, tetapi dampak buruk bagi kesehatan yang ditimbulkan akibat asap rokok ini akan sama dengan perokok aktif. Dengan kata lain perokok pasif pun juga akan bisa terkena berbagai penyakit seperti yang disebutkan di atas. Padahal kalau kita sedang di tempat umum, terpapar asap rokok seringkali terjadi. Oleh karena itu menghindar dari sekumpulan orang-orang yang tengah merokok lebih sering saya lakukan daripada melarangnya secara ekstrem, terkecuali memang di area tersebut terdapat larangan untuk merokok.  
Melarang orang merokok di tempat umum juga bukan perkara mudah. Bagaimana pun juga merokok seringkali berkaitan dengan gaya hidup seseorang. Bagi perokok "kelas berat" kadang bahkan lebih memilih tidak makan daripada tidak merokok. Benar-benar sudah salah kaprah. Duit yang seharusnya bisa untuk sekedar menyambung hidup, malah "dibakar" begitu saja demi sepuntung rokok. Dunia sudah dijungkir-balik. Tapi begitulah kenyataannya. Sebagai seorang yang bukan perokok, seringkali justru kitalah yang harus menghargai kebiasaan buruk mereka. "Saya sedang merokok, kalau anda merasa terganggu ya silakan saja menyingkir!", begitu kira-kira saya menterjemahkan perilaku perokok yang seenaknya menghisap rokoknya di tempat umum.
Saya ingat sekitar 3 tahun lalu saya sempat jengkel dengan ulah para perokok yang seenaknya saja menghisap rokok tidak pada tempatnya. Waktu itu saya bermaksud kontrol kehamilan anak saya yang kedua di suatu rumah sakit. Begitu mau masuk ke rumah sakit itu, di depan pintu masuk terdapat beberapa orang bapak-bapak yang asyik mengobrol. Sambil mengobrol mereka juga menghisap rokok. Inilah yang membuat saya jengkel. Bagaimana tidak jengkel kalau saat sedang menunggu giliran untuk periksa kehamilan di suatu rumah sakit, eh ada saja orang yang seenaknya menghisap rokok di sekitar situ. Dan mereka ini adalah pria-pria dewasa. Harusnya mereka sadar bahwa mereka berada di lingkungan rumah sakit yang di sekitarnya banyak ibu-ibu hamil yang sedang menunggu periksa. Selain itu juga banyak anak-anak yang lalu-lalang di sekitar situ. Kebetulan ini adalah rumah sakit umum sehingga pasien yang datang tak hanya melulu ibu-ibu hamil, melainkan juga anak-anak.
Saya sendiri berusaha menutup hidung demi menghindari asap rokok itu, tapi ibu-ibu yang lain dan juga anak-anak itu tidak melakukukannya. Mungkin mereka termasuk orang-orang yang tahan atau terbiasa dengan asap rokok di rumahnya sehingga santai-santai saja melihat ada orang merokok di sekitar mereka. Tapi kalau saya jelas tidak tahan karena dirumah pun juga tidak ada yang merokok. Menunggu antrian di rumah sakit dekat dengan orang yang merokok benar-benar "penderitaan" bagi saya. Akhirnya saya hanya bisa menahan kedongkolan. Tambah dongkol lagi ketika melihat para perokok itu cuek-cuek saja. Meskipun di tempat umum, tapi jika di area rumah sakit menurut saya tidaklah pada tempatnya. Mau menegur koq nanti dikira sok! Serba salah memang. Ujung-ujungnya ya cuma menggerutu dalam hati.


Spanduk larangan merokok di depan pintu masuk rumah sakit

Itu kejadian sekitar 3 tahun lalu. Beberapa bulan lalu ketika saya ke rumah sakit itu lagi untuk memeriksakan anak saya, saya melihat "pemandangan" lain di depan pintu masuk rumah sakit itu. Tak jauh dari pintu masuk rumah sakit itu terpampang spanduk yang cukup besar dan mencolok. 

"DEMI KENYAMANAN BERSAMA DILARANG MEROKOK DI SEKITAR AREA INI"

Kaget sekaligus senang membaca tulisan di spanduk itu. Kaget kenapa baru sekarang spanduk itu dipasang, kenapa tidak dari dulu? Tapi bagaimana pun juga saya senang, akhirnya "penderitaan" orang-orang seperti saya hilang sudah. Kalau kemarin-kemarin mau negur orang yang sedang merokok serba sungkan, sekarang jadi lebih enak. Tinggal menunjukkan spanduk itu harusnya mereka sadar diri untuk tidak merokok di area itu. Paling tidak mereka mau menghargai orang yang tidak merokok karena bagaimana pun juga setiap orang berhak atas udara yang bersih dan segar. Saya berharap spanduk-spanduk seperti ini tidak hanya ada di rumah sakit di tempat saya periksa, tapi juga di rumah sakit-rumah sakit lain. Kita pergi ke rumah sakit agar kita tambah sehat, bukan malah tambah penyakit, iya kan? Dan memang seharusnya rumah sakit itu bebas dari asap rokok! 


Dulu di sekitar pintu masuk ini saya jumpai para perokok sedang menghisap rokoknya

Tulisan ini terinspirasi dari artikel VOA  Mahasiswa UGM Adakan Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok (19/9) dan Dua Pertiga Pria Dewasa di Indonesia Perokok (11/9)

Selasa, 31 Juli 2012

Antara Saya, Sepatu Eagle dan Guru BP



http://viptin15.blogspot.com/2009_07_01_archive.html

Kalo mau ngomongin kisah masa kecil, sebetulnya terlalu banyak kenangan masa kecil yang menurut saya sulit untuk dilupakan. Salah satu yang sering membuat saya tersenyum-senyum sendiri adalah kenakalan atau boleh dibilang kebandelan saya ketika usia SMP. Di bangsu SMP, nama saya lumayan sering masuk daftar list guru BP (Bimbingan Penyuluhan). Bukan karena nyontek lho, tapi lebih pada kebandelan saya selama menjadi murid. Namanya juga ABG, bandel-bandel dikit wajarlah hehehe....
Sejak kecil, saya ini termasuk anak tomboy. Entah karena terkondisi demikian atau memang dalam diri saya ada sifat kelaki-lakian. Kenapa saya bilang terkondisi, karena memang awalnya orang tua saya menginginkan anak pertamanya lahir laki-laki. Tapi begitu yang mbrojol perempuan, maka untuk mengobati kekecewaan itu saya diberi nama Edi. Sementara Kusumawati adalah penanda dari gender saya. Itu menurut cerita orang tua saya lho.
Saking terobsesinya punya anak laki-laki, sejak kecil pula saya dibiasakan memakai baju model laki-laki. Celana panjang atau pendek, hem atau kaos, adalah baju keseharian saya. Saya hanya mengenakan rok pas sekolah saja karena memang harus pakai pakaian seragam. Tidak hanya dalam berpakaian, penampilan terutama potongan rambut pun selalu model ala cowok. Sandal atau sepatu juga tak punya yang model cewek. Mainan apalagi, koleksi mainan saya justru mobil-mobilan dan tembak-tembakan, bukannya boneka seperti anak cewek pada umumnya. Tapi entah mengapa saya fine-fine aja dengan kondisi seperti itu.
Orang tua saya bukannya tidak menyadari "kekeliruannya" itu lho. Setiap kali saya ulang tahun, mereka selalu membuatkan baju cewek untuk saya. Tapi ya itu, baju itu hanya saya kenakan pas acara ulang tahun saja. Setelah itu ya kembali ke kebiasaan awal, berdandan ala cowok lagi. Kebiasaan saya yang "serba" laki-laki itu ternyata tak berkurang sampai saya besar.
Nah kebetulan ketika saya mulai masuk jenjang SMP, sekolahan saya mewajibkan setiap murid perempuan mengenakan sepatu vantopel hitam setiap hari Senin atau setiap ada upacara bendera.  Sementara murid laki-laki memakai sepatu kets hitam dan harus bertali. Bagi saya peraturan itu sungguh menyiksa. Kenapa, karena saya paling tidak bisa pakai sepatu vantopel. Rasanya gimana gitu, malah seperti mau kesrimpet gitu. Untuk mensiasatinya saya biasanya bawa 2 sepatu. Satu sepatu jenis kets merk Eagle warna biru muda (jaman saya dulu merk ini ngetop banget, dipakai dengan tali yang warna warni dan kaos kakinya pun warna ngejreng gitu). Dan satunya lagi sepatu jenis vantopel hitam. Untuk lebih jelasnya sepatu Eagle yang seperti apa yang dulu biasa saya pakai, ya kurang lebih mirip gambar sepatu yang diatas itu.
Sayangnya saya sering atau bahkan mungkin hampir setiap hari Senin saat upacara, saya kepergok guru BP tidak pakai sepatu vantopel warna hitam. Persoalannya kenapa saya bisa kepergok guru BP pas hari Senin? Ya karena saya sering datang ke sekolah hampir telat. Pas kelas 1 dan 2 saya biasanya naik bis kota kalo ke sekolah (pas kelas 3, saya sudah nekad bawa motor sendiri meskipun belum punya SIM, bandel juga khan). Karena sering hampir telat itulah, makanya saya kadang-kadang harus lari-lari dulu dari tempat pemberhentian bis sampai ke sekolah yang jaraknya sekitar 200 meter dari jalan raya. Kalo ada waktu biasanya saya ganti dulu sepatu kets saya dengan vantopel di sebuah gardu satpam suatu universitas swasta yang berada tepat di samping SMP saya. Sialnya koq ya seringkali waktunya sangat mepet dengan bel masuk sekolah. Saya khan nggak mungkin lari-lari dengan mengenakan sepatu vantopel, bisa kejengkang saya. Ya sudah deh, pasti saya kepergok guru BP yang biasanya memang rajin berdiri di depan gerbang sekolah pas hari Senin. Walaupun saya bilang bawa sepatu vantopel, tetap saja guru BP ngomel-ngomel. "Kenapa gak dipakai dari rumah?", begitu biasanya guru saya kalo ngomel. Ealah jangankan dipakai dari rumah, dipakai dari jarak 200 meter aja kesrimpet-srimpet koq. Tapi saya bisa apa, ya terima saja. Pembelaan nggak ada gunanya kalo sudah di depan guru BP.
Untungnya bukan saya saja yang berkelakuan begitu. Di kelas saya setidaknya ada 3 atau 4 orang murid perempuan yang seringkali juga senasib dengan saya (hai...Nunung, Wilis, Susi...do you remember this story hehehe). Selain itu kebandelan saya yang lain ya cuman sering bolos pas jam pelajaran, tapi bukan kabur lho! Saya tetap ada di lingkungan sekolah, tapi tidak mengikuti pelajaran aja. Biasanya sih saya ke kantin makan. Maklum saya seringkali nggak sempat sarapan kalo berangkat ke sekolah. Daripada kelaparan dan pingsan, khan repot (ini cuman ngeles aja sih! hehehe). Sayangnya itu kantin letaknya dekat kantor BP, makanya sering ketahuan juga saya. Gimana nggak ketahuan wong kalo mau ke kantin harus lewat di depan kantor BP. Makanya harus ngintip-ngintip dulu, kalo dirasa aman ya langsung nongkrong makan. Sialnya begitu mau balik, eh ada guru BP di sana. Apes itu namanya.
Saya dan teman-teman sekelas semasa SMP

Ngomong-ngomong guru BP, saya pernah nih ngerjain guru BP laki-laki. Dia ini guru praktek di sekolah saya. Waktu itu guru praktek itu menyebarkan semacam kuesioner di kelas saya. Hari ini di bagi, minggu depan harus di kumpulkan dan sudah diisi lengkap. Isinya sih biodata siswa dan beberapa pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan. Jelas aja saya males mengumpulkan. Bisa hancur reputasi tho! Karena nggak juga mengumpulkan, akhirnya guru praktek itu mendatangi rumah saya dan ketemu langsung dengan bapak saya. Saya sih nguping saja pembicaraan mereka dari dalam kamar. Ngakak saya sebenarnya, itu guru cerita banyak tentang kelakuan saya. Bapak saya sih cuman iya-iya aja. Mungkin dipikirnya bapak saya tidak tahu kelakuan anaknya. Padahal bapak saya saja pernah disuruh bikin surat pernyataan gara-gara saya lupa minta tanda tangan di kertas ulangan bahasa Inggris saya. Saya waktu itu benar-benar lupa, padahal harus dikumpulkan hari itu. Ya sudah saya palsu aja tanda tangan bapak saya. Sayangnya tanda tangannya nggak mirip, jadi ketahuan deh! Untungnya lagi nilai saya waktu itu pas tidak jeblok, jadi bapak saya maklum aja atas kelakuan anaknya ini. Tapi jujur itu pertama kali dan hanya sekali seumur hidup saya malsu tanda tangan lho! Nggak bakat kayaknya saya ya.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan, tapi koq rasanya seperti mengumbar "aib' saya sendiri ya. Jadi daripada saya "telanjangnya" kebanyakan, sampai sini aja deh cerita saya tentang masa kecil saya yang benar-benar terlalu indah untuk dilupakan itu...cieee...cieee..... Kalo telanjangnya kebanyakan, bisa masuk angin saya hehehe. So ini cuman cerita ya, ingat "don't try this at home!"


***** 

"Mak, ane ikutan giveaway-nya ye, mak! Kasih ane hadiahnya yang Handbag dari NikoNiko Shop atau Paket kecantikan dari Oriflame juga boleh, ya Mak! Soale ane lagi pengin ngerubah penampilan biar agak feminim dikit kayak Mak"



Rabu, 20 Juni 2012

Kepemimpinan Perempuan : Sebuah Paradigma Baru

Kita tentu pernah mendengar ungkapan yang menyatakan bahwa perempuan itu sekedar konco wingking (teman di belakang atau di rumah). Ibaratnya cuma bisa masak, macak (berhias) dan manak (melahirkan). Ungkapan itu sebenarnya lebih didasari pada pandangan bahwa perempuan itu tugasnya lebih dominan di sektor domestik. Memasak, melahirkan dan mengurus keluarga memang seharusnya menjadi tugas perempuan sebagai ibu rumah tangga. Jadi sudah kodratnya jika perempuan itu tugasnya tidak jauh-jauh dari semua yang berbau sumur, kasur dan pupur (bedak). Sementara tugas laki-laki lebih dominan di sektor publik. Jadi mencari nafkah untuk keluarga adalah kewajiban kaum laki-laki sebagai kepala keluarga.

Di jaman dulu perempuan juga tidak diwajibkan mengenyam pendidikan karena pendidikan memang hanya dikhususkan untuk kaum laki-laki. Untuk apa sekolah tinggi-tingi, toh nantinya juga cuma bekerja di dapur? Pandangan seperti ini sudah lama melekat di kalangan masyarakat kita. Sebagai suatu konstruksi sosial, paradigma semacam ini sudah selayaknya diubah. Sekarang jaman sudah berubah. Di era serba modern ini, perempuan sudah boleh bekerja di sektor publik. 

Seiring dengan kemajuan teknologi, perempuan sekarang sudah banyak yang melek teknologi. Perempuan sekarang juga sudah banyak yang mengenyam pendidikan tinggi.  Perempuan tidak bisa dipandang lagi sebelah mata.  Pada akhirnya banyak sekali profesi yang dulunya dominan dilakukan oleh laki-laki, sekarang menjadi lazim dilakukan oleh perempuan. Lihat saja berapa banyak perempuan yang menduduki jabatan direktur, manajer, atau bahkan arsitek. Jabatan-jabatan tersebut umumnya dulu diduduki oleh kaum laki-laki. Tapi seiring dengan kemajuan jaman, hal itu memungkinkan dijabat oleh perempuan. Perubahan paradigma inilah yang memungkinkan perempuan menjadi pemimpin. Jaman sekarang perempuan juga bisa menjadi kepala negara, bisa menjadi menteri dan juga anggota dewan. 

Apakah dalam kondisi  ini bisa disebut sebagai perempuan yang menyalahi kodrat? Saya rasa tidak. Di jaman globalisasi ini “bertukar peran” antara tugas kaum laki-laki dengan kaum perempuan, atau sebaliknya bukan hal yang baru. Apalagi dengan didukung adanya isu kesetaraan gender, laki-laki berprofesi di bidang yang mayoritas ditekuni perempuan atau sebaliknya perempuan berkutat di bidang pekerjaan yang mayoritas ditekuni oleh laki-laki sudah jamak terjadi. Jadi ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan permasalahan menyalahi kodrat.

Sebagai kasus misalnya seorang ibu rumah tangga yang semula hanya bekerja di lingkup domestik, memasak, mencuci dan melakukan pekerjaan rumah tangga pada umumnya, tiba-tiba harus bekerja di sektor publik menjadi tukang becak gara-gara suaminya sakit. Apakah kondisi seperti ini dapat disamakan dengan menyalahi kodrat? Saya lebih sepakat jika hal demikian lebih dikarenakan oleh tuntutan hidup. Kalau bukan karena tuntutan dapur agar tetap mengebul, tentunya ibu tadi tidak akan bertindak "menyalahi kodrat"nya. Toh masih banyak pekerjaan lain yang lebih feminim daripada menjadi tukang becak. 

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa perempuan itu kodratnya mengandung dan melahirkan. Sementara kaum laki-laki kebagian “jatah” untuk membuahi perempuan. Kodrat inilah yang tidak mungkin bisa diubah. Selebihnya paradigma tentang perempuan itu bisanya cuma masak, manak dan macak masih bisa diubah. Dengan pandangan yang baru tentang peran perempuan tak harus melulu di sektor domestik menjadikan kita tidak akan asing melihat para bapak memandikan anaknya atau memberikan susu formula untuk anaknya seperti foto dibawah ini, manakala istri sedang bekerja diluar rumah. 

Rabu, 04 Januari 2012

Membuat Novel Dalam Sebulan, Bisakah?

Sebenarnya pertanyaan itu lebih tepat ditujukan untuk para novelis, bukan untuk saya. Saya yang lebih sering nulis curhatan aja, suruh bikin novel dalam 1 bulan? Gila, apa! Mana mungkin! Bahkan mungkin seorang novelis besar saja belum tentu bisa kalo harus satu bulan. Apalagi saya yang hanya penulis kacangan, emak-emak pula. Bisanya juga cuman nulis curhat. Nggak pandai nulis fiksi. Lha sekarang malah "ditantang" nulis novel, sebulan pula dan minimal harus 50000 kata. Haiyah apa bisa???
Tapi gara-gara dikomporin teman-teman di Kampung Fiksi, makanya saya pun membulatkan tekad, tepatnya nekad mengikuti even J50K, yaitu membuat novel sepanjang minimal 50000 kata dalam satu bulan selama bulan Januari. Dan tepat di tanggal 31 Desember 2011, yakni hari terakhir pendaftaran even ini, saya pun mendaftarkan nama saya di perhelatan besar ini. Bersama dengan para nekadter yang lain saya berlomba-lomba menulis novel, yang saya sendiri masih ragu, apakah mampu saya menyelesaikan target satu bulan menulis.
Lagi-lagi komporan teman-teman di Kampung Fiksi membuat nyali saya semakin besar. Saya yang biasanya berada di "zona aman" dalam menulis karena hanya bisa nulis opini atau curhatan, kali ini mencoba masuk ke "zona ketakutan". Takut gagal, takut tidak bisa, takut nggak sesuai target, dan beragam ketakutan menyelimuti saya. Tapi saya percaya dan yakin dengan ungkapan "ketika seseorang berada di zona ketakutan, maka ia akan cenderung berbuat lebih baik daripada jika ia berada di zona aman." Analoginya begini, jika seseorang merasa takut akan hantu, maka ketika berhadapan dengan hantu otomatis pasti ada yang dia lakukan. Entah itu menjerit, minta tolong, atau malah lari dan saya yakin kalo ia lari pasti akan lari sekencang-kencangnya. Kenapa, karena ia ketakutan. Beda jika dia lari karena memang sedang ingin jogging di pagi hari. Larinya juga pasti nyantai. Dia baru akan lari kencang jika ada anjing mengejarnya. Kenapa, karena takut. Nah berbekal itulah saya mencoba melawan ketakutan saya ini.
Akhirnya saya pun mencoba menulis fiksi bersambung atau novel ini terhitung sejak tanggal 1 Januari 2012. Walaupun tertatih-tatih saya berusaha menuangkan kata-kata lebay saya ke dalam tulisan. Bagaimana tidak saya bilang lebay, lha wong dalam kepala saya ini rasanya cerita yang saya ambil untuk tema pada novel yang insya Allah adalah yang perdana bagi saya, mungkin bisa saya tuntaskan hanya dalam 2 kali postingan yang tak lebih dari 3000 kata. Tapi karena berusaha untuk menjadikan sebuah novel yang panjangnya tak kurang dari 50000 kata, akhirnya saya pun berusaha memanjang-manjangkan kata sesuai imajinasi saya. Lebay bukan? Selain itu saya juga berusaha memunculkan konflik-konflik lain yang baru dalam alur cerita yang saya tulis nantinya. Dan itu sulitnya minta ampun. Tapi kalo tidak saya coba dari sekarang, kapan lagi ada even semacam ini. Kapan lagi saya tahu, sampai dimana batas kemampuan saya dalam menulis fiksi.
Kalo dibilang ini resolusi di tahun baru, bisa juga. Tapi saya sendiri tidak ingin terlalu mentargetkan untuk selesai dalam satu bulan. Kalo saya targetkan dan nanti gagal di tengah jalan, takutnya saya malah kecewa. Syukur kalo bisa selesai dalam satu bulan, kalo tidak ya tidak apa-apa. Mungkin bisa saya selesaikan dalam waktu 2 atau 3 bulan, ya nggak masalah. Yang penting saya sudah mencoba, saya sudah berusaha, masalah hasilnya ya saya pasrahkan sama Allah SWT aja. Doakan ya teman-teman, saya mampu menyelesaikan "proyek" saya ini.
Untuk judul, sengaja saya pilih "Kidung Cinta Girli" Sebuah cerita yang bergenre urban, tapi tetap saja dibumbui romantisme anak muda. Kenapa saya pilih judul itu karena setting cerita itu saya ambil di pinggiran kali atau biasa di sebut girli. Selain itu, Girli sebenarnya juga nama tokoh rekaan dari novel saya itu. Seorang pemuda yang lahir dan besar di pinggir kali. Karena itulah orang tuanya sengaja menamai dirinya Girli. Sementara Kidung adalah nama tokoh rekaan saya juga, seorang mahasiswi yang tengah menggarap skripsi yang mengambil lokasi penelitian di pingiran kali. Di pinggir kali inilah akhirnya mereka berdua dipertemukan. Tentu saja ceritanya tidak akan sesimple itu. Ada tokoh-tokoh lain yang saya munculkan nantinya, diantaranya adalah Jono. Jono adalah teman sefakultas Kidung yang sama-sama tengah membuat skripsi. Hanya saja tema dan lokasi penelitian mereka yang berbeda. Jono inilah tokoh yang akan menjembatani konflik antara Kidung dan Girli. Sebenarnya banyak konflik yang bisa dimunculkan mengingat setting cerita ini di pinggir kali. Seperti kita ketahui, pinggir kali biasanya merupakan pemukiman warga yang padat dengan berbagai permasalahan dan karakter yang beragam. Inilah yang akan saya coba angkat dalam cerita saya. Mudah-mudahan saya bisa. Sekali lagi doakan saya ya, agar mampu menuntaskan "Kidung Cinta Girli" saya. Okey...