Sabtu, 20 Juli 2013

Darryl Sekolah


Jumat ini adalah hari kelima Darryl, bungsu saya sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sejak pertama kali masuk Senin kemarin, ia sudah sangat antusias menyambut dunia barunya. Malam hari sebelumnya (Minggu malam) saya sudah wanti-wanti agar ia tidur cepat supaya tak terlambat bangun untuk ke sekolah dan ia pun menurut. Kalau biasanya ia tidur selalu lewat pukul 22.00 wita, malam itu ia tidur sekitar pukul 21.00 wita. 

Keesokan harinya sekitar pukul 03.30 wita ia terbangun di saat kami (papa, mama dan kakaknya) sedang bersantap sahur. "Mama ini sudah pagi ya, ayo ke sekolah!", katanya waktu itu. Karena masih dini hari saya pun bilang "Ini masih malam, sekarang Darryl tidur lagi, ntar kalo sudah pagi mama bangunin," bujuk saya sembari membimbingnya masuk kembali ke kamar tidur. Ia pun akhirnya tidur lagi dan kembali terbangun
sendiri sekitar pukul 05.30 wita. Melihat papa dan kakaknya susah mandi hendak ke kantor dan ke sekolah, ia pun minta mandi dan kemudian cepat-cepat minta dipakaikan seragam sekolahnya. Hari itu ia benar-benar bersemangat ke sekolah.

Karena itu adalah hari pertama baginya ke sekolah, saya pun berniat mengantarnya bila perlu menungguinya di sekolah. Saya khawatir ia akan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya mengingat ini adalah hari pertamanya ke sekolah. Sementara rata-rata teman sekolahnya sudah mulai masuk sejak tanggal 29 Juni. Berhubung kami masih cuti di Jawa, maka Darryl pun baru masuk sekitar seminggu setelah teman-temannya masuk. Semula saya khawatir ia akan menangis atau ngambek di sekolah (pengalaman dulu kakaknya di hari pertama sekolah), tapi ternyata tak seperti yang saya perkirakan. Darryl tampak tak kesulitan berinteraksi dengan lingkungan barunya. Bahkan ketika saya bilang "Darryl belajar sama bu Kikin ya, mama mau antar mas Danny dulu", ia tampak tak keberatan.

Biasanya Danny, kakaknya selalu ikut antar jemput sekolah, tapi berhubung hari itu mobil jemputannya tak datang, saya terpaksa mengantarnya ke sekolah dan tak bisa menunggui Darryl. Baru setelah saya selesai mengantar kakaknya, saya kembali ke sekolah Darryl. Dari luar ruang kelasnya, saya lihat ia enjoy belajar. Untungnya sepanjang hari itu di sekolah Darryl tak mengalami kendala sama sekali. Bahkan ketika saya tanya gurunya, katanya Darryl sama sekali tak nampak takut. Ia justru seolah ingin mengenal sekolahnya lebih jauh sembari berjalan-jalan di koridor kelas sesaat setelah tugas mewarnainya selesai.

Sepulang sekolah pun ia tak mau segera pulang, ia maunya main prosotan dulu. Hampir satu jam lamanya ia main prosotan bersama teman-teman barunya.

Ketika tiba di rumah, ia saya tanya apa saja yang diajarkan gurunya di sekolah hari itu. Darryl pun lantas memperlihatkan kertas hasil mewarnainya kepada saya sambil menunjukkan tanda "bintang tiga" di kertas itu. Kemudian ia juga cerita kalau ia senang sekolah karena gurunya baik dan juga cantik. Ternyata anak kecil saya sudah tahu perempuan cantik ya hahaha.

Di hari kedua hingga kelima ini, Darryl tetap bersemangat ke sekolah. Ia pun tak perlu ditunggui seperti beberapa teman lainnya. Demikian sekelumit cerita tentang hari-hari Darryl bersekolah. Semoga dia akan terus semangat di hari-hari selanjutnya. Insya Allah...aamiin....