tag:blogger.com,1999:blog-24892929999482281942024-02-22T16:23:44.606+08:00Curhat Alakadarnyatentang apa saja ala emak-emakAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.comBlogger42125tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-75052054633309689432017-11-30T12:36:00.000+08:002017-12-04T12:56:32.423+08:00So Good CERDIK, Anak Cerdik, Ibu Pun Ikut Kreatif!<div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLF-1qzKKLWaYvf3o1puB-LZYev5FbIZfdemS2sBh62rynOyXPY5FwCm8WP3RFGyteoETzZSHuAH3aAB8muNqzZ95FyNQcTyPOqnScZUQcL3H4qwau6BjcI3WZVdbXPr72rR0rmcCW121-/s1600/Screenshot_2017-12-03-23-11-00-1883391636.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="904" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLF-1qzKKLWaYvf3o1puB-LZYev5FbIZfdemS2sBh62rynOyXPY5FwCm8WP3RFGyteoETzZSHuAH3aAB8muNqzZ95FyNQcTyPOqnScZUQcL3H4qwau6BjcI3WZVdbXPr72rR0rmcCW121-/s320/Screenshot_2017-12-03-23-11-00-1883391636.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aplikasi So Good CERDIK</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anda suka dongeng atau malah sering membacakan dongeng?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Darryl, putra saya sekarang sudah kelas 3 SD. Sejak belum sekolah ia sudah terbiasa dengan yang namanya dongeng. Dulu ketika ia masih rajin minum susu formula, banyak sekali koleksi buku dongeng yang ia miliki. Bagaimana tidak kalau setiap beli satu kotak susu, ada hadiahnya buku dongeng. Kalau 1 minggu 1 kotak, bisa dipastikan ada 4 buku dongeng yang bisa dikoleksinya dalam sebulan. Judulnya pun bermacam-macam. Ada Timun Emas, Kisah Si Malin Kundang, Hikayat Rawa Pening, dan masih banyak lagi judul menarik lainnya. Berhubung saat itu Darryl belum sekolah dan belum bisa membaca, maka tugas utama saya adalah membacakan kisah-kisah dongeng itu setiap kali ada koleksi buku dongeng baru.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYJKbQJSDKN5Iuu9mtDE98LXGHT8gRklpLjEHKi6Kc7TpCmq0b-CUTLun12EPyIOfHOWtrkZqAhd9tAF8By3ywdFPjqimjeQ6SeDmwKxrWRwn_zelpRy0gsriVJ_t_aJJgdJwgc_kN3EUP/s1600/IMG-20171203-WA0007.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYJKbQJSDKN5Iuu9mtDE98LXGHT8gRklpLjEHKi6Kc7TpCmq0b-CUTLun12EPyIOfHOWtrkZqAhd9tAF8By3ywdFPjqimjeQ6SeDmwKxrWRwn_zelpRy0gsriVJ_t_aJJgdJwgc_kN3EUP/s320/IMG-20171203-WA0007.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl dengan aplikasi So Good CERDIK</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selain rajin minum susu, Darryl kala itu juga hobby makan es cream. Dulu ada salah satu produsen es cream yang juga memberikan hadiah CD cerita, setiap kali membeli 5 bungkus es cream. Saat saya berbelanja di minimarket, Darryl saya tak pernah melewatkan yang namanya<i> freezer </i>es cream. Ketika saya sibuk mengambil barang belanjaan, tangan mungil Darryl pun tak kalah sibuknya dengan saya. Bedanya saya mengambil barang kebutuhan rumah tangga. Sedangkan Darryl sibuk memilih es cream kesukaannya. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya 5 bungkus tapi kadang hingga 2 kali lipatnya dengan harapan dapat hadiah CD cerita yang lebih banyak. Begitu sampai rumah, ia akan buru-buru minta disetelkan CD itu di laptop. Dan kalau sudah di depan laptop begitu, Darryl saya akan menjadi anak super manis di mata saya. Ia bisa betah menikmati jalan cerita sembari menikmati es creamnya. Sementara saya bisa leluasa melakukan pekerjaan harian saya (memasak, mencuci dan beberes rumah). Saking seringnya diputar, sampai-sampai bungsu saya itu hafal dialog perdialog yang disajikan dari CD cerita tersebut. Hingga akhirnya pernah saya iseng mendokumentasikan dalam bentuk video dan saya upload di<a href="https://www.youtube.com/watch?v=UAO8FhnwlOk&t=1s"> Youtube ini</a>.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCh4rhsAhGFbH7tsels2PDZKDc09bwtw30fDolSstK94G-V-OJt6nGHLJ6-KLdlFRb0SV7UrrCzcUtc4VnILzg_-ExsY_lr5UcpSMVVtCzG9xYtWUOqA7LOVmhuar6DdNAGbC23msbGoOh/s1600/IMG_20171202_164148.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCh4rhsAhGFbH7tsels2PDZKDc09bwtw30fDolSstK94G-V-OJt6nGHLJ6-KLdlFRb0SV7UrrCzcUtc4VnILzg_-ExsY_lr5UcpSMVVtCzG9xYtWUOqA7LOVmhuar6DdNAGbC23msbGoOh/s320/IMG_20171202_164148.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Predikat Anak Rajin Sekolah</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sampai sekarang saya masih sesekali membuka video youtube Darryl yang tengah <i>story telling.</i> Lucu juga ternyata melihat anak seusia Darryl bercerita dengan runtut tentang kisah yang berulang-ulang dia lihat dan dengar di laptop. Terus terang kehadiran teknologi digital berupa CD cerita itu benar-benar membantu tugas harian saya kala itu. Saya tak perlu lagi membacakan cerita untuk Darryl karena ia bisa mendengarkan sendiri cerita yang diputar dari laptop. Seiring berjalannya waktu, Darryl pun mulai masuk TK dan diluar perkiraan saya, Darryl termasuk cepat dalam hal membaca. Saya tak begitu susah mengajarinya membaca. Tahu-tahu dia sudah lancar saja membacanya, bahkan di kala dia masih di TK A. Setiap hari ada saja buku cerita yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah. Gurunya bilang, Darryl termasuk anak paling rajin meminjam buku di perpustakaan. Hingga akhirnya ketika lulus TK, gelar "Anak Rajin Sekolah" pun ia raih.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXZzojWcExjiQSxWgboWH2YrYl1mEgUmmlw_NTdyxhyphenhyphenm9JWU6by1OpdGOXafOhjCdcN7SFstvCYZS64Lx0mxImAH77X3wci4OY-ajfxknxq8NgT6upXkzGzE8D0pCzsqepg4NxJB1JRm8g/s1600/IMG-20171203-WA0024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXZzojWcExjiQSxWgboWH2YrYl1mEgUmmlw_NTdyxhyphenhyphenm9JWU6by1OpdGOXafOhjCdcN7SFstvCYZS64Lx0mxImAH77X3wci4OY-ajfxknxq8NgT6upXkzGzE8D0pCzsqepg4NxJB1JRm8g/s320/IMG-20171203-WA0024.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menemani Darryl bermain So Good CERDIK</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Menginjak bangku SD, hobby membaca Darryl tak juga berkurang. Bahkan tak hanya buku cerita, kali ini buku-buku bertema <i>science</i> pun juga dibacanya. Ketika berada di mall yang kebetulan ada <i>counter</i> bukunya, pasti ada saja buku yang dibelinya. Karena temanya<i> science</i>, maka ada saja hal yang terkadang ia kurang faham. Biasanya ia akan bertanya kepada saya tentang apa yang kurang dimengertinya. Sebagai ibu saya akan menjelaskan semampu saya. Tapi dasarnya anak seumuran Darryl ini rasa ingin tahunya sangat tinggi, sementara kemampuan saya menjelaskan secara mudah agar dimengerti anak juga terbatas, terkadang saya suruh ia untuk membuka gadget. Saya ijinkan ia <i>googling</i> sampai benar-benar paham apa yang belum ia mengerti. Jadi, tak heran jika anak saya itu sudah piawai untuk<i> seaching </i>dengan gadget.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-EYIKeOxUgvha1Z95PCqpmhuA9Y2-SNMEYvV2L3xJWuJl2vwa9T5XmD3vG7h3jK4v1yTqBl7tm_Fk5uNhogdpxKmtUEaj3IL6fUa9-TP1e7AzRICxzEcFJJ5Y3pCz0WQeQhcV3PWgjPf9/s1600/IMG-20171203-WA0022.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-EYIKeOxUgvha1Z95PCqpmhuA9Y2-SNMEYvV2L3xJWuJl2vwa9T5XmD3vG7h3jK4v1yTqBl7tm_Fk5uNhogdpxKmtUEaj3IL6fUa9-TP1e7AzRICxzEcFJJ5Y3pCz0WQeQhcV3PWgjPf9/s320/IMG-20171203-WA0022.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menjelaskan apa yang Darryl kurang paham</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ya, saya memang tak serta merta melarang Darryl menggunakan gadget. Bahkan di hari libur pun saya bebaskan untuk bermain <i>games </i>dengan gadget. Tentu saja semua tetap dalam pengawasan saya. Saya harus tahu<i> games</i> yang ia mainkan. Saya juga harus tahu, <i>channel</i> apa saja yang biasa ia setel di <i>youtube</i>. Biasanya sih ia suka tema-tema <i>science</i> gitu, misalnya kenapa air soda dalam botol kalau dikocok akan menyembur busanya. Atau bagaimana membuat aneka makanan dengan <i>plastisin</i>. Kalaupun <i>channel</i> cerita, ia sukanya Upin-Ipin versi <i>Disney Channel</i>. Jadi sampai sejauh ini tak ada yang perlu saya khawatirkan dengan kegemaran Darryl bermain gadget.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3QrNdzd-qcpMS2KwGQW6J4N-O4DenaxlNSKlJfAx6UjkBNJX9IsmRqp2LRM3nJiyKnlhHaJcCknrcvjuhjUP5qwc4atts8jTJTy-XMzeaV3k01UheGaQ750ZMS3jT8JPDA8C3UNvHx3oD/s1600/IMG-20171203-WA0016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3QrNdzd-qcpMS2KwGQW6J4N-O4DenaxlNSKlJfAx6UjkBNJX9IsmRqp2LRM3nJiyKnlhHaJcCknrcvjuhjUP5qwc4atts8jTJTy-XMzeaV3k01UheGaQ750ZMS3jT8JPDA8C3UNvHx3oD/s320/IMG-20171203-WA0016.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kedekatan saya dengan Darryl</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bagaimana pun juga di era teknologi sekarang ini, kita memang tak bisa dilepaskan dari gadget. Gadget sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup manusia jaman <i>now</i>. Lantas bagaimana dengan <i>kids</i> jaman <i>now</i>? Ya seperti saya bilang tadi, sepanjang itu untuk menambah wawasan sih <i>okey-okey</i> saja anak megang gadget. Tapi yang pasti jangan sampai kecanduan. Mereka juga masih anak-anak. Kontrol orang tua masih sangat dibutuhkan dalam hal ini. Karena bagaimana pun juga, sekarang ini segala sesuatu seringkali dikoneksikan dengan gadget, dengan internet. Bahkan untuk mengerjakan soal ulangan atau tugas-tugas sekolah pun, <i>kids</i> jaman <i>now </i>juga harus terbiasa menggunakan komputer atau laptop. Tidak seperti saya dulu, emak-emak jaman<i> old </i>kalau mau mengerjakan ulangan atau tugas sekolah ya harus tulis tangan. Belajar juga harus <i>teks book</i>. Tidak bisa <i>googling</i> dari internet.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimBVd8MdO6bWOaKvdJSgpTnK7iuRPG8818zPODk7P8OfcxCPK7mT9BBrkIB0DPb1NRbs3eH1McHP3Sg7I82y7xsPkh3cjwf4n9KE7c94dC6jJ8DTopvePn_mereBb_vX0JEmb8dy2H2fsY/s1600/IMG-20171203-WA0015.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimBVd8MdO6bWOaKvdJSgpTnK7iuRPG8818zPODk7P8OfcxCPK7mT9BBrkIB0DPb1NRbs3eH1McHP3Sg7I82y7xsPkh3cjwf4n9KE7c94dC6jJ8DTopvePn_mereBb_vX0JEmb8dy2H2fsY/s320/IMG-20171203-WA0015.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Permainan Kids Jaman Now</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ya eranya memang sudah berubah. Sekarang eranya sudah digital. Tak harus dari komputer atau laptop, dari hape yang kita pegang pun sepanjang ada koneksi internetnya, informasi apa saja bisa dengan mudah kita peroleh. Tinggal klik-klik, beres deh!<br />
<br />
Begitulah teknologi, pun yang sekarang tengah dilakukan oleh <b>PT. So Good Food</b>, salah satu <i>brand </i>makanan ternama di Indonesia yang produknya tak asing lagi (<i>bakso, nugget, stick, seafood, shaped nugget, whole muscle, sausege</i>). Belakangan ini PT. So Good Food mengeluarkan gebrakan baru dalam kaitannya dengan teknologi digital ini yaitu berupa buku cerita (dongeng) digital <i><b>augmented reality</b></i> (<b>AR</b>) yang diberi nama <b>So Good CERDIK</b>. Buku dongeng ini memiliki karakter-karakter utama yang juga berperan sebagai <i>story teller.</i> Adanya buku dongeng digital ini diharapkan selain sebagai alternatif permainan yang mendidik sekaligus juga hiburan bagi anak atau pun keluarga.<br />
<br />
Apa sih <i>augmented reality </i>(AR) itu? <b><i>Augmented reality </i>(AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan atau pun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata. </b>Wah, panjang banget ya definisinya? Mungkin akan lebih mudah kalau saya kasih contoh. Anda masih ingat <i>Game Pokemon GO,</i> yang dulu begitu digandrungi seantero dunia? Nah, itu salah satu contoh game yang menggunakan teknologi AR. Bukan hanya orang dewasa bahkan anak-anak seusia Darryl tahun lalu juga ikutan ngejar-ngejar Pokemon tuh! Teknologi semacam itulah yang juga ada dalam So Good CERDIK.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5DOVq24Xs4mnUaXKCfQ2Rfa6T0DBLCMhyoGx1vqJu5OyojXEyCBrWdBbB0od10LyXkxLOoMF3abhLGZDOU78PvBZM3WGRvLGTaLeNXGj00QWIDZolQpv-0lABRj2sCGVciNh-YZIx5A_q/s1600/IMG_20171203_201728.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5DOVq24Xs4mnUaXKCfQ2Rfa6T0DBLCMhyoGx1vqJu5OyojXEyCBrWdBbB0od10LyXkxLOoMF3abhLGZDOU78PvBZM3WGRvLGTaLeNXGj00QWIDZolQpv-0lABRj2sCGVciNh-YZIx5A_q/s320/IMG_20171203_201728.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Produk So Good kemasan 400gr bertanda khusus </td></tr>
</tbody></table>
<br />
Lho koq CERDIK? Iyalah, kan artinya <b>Cerdas, Digital dan Interaktif, </b>disingkat menjadi CERDIK! Bagaimana cara mengoperasikan buku cerita ini. Gampang! Tinggal beli produk So Good kemasan 400gr yang bertanda khusus, yang didalamnya nanti ada hadiahnya frame beserta kartu digital <i>story </i>AR. Ada 3 judul cerita berseri yang bisa dikoleksi setiap membeli produk So Good yaitu cerita <i>Lala dan Sing Sing</i>, <i>Umbo Larage</i>, serta <i>Chika dan Chiko.</i> Kartu-kartu inilah yang nantikan akan kita <i>scan </i>dengan hape kita untuk memulai bercerita. Iya, "kartu" inilah yang nantinya akan bercerita sendiri. Jadi bagi yang belum bisa membaca pun, tak perlu khawatir. Kan bukunya sudah bercerita sendiri!<i> Eits.</i>.. Tapi jangan lupa, sebelumnya kita harus menginstal dulu aplikasi So Good CERDIK yang ada <i>playstore.</i> Jangan khawatir, aplikasinya<i> free </i>koq alias gratis. Kalau sudah terinstal baru deh kita bisa <i>scan</i> kartunya dan ikuti perintah di dalamnya. Tinggal klik-klik doang koq. Sangat mudah sekali.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEw8HtIl50DqJN9w4LCs-EVOpOyiOYcDtG2b-tFIAaQpYMEb3kef_zJkgY9EVRMISzRWj6MipRpCqaA9cfMYnxnQpD4izoUlii3CCCu1IBiudo0x5zlxgaKNYC5zWDMWz9nV-uUOHpzytX/s1600/IMG_20171203_201610.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEw8HtIl50DqJN9w4LCs-EVOpOyiOYcDtG2b-tFIAaQpYMEb3kef_zJkgY9EVRMISzRWj6MipRpCqaA9cfMYnxnQpD4izoUlii3CCCu1IBiudo0x5zlxgaKNYC5zWDMWz9nV-uUOHpzytX/s320/IMG_20171203_201610.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Koleksi frame beserta kartu digital story AR milik Darryl</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Darryl saya begitu menikmati cerita-cerita yang disajikan di So Good CERDIK ini. Kisah yang paling disukai adalah <i>Lala dan Sing Sing</i>. Lucu katanya karena ada tokoh <i>Sing Sing</i> yang bisa berputar-putar dan berubah-ubah, menjadi payung, perahu bahkan bisa mengecilkan tubuhnya yang bulat. Kalau saya sih suka cerita <i>Chika dan Chiko</i> karena<i> Chika </i>kan seorang chef cilik dan saya sangat ngefans dengan seseorang yang berprofesi sebagai chef hehehe.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgM75rmynMirE6e-aeCbt0h1OokzJwBIop_Y2twTG7yC7FmrclP6zCfgg_mjIffhToQGhW1d4aQNyblO4sfj1m7skc63foE9SfGCXT9C6ojzM55w95CiZMSsc-Acl3rpWdjlQr4mDQBXxz/s1600/Screenshot_2017-12-03-22-06-58-1758987394.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgM75rmynMirE6e-aeCbt0h1OokzJwBIop_Y2twTG7yC7FmrclP6zCfgg_mjIffhToQGhW1d4aQNyblO4sfj1m7skc63foE9SfGCXT9C6ojzM55w95CiZMSsc-Acl3rpWdjlQr4mDQBXxz/s320/Screenshot_2017-12-03-22-06-58-1758987394.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPRCgtR4H3dC605p6cYomXDYz6chSES4z6mGLzaUbsxYI8ahm-ekbzkWPQB7ivPa_XbrR3l5Zi_Vkg1fNAUVZiu4BM5M8qZP7vxCfc14AZWcWF6qIfDpIQX4rabGJF-SbJz-BR70Z7kNqk/s1600/Screenshot_2017-12-03-23-12-09-1650199957.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPRCgtR4H3dC605p6cYomXDYz6chSES4z6mGLzaUbsxYI8ahm-ekbzkWPQB7ivPa_XbrR3l5Zi_Vkg1fNAUVZiu4BM5M8qZP7vxCfc14AZWcWF6qIfDpIQX4rabGJF-SbJz-BR70Z7kNqk/s320/Screenshot_2017-12-03-23-12-09-1650199957.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGHb-DkO3fCKWgmHUJUJDBu1k-kj-KvYFyPjU4J85Zk2GP6yJeKvpJCL6q86P-1T4pIY8GM6KrOYjLHua3QY30cSRMazzsflvCTr53VkAhT7e-pYocu0Y8mLQXz45ig1hPTod97R-uAdEm/s1600/Screenshot_2017-12-03-23-15-31-0910612918.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGHb-DkO3fCKWgmHUJUJDBu1k-kj-KvYFyPjU4J85Zk2GP6yJeKvpJCL6q86P-1T4pIY8GM6KrOYjLHua3QY30cSRMazzsflvCTr53VkAhT7e-pYocu0Y8mLQXz45ig1hPTod97R-uAdEm/s320/Screenshot_2017-12-03-23-15-31-0910612918.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQmCVlSy0pGfz88WKu3OIES_-YNIBm2sCkid0Fzmy9BF7oyLRHelHxdg508QVYZfU8qRl9s9zU9bJhXaS_Klt137rV_ZAmix9yaCy2RVq9ZozNinBrxAPbV9ex2weVcV7cegyMEw72ZGPi/s1600/Screenshot_2017-12-03-23-15-10-0311347618.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQmCVlSy0pGfz88WKu3OIES_-YNIBm2sCkid0Fzmy9BF7oyLRHelHxdg508QVYZfU8qRl9s9zU9bJhXaS_Klt137rV_ZAmix9yaCy2RVq9ZozNinBrxAPbV9ex2weVcV7cegyMEw72ZGPi/s320/Screenshot_2017-12-03-23-15-10-0311347618.png" width="320" /></a></div>
<br />
Oh iya, selain cerita di dalam aplikasi ini ada bermacam-macam resep lho yang sangat berguna bagi emak-emak seperti saya ini. Banyak kumpulan resep-resep sederhana dari olahan berbagai produk So Good. Buat saya ini sangat membantu untuk menyiapkan bekal sekolah bagi Darryl. Saya bisa memodifikasi resep-resep yang ada dan terkadang saya sesuaikan dengan stok bahan yang ada di kulkas. Praktis dan pastinya higienis. Kebetulan Darryl ini tak suka jajan di sekolah. Ia lebih memilih membawa bekal dari rumah. Otomatis saya harus selalu menyediakan bekalnya setiap hari dan pastinya harus bervariasi agar Darryl tak bosan. Dan menjadi emak-emak jaman <i>now</i> memang harus cerdik dan kreatif!<br />
<br />
Buat anak-anak seusia Darryl, cerita-cerita yang disajikan dengan metode AR oleh So Good CERDIK ini sangatlah menarik. Karena benar-benar terasa seperti riil akibat efek 3 dimensinya itu. Selain tampak nyata juga <b>banyak sekali pesan moral dari setiap karakter yang disajikan dalam setiap kisahnya</b>. <b>Bagaimana perlunya bekerja sama, pentingnya rasa setia kawan, tolong-menolong antar sesama dan juga memunculkan daya kreatifitas anak. Hal ini sangat perlu untuk membentuk karakter anak itu sendiri. </b>Sementara buat emak-emak seperti saya ini, sangat terbantukan dengan metode bercerita seperti AR ini. Saya tidak perlu susah-susah untuk memberikan contoh bagaimana agar menjadi anak yang suka menolong, setia kawan dan pandai berkreasi karena buku cerita di So Good CERDIK ini kan sudah bisa bercerita sendiri. Saya cukup mendampinginya dan membantu menjelaskan apa-apa yang sekiranya dia tak paham. Dengan begitu Darryl akan merasa bahwa saya, ibunya ini akan selalu berada di dekatnya. Selain itu, seperti yang saya bilang tadi, saya bisa mencontek resep-resep yang ada di dalam aplikasi ini. Berkreasi dengan resep-resep yang ada, sesuka saya.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivktuHmGgrGTRAs6K35aU5RWRL1T8SjiVmIp7kwdQbrfVWdWAEJcwqj9hNLBZIM0YoO3RGRfIHQAhWy9HCbYYNSPIQdoj8xY_k0TAPTXRaVYg3sQ91lD7-oj0o5ZTV4gqJPmQ1KTfKkzRm/s1600/IMG_20171202_100305.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivktuHmGgrGTRAs6K35aU5RWRL1T8SjiVmIp7kwdQbrfVWdWAEJcwqj9hNLBZIM0YoO3RGRfIHQAhWy9HCbYYNSPIQdoj8xY_k0TAPTXRaVYg3sQ91lD7-oj0o5ZTV4gqJPmQ1KTfKkzRm/s320/IMG_20171202_100305.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Roti goreng isi nugget dan keju ala emaknya Darryl</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pengin bukti? Ini nih, kalau <i>Chika</i> bikin <i>sandwich</i> saya bikin roti goreng isi nugget dan keju. Caranya gampang, roti tawar diisi keju<i> slice</i> dan nugget <i>stick </i>yang sudah digoreng, bungkus dan gulirkan di kocokan telur, baluri tepung roti, goreng sebentar, jadi deh! Enak lho! Cerdik dan kreatif kan saya! Emak-emak jaman<i> now</i> hahaha. Pokoknya tak rugi deh, untuk instal aplikasi So Good CERDIK ini. Karena itu buruan ke toko atau supermarket terdekat anda dan belilah produk So Good kemasan 400gr bertanda khusus ini dan nikmati keseruan bercerita secara AR. Dijamin asyik deh! So Good CERDIK ini tak hanya membuat anak cerdik, tapi emak-emak seperti saya pun ikut kreatif hehehe.<br />
<br />
#SOGOODCERDIK<br />
#KEBxSOGOOD </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-55504575566243684622017-03-04T16:42:00.000+08:002017-03-04T16:42:16.638+08:00Gammi, Kuliner Khas Bontang dalam Bidikan Smartphone <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA8lPlvSBk7Foe-lvGqVUJXAiY7uAJ8PBFP2OAw96luCNJSmTTT8J8DBV-RqaEaqB3Vimxmmm_pZ49NjQKAyppdNL0t9DVSXcKjCeqovC31O-yBK_yhW4fc7hyw2tGyfRYTSYlcCiGCJpc/s1600/ULTAH-GANDJELREL-2TH.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA8lPlvSBk7Foe-lvGqVUJXAiY7uAJ8PBFP2OAw96luCNJSmTTT8J8DBV-RqaEaqB3Vimxmmm_pZ49NjQKAyppdNL0t9DVSXcKjCeqovC31O-yBK_yhW4fc7hyw2tGyfRYTSYlcCiGCJpc/s320/ULTAH-GANDJELREL-2TH.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA8lPlvSBk7Foe-lvGqVUJXAiY7uAJ8PBFP2OAw96luCNJSmTTT8J8DBV-RqaEaqB3Vimxmmm_pZ49NjQKAyppdNL0t9DVSXcKjCeqovC31O-yBK_yhW4fc7hyw2tGyfRYTSYlcCiGCJpc/s1600/ULTAH-GANDJELREL-2TH.jpeg">ULTAH-GANDJELREL-2TH</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh96ZnC9MlHViXc-ll7SGQt7BWwPqoz1cAVWxgKS0rV8QodI5t1fVJrmPEtXqNnFlg9ey2RCCXW_vgENl9JAC_RWxNoKdszHPhv4JWVFAt4N3nd-TPkvmICgqyfOwBARcZQYakxseNZ8MAL/s1600/IMG_2985.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh96ZnC9MlHViXc-ll7SGQt7BWwPqoz1cAVWxgKS0rV8QodI5t1fVJrmPEtXqNnFlg9ey2RCCXW_vgENl9JAC_RWxNoKdszHPhv4JWVFAt4N3nd-TPkvmICgqyfOwBARcZQYakxseNZ8MAL/s320/IMG_2985.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sambal Gammi (dok.pri)</td></tr>
</tbody></table>
Pernahkah anda mencicipi masakan yang bernama <b>Gammi</b>? Belum pernah? Mendengar nama masakan ini? Belum pernah juga? Wah, kalau begitu anda perlu datang ke Bontang nih! Atau jangan-jangan anda juga belum tahu, Bontang itu ada di mana? Walah... kalau begitu anda kalah dong sama Bapak Jokowi! Iya, Bapak Presiden kita itu sudah pernah berkunjung ke Bontang lho!<br />
<br />
Sedikit informasi, Bontang adalah salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur yang terletak sekitar 123 km di utara Kota Samarinda. Luas wilayah Kota Bontang hanya sekitar 147,80 km². Relatif kecil sih wilayahnya dibandingkan kota atau kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Timur. Meskipun demikian kota ini memegang peranan yang cukup penting dalam pembangunan Kalimantan Timur maupun nasional. Mengapa, karena di Bontang ini terdapat dua perusahaan raksasa bertaraf internasional yaitu PT Badak NGL dan PT Pupuk Kaltim.<br />
<br />
Walaupun kota ini kecil, tapi sangat ramah pada pendatang. Penduduk Bontang umumnya adalah pendatang dari berbagai suku di Indonesia. Dulu pertama datang ke Bontang, saya beranggapan akan bertemu dengan banyak orang Dayak yang merupakan suku asli di Kalimantan. Anggapan itu ternyata salah besar. Bontang sangat terbuka pada kaum pendatang. Ketika di Bontang anda akan bertemu dengan orang Bugis, Jawa, Batak, Toraja, Palembang dan lain sebagainya. Mereka hidup berdampingan dan rukun. Jika anda baru pertama datang ke Bontang, begitu memasuki gerbang Kota Bontang, anda akan disuguhi pemandangan yang menentramkan. Jalanan yang selalu bersih karena setiap hari, selalu saja ada "pasukan kuning" yang membersihkan dan menyapu kotoran di jalan. Tak hanya itu, tanaman penghias jalan pun tertata dengan rapi. Tak heran jika Kota Bontang pernah mendapat penghargaan Adipura untuk kebersihan kotanya selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2012.<br />
<br />
Mata pencaharian penduduk Bontang pun beragam. Mayoritas bekerja di pabrik (gas dan pupuk), perusahaan tambang dan juga pegawai kantoran. Kalaupun tidak bekerja di sektor formal, warga di Bontang juga banyak bergerak di sektor perikanan dan gemar berwirausaha. Warung-warung kuliner banyak terdapat di segala penjuru Bontang. Selalu saja ada yang bisa dilakukan dan dijadikan mata pencaharian jika kita tinggal di Bontang. Sekarang ini malahan mulai menjamur kafe-kafe dan angkringan di Bontang ini yang tentu saja tak ingin ketinggalan dengan kafe di kota-kota besar yang selalu dilengkapi dengan internet atau free wifi. Ini bisa dimungkinkan karena warga Bontang termasuk warga yang melek informasi, mereka fasih bersosial media. Bahkan untuk memasarkan produk dagangannya pun mereka rajin memanfaatkan media semacam facebook dan instagram.<br />
<br />
Dan di antara yang banyak dipasarkan di medsos adalah menu Gammi ini. Apa sih Gammi itu? Gammi adalah semacam sambal. <i>Yaelah.</i>.. sambal <i>tho</i>? Iya, sambal! <i>Eits</i>, tapi jangan salah ya! Sambal gammi ini "beda" lho dengan sambal pada umumnya. Memang bahan pokoknya tetap seperti sambal pada umumnya, ada cabai/lombok, tomat, dan bawang merah/putih, tapi yang membuat sambal ini menjadi "beda" adalah cara memasak dan penyajiannya. Sambal gammi dimasak langsung di atas kompor lengkap dengan cobeknya. Ya, cobek sambal yang biasa terbuat dari tanah liat itu ikutan nangkring di atas kompor. Dan begitu matang, langsung saja disajikan utuh dengan cobeknya itu. Nah, di sinilah letak uniknya! Jadi begitu sambel ini tersaji di meja makan, maka jangan heran anda akan melihat sambal tomat yang masih meletup-letup di atas cobek dan ini sungguh menggugah selera seperti tampak pada video di bawah ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzVjRwQSbvAbneFzNAT4VzhKeBx5udMMAGqE7u77kVVOnHYuGqlsu71oHiEAjGZmQFU5ilfzVml0CXO4zvqrA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
<br />
Sepanjang pengetahuan saya, hanya di Bontang ini saya menjumpai penyajian model begini. Kalau penyajian di atas cobek sih biasa, tapi yang masih meletup-letup seperti itu ya baru ada di Bontang ini. Sambal gammi saat ini menjadi kuliner khas Bontang dan belum pernah saya jumpai di kota lain di wilayah Kalimantan Timur.<br />
<br />
Seiring berjalannya waktu, sambal gammi tak melulu hanya berupa sambal saja. Ada banyak bahan makanan lain yang bisa dicampurkan di dalam sambal gammi. Ada udang, cumi, telur, ayam, kerang dan pastinya ikan. Dan yang paling spesial adalah ikan bawis. Konon ikan bawis ini hanya bisa dijumpai di perairan Bontang. Jadi gammi bawislah yang paling fenomenal di antara semuanya. Selain karena ikannya yang gurih, ikan bawis juga tak terlalu banyak durinya seperti ikan bandeng atau ikan mas. Dipadu dengan sambal gammi yang pedas-pedas asam manis (kadang ada juga yang mencampur potongan jeruk nipis di dalamnya) membuat gammi bawis "pecah" dilidah. Satu porsi gammi bawis biasanya berisi 3 potong ikan. Soal harga? Relatif murah, sekitar 30 ribu rupiah. Gammi bawis dimakan dengan nasi putih yang masih hangat sangat lezat dan dijamin nambah deh! <i>*itu kalau saya lho hehehe. </i><br />
<br />
Terus di mana kalau ke Bontang bisa menjumpai menu spesial ini? Banyak! Hampir semua warung makan khususnya yang menyediakan olahan<i> seafood</i> biasanya menu satu ini tak pernah ketinggalan. Bahkan seperti yang saya bilang di atas, saat ini banyak warga yang menjajakan menu satu ini lewat facebook ataupun instagram. Tentu saja dengan penampilan beda (tidak ada cobeknya) dengan kalau kita datang langsung ke resto/warung makan ya. Jadi ada baiknya datang langsung ke warung makan biar bisa merasakan sensasi sambal yang meletup-letup itu hehehe.<br />
<br />
Nah, beberapa hari lalu saya makan di salah satu warung makan yang menyajikan aneka menu sambal gammi. Dan kalau sudah lihat makanan tuh bawaannya pengin pamer aja. Namanya juga hobby hahaha. Cekrek-cekrek sebentar sebelum disantap itu wajib hukumnya bagi saya. Apalagi ini kuliner khas daerah saya tinggal sekarang. Siapa tahu setelah saya upload di medsos terus saya dijadikan duta kuliner ehh duta pariwisata hahaha. <i>*ngimpi</i>. Ya paling tidak saya sudah memperkenalkan kuliner khas daerah, ya<i> tho</i>?<br />
<br />
Bagaimana hasil jepretan saya waktu itu? Ini dia....<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOQwM0af1VSUOHcg0i45X2bALA-Kqr1fYtaSrEjfmDcLxpWy5Lx1ZRlTiUeXyRLW-IL7CpzxLIU8I3n82CTMKy3gVulTRKgnLnRlzc1wgC1wKbNmbdmNEnt5LXE4sBVVAzSIKhDhFpOKpy/s1600/P_20170225_145759-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOQwM0af1VSUOHcg0i45X2bALA-Kqr1fYtaSrEjfmDcLxpWy5Lx1ZRlTiUeXyRLW-IL7CpzxLIU8I3n82CTMKy3gVulTRKgnLnRlzc1wgC1wKbNmbdmNEnt5LXE4sBVVAzSIKhDhFpOKpy/s320/P_20170225_145759-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gammi Bawis, paling fenomenal di antara gammi lainnya</td></tr>
</tbody></table>
Bagaimana, tampak lezat bukan? Semua ini hanya saya potret dengan kamera smartphone saya lho! Gak percaya? Nih buktinya!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJq5xZiOYKDcn7cHnaXDOzb7EZC9sXqSwQZQVbomqJ3cNoaNMN6Z0Ixsvp_kFP-KOBCSd1LLEqK3Wbr7x672DXCtbzYHo0dpC2TPqEsv-Xe9xz6wTkxqxJOqkB9b8H3U5JyDTsjwgVoZTj/s1600/IMG-20170225-WA0020-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJq5xZiOYKDcn7cHnaXDOzb7EZC9sXqSwQZQVbomqJ3cNoaNMN6Z0Ixsvp_kFP-KOBCSd1LLEqK3Wbr7x672DXCtbzYHo0dpC2TPqEsv-Xe9xz6wTkxqxJOqkB9b8H3U5JyDTsjwgVoZTj/s320/IMG-20170225-WA0020-01.jpeg" width="256" /></a></div>
<br />
Ya, saya memang lebih sering menggunakan kamera smartphone daripada dslr saya. Bukan apa-apa sih, beratnya itu lho. Mosok mau makan aja mesti nenteng-nenteng kamera segede gaban demi untuk mengabadikan makanan yang kita makan. Sekarang sih kamera smartphone sudah canggih-canggih. Namanya juga smartphone alias telpon pintar, tak sekolah saja sudah pintar dia hahaha. Tak kalah deh dengan kamera dslr. Apalagi kamera dari <b>ASUS ZenFone</b> ini. Benar-benar andalan buat saya saat ini. Sudah sejak April 2015,<b> ASUS Zenfone 2 ZE550ML</b> ini setia menemani ke mana saya pergi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif1MCjp9HUCPjLXAzeGTrlSX_Vpr1bd2ciOgNH7AWgmMt_sh38-bOYN9rbGD3ENILWAvrzlX4xgmsjINBQk_O31lXz4jOoIrORkE9VkFgdJ4Ik4T1BMAdu9CyPcXtRCwOuo4cJG9K1BNpW/s1600/P_20170225_145951-01-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif1MCjp9HUCPjLXAzeGTrlSX_Vpr1bd2ciOgNH7AWgmMt_sh38-bOYN9rbGD3ENILWAvrzlX4xgmsjINBQk_O31lXz4jOoIrORkE9VkFgdJ4Ik4T1BMAdu9CyPcXtRCwOuo4cJG9K1BNpW/s320/P_20170225_145951-01-01.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2vY37R0l7ie97o1Li8QFjrDV2nUS0g8sRfNhwNifwx6T4uho_qelhoEv7RxsVWjw1DJOOZcNXRHrZMy2DOj2PiJ3Urxe1MuztKrfjQL_M_-XRTgz-d2QrHQt_5ASmGkJq9O_CzfI4nJZc/s1600/IMG-20170225-WA0032-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2vY37R0l7ie97o1Li8QFjrDV2nUS0g8sRfNhwNifwx6T4uho_qelhoEv7RxsVWjw1DJOOZcNXRHrZMy2DOj2PiJ3Urxe1MuztKrfjQL_M_-XRTgz-d2QrHQt_5ASmGkJq9O_CzfI4nJZc/s320/IMG-20170225-WA0032-01.jpeg" width="256" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Modal smartphone saja hehehe</td></tr>
</tbody></table>
Selain ringan dibawa, hanya 170 gram termasuk baterainya, dan ringan di harga (tak lebih dari 3 juta rupiah saat saya beli dulu), ASUS Zenfone 2 ZE550ML ini juga spesifikasinya tak kalah dengan smartphone mahal pada umumnya. Sistem operasinya sudah Android Lollipop 5.0 serta didukung oleh prosesor quad-core Intel Atom Z3560 yang mampu bekerja hingga kecepatan 1,8 GHz dengan kapasitas RAM 2GB. Keren kan? Ukuran layarnya juga sudah lumayan lebar, yakni 5.5 inci. Nah, yang paling penting buat saya sebagai penggemar foto selfie, ASUS Zenfone 2 ZE550ML ini sudah dual kamera, beresolusi 13 MP (pada kamera utamanya) dan 5 MP (kamera depan). Dan pastinya sudah didukung dengan teknologi <b>PixelMaster Camera </b>dengan beragam fitur seperti Autofocus, Dual-LED (dual tone) flash, Geo-tagging, Touch focus, Face detection, Panorama, HDR dan masih banyak lagi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGkctX-y0HkRc-o9h2bFnZssrUrALdzm04laUqZI8xTFHIB6adFhVf7wxB6lB-euQ9ZYMaWDqARvWfHNWJzwJVyih_MRF-iHqHQkXm-W29Ceo5LKjabz8wT6EUbmbnQAshyQhEJ23cJaF5/s1600/P_20160904_202541-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGkctX-y0HkRc-o9h2bFnZssrUrALdzm04laUqZI8xTFHIB6adFhVf7wxB6lB-euQ9ZYMaWDqARvWfHNWJzwJVyih_MRF-iHqHQkXm-W29Ceo5LKjabz8wT6EUbmbnQAshyQhEJ23cJaF5/s320/P_20160904_202541-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gammi Telur</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7EZkK8k1iV-3A-756Xq-kiVn1NeI1IBAdzPBpBv2qfclCpz7htYF4CfxDGICCwSLi_GGyE23u-4FRZwQUqq2TEqyfeDoKtg07WA0aUdvnV56Zp623A3p-rmTxyALKBLfhDmnEPdEARrKQ/s1600/P_20170128_150753.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7EZkK8k1iV-3A-756Xq-kiVn1NeI1IBAdzPBpBv2qfclCpz7htYF4CfxDGICCwSLi_GGyE23u-4FRZwQUqq2TEqyfeDoKtg07WA0aUdvnV56Zp623A3p-rmTxyALKBLfhDmnEPdEARrKQ/s320/P_20170128_150753.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gammi Cumi, masih tersisa asap tipis karena panas</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ZIZakvZyxlYZuwc6s4AVQYiVcpMMu7ea-WqfWCgTPnLZjHxfhEL-wX97Atz5DlRLvhZQficG44695hnHp0X19xJCcaKrtfHB44Mi98S3zeHUg3_-3mpUsKBuDVoxUpT2GgyXjws5pCvK/s1600/P_20170128_150818.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ZIZakvZyxlYZuwc6s4AVQYiVcpMMu7ea-WqfWCgTPnLZjHxfhEL-wX97Atz5DlRLvhZQficG44695hnHp0X19xJCcaKrtfHB44Mi98S3zeHUg3_-3mpUsKBuDVoxUpT2GgyXjws5pCvK/s320/P_20170128_150818.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gammi Udang</td></tr>
</tbody></table>
Ngomong-ngomong apa sih PixelMaster itu? Itu lho semacam teknologi yang memungkinkan kita mengambil gambar ataupun video meski dalam kondisi gelap. Jadi kita tak perlu khawatir akan gambar yang kita hasilkan meski kita potret dalam ruangan gelap atau minim cahaya karena kecerahannya dapat kita tingkatkan hingga 400% dari kamera biasanya. Canggih kan? Contohnya ya seperti foto Gammi Bawis saya itu. Foto itu saya ambil di dalam ruangan di salah satu warung makan langganan saya. Meskipun diambil pada siang hari, tapi karena di dalam ruangan yang tertutup agak jauh dari jendela (hanya mengandalkan cahaya alami) maka hasilnya kurang maksimal. Tapi dengan teknologi ini dan juga sedikit editing bisa tetap jadi foto yang kece koq. Pokoknya dengan teknologi ini, ponsel ASUS saya satu ini gak ada matinya deh dan pastinya sudah mampu membuat saya makin kece kalau di kamera hahaha.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Dr4gBP4UudTRMIx7TsT8az51h0sQNqSxeTTXoDQzIZ9Z4RD2__yZmDvCWRcnyHVQkX2sXaGQhGlfvmlvhsDmTVQQRiYZWMjpGZuSD8Mb5hhJUegpA_JxzWvQyKo7cnxAgP5OWpkTG552/s1600/P_20170304_125852_1_DF-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Dr4gBP4UudTRMIx7TsT8az51h0sQNqSxeTTXoDQzIZ9Z4RD2__yZmDvCWRcnyHVQkX2sXaGQhGlfvmlvhsDmTVQQRiYZWMjpGZuSD8Mb5hhJUegpA_JxzWvQyKo7cnxAgP5OWpkTG552/s320/P_20170304_125852_1_DF-01.jpeg" width="256" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Memotret makanan dengan mode Depth of Field agar background tampak ngeblur</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Tl4eh_2BiwGw5v2MkDSyDz1rzGVW5XuvciopTk1XfcrFrDResck6RK_Dfdc0T-27o5q-biT4X8YhRBnqkHG8gfS1S5loqtTausDEq82oqZpdWSGBlsLaK3OPba73qjlnmZW1foptxPTq/s1600/IMG-20170304-WA0001-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Tl4eh_2BiwGw5v2MkDSyDz1rzGVW5XuvciopTk1XfcrFrDResck6RK_Dfdc0T-27o5q-biT4X8YhRBnqkHG8gfS1S5loqtTausDEq82oqZpdWSGBlsLaK3OPba73qjlnmZW1foptxPTq/s320/IMG-20170304-WA0001-01.jpeg" width="256" /></a></div>
<br />
Hampir semua foto-foto (baik foto makanan maupun foto selfie) di medsos saya, ya dari kamera ASUS ini. Pengin hasilnya bagus, tinggal atur settingannya itu. Mau dibikin bokeh atau ngeblur di bagian belakangnya? Bisa banget! Tinggal atur di mode Depth of Field, beres deh! Memang sih saya belum pinter main setting-setting gitu. Maklum masih belajar dan terus belajar. Jadi kalau motret masih sering pakai mode Auto dan bahkan sering mengandalkan feeling aja. <i>*yaa.. .ketahuan deh! </i>wakakkk. Yang penting tetep keren kan hasilnya hahaha.<br />
<br />
Di jaman sekarang tak usah ragu untuk mengandalkan kamera dari ponsel kita, termasuk ASUS Zenfone 2 ZE550ML milik saya ini. Untuk saat ini, di jajaran ponsel Android, seri ini masih masuk di kelas menengah yang patut untuk dipertimbangkan. Jadi untuk pindah ke lain hati, saya perlu mikir lama deh rasanya. Kecuali ada yang ngasih ASUS gratisan dengan spesifikasi yang lebih tinggi tentunya, dijamin gak nolak deh hahaha. Jadi, mengabadikan kuliner khas daerah seperti Gammi saya itu "hanya" dengan kamera smartphone,<i> why not</i>? Saya saja sering, bagaimana dengan anda? Yuks ikutan share mumpung lagi ada kontesnya tuh di blog <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA8lPlvSBk7Foe-lvGqVUJXAiY7uAJ8PBFP2OAw96luCNJSmTTT8J8DBV-RqaEaqB3Vimxmmm_pZ49NjQKAyppdNL0t9DVSXcKjCeqovC31O-yBK_yhW4fc7hyw2tGyfRYTSYlcCiGCJpc/s1600/ULTAH-GANDJELREL-2TH.jpeg">Gandjel Rel.</a><br />
<br />
Note : Artikel ini diikutsertakan pada Blogging Competition Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone yang diselenggarakan oleh <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA8lPlvSBk7Foe-lvGqVUJXAiY7uAJ8PBFP2OAw96luCNJSmTTT8J8DBV-RqaEaqB3Vimxmmm_pZ49NjQKAyppdNL0t9DVSXcKjCeqovC31O-yBK_yhW4fc7hyw2tGyfRYTSYlcCiGCJpc/s1600/ULTAH-GANDJELREL-2TH.jpeg">Gandjel Rel</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-61222864814055417372017-01-18T18:44:00.000+08:002017-01-18T18:44:00.000+08:00Mie Ceker Pedas Bakmi Mewah, Mengobati Kerinduan Pada Masakan Ibu <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggX7G501LhsMNcnVVlbnCNm3Ja1m_JjwD41R8mDGl8CnRg3atH2cOZhfZhdht5NMNxnuEYL9kwaW8jagNfVPu0AU0KCKIDNMMuASNGvoyquKzpdPfTtPqTD5zGxozLX_56fgatWg3LtdbK/s1600/P_20161216_060754-01+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggX7G501LhsMNcnVVlbnCNm3Ja1m_JjwD41R8mDGl8CnRg3atH2cOZhfZhdht5NMNxnuEYL9kwaW8jagNfVPu0AU0KCKIDNMMuASNGvoyquKzpdPfTtPqTD5zGxozLX_56fgatWg3LtdbK/s320/P_20161216_060754-01+%25281%2529.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
Berkreasi dengan<b> Bakmi Mewah,</b> siapa takut? Setidaknya ini adalah postingan ketiga saya yang saya tuangkan ke dalam blog tentang kreasi Bakmi Mewah. Bagi saya ini seperti tantangan tersendiri. Apalagi belakangan ini saya memang sedang enjoy banget menikmati hobby baru saya di bidang masak-memasak. Rasanya ada kepuasan tiada tara jika hasil masakan saya disukai tak hanya oleh keluarga saya, tetapi juga teman-teman saya.<br />
<br />
<b>Terus Kenapa Mesti Bakmi Mewah?</b><br />
<br />
Buat saya Bakmi Mewah ini lain daripada mie instan pada umumnya. Bentuk mienya pipih dan tidak mudah putus. Teksturnya yang lembut, kenyal, halus dan licin dengan aroma yang mewah benar-benar menggugah selera. Jadi kita tak perlu khawatir akan merasa seret di kerongkongan setelah kita menyantapnya. Karena mie ini aslinya sudah enak, jadi tak perlu tambahan bahan macam-macam pun, disajikan begitu saja seperti dalam saran penyajian di kemasannya, Bakmi Mewah sudah lezat koq. Apalagi memang sudah dilengkapi dengan potongan daging ayam dan jamur berbumbu, benar-benar mewah deh! Bukan hanya tampilan di kemasannya, tapi memang benar-benar asli daging ayam dan jamurnya. <i>Juicy</i> di mulut pula rasanya.<br />
<br />
Bakmi Mewah ini bisa dikatakan pelopor <i>topping</i> ayam dan jamur asli pertama di Indonesia lho! Apa yang ditampilkan dalam kemasan, ya seperti itulah adanya. Istimewa pokoknya. Memasaknya pun sangat mudah. Cukup di masak sekitar 3 menit, dan tambahkan potongan daging ayam dan jamurnya, Bakmi Mewah ala restoran mewah sudah siap santap. Gampang dan praktis kan?<span style="background-color: white; color: #252525; font-family: Lora, "Helvetica Neue", Helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> </span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWECVVB4C1-YheK_w6_ltc-2xnzRWiNxx-GrEC2_UaJAZfB7QokD7GtqVoTgC7WwoDbxHdPI4CmEDGscOpghu29Ug1uBpkQ2Ar9K00VeRMIgvNcNzGv1Gz1TRSZ2vgHwaiO4FrHZAbI6q7/s1600/P_20161222_115447-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWECVVB4C1-YheK_w6_ltc-2xnzRWiNxx-GrEC2_UaJAZfB7QokD7GtqVoTgC7WwoDbxHdPI4CmEDGscOpghu29Ug1uBpkQ2Ar9K00VeRMIgvNcNzGv1Gz1TRSZ2vgHwaiO4FrHZAbI6q7/s320/P_20161222_115447-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanpa tambahan telur seperti itu pun, sudah mewah koq rasanya</td></tr>
</tbody></table>
Bakmi Mewah ini selain murah harganya, tak lebih dari 8 ribu rupiah perbungkus, juga jelas komposisi dan nilai gizinya. Bakmi Mewah juga tidak mengandung bahan pengawet dan MSG. Sudah gitu ada label halalnya pula. Jadi benar-benar aman untuk dikonsumsi keluarga.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2qiAVOjpn_Sy1fi7k3tfpoMqnLAHvSV6blI-KS7pqskkINtJonqNctiWZmTcuFjRw7pQmePFaPZl-9eOINfHNH3CVVZ6Fhj2Wnq4RN174A8QBhShpmTozQb3KrPRP-TUT787v5GUzGEuJ/s1600/P_20170118_142930-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2qiAVOjpn_Sy1fi7k3tfpoMqnLAHvSV6blI-KS7pqskkINtJonqNctiWZmTcuFjRw7pQmePFaPZl-9eOINfHNH3CVVZ6Fhj2Wnq4RN174A8QBhShpmTozQb3KrPRP-TUT787v5GUzGEuJ/s320/P_20170118_142930-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Komposisi dan nilai gizinya jelas!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiUw-7pHsRDGAdFbKzorEq_tsGrEr9SaZFKpYY3gbYevctnuO35SfIlISFju51yL8Ckj0KWTT-P9z5FxMwMenqQpxjf00IEqtSaHqBWA3EyEq850BWJaLFslY90YH265bS9HwBwPNqibd2/s1600/P_20170118_142746.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiUw-7pHsRDGAdFbKzorEq_tsGrEr9SaZFKpYY3gbYevctnuO35SfIlISFju51yL8Ckj0KWTT-P9z5FxMwMenqQpxjf00IEqtSaHqBWA3EyEq850BWJaLFslY90YH265bS9HwBwPNqibd2/s320/P_20170118_142746.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halal ya!</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzEAW6CHTgwKe-Xwz7-xblW5QAfx7u3Yr5aBGQjOff2TpU7k42CaxbAXXj2vS-BEK0kX7Z9D935p2gXU1Ws41eREeqrXSPIPLTc8-4MNUAYGy9EvbaSdA1NRjyoMPoIKfMmfvCAT-mSmTj/s1600/P_20170106_211942.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzEAW6CHTgwKe-Xwz7-xblW5QAfx7u3Yr5aBGQjOff2TpU7k42CaxbAXXj2vS-BEK0kX7Z9D935p2gXU1Ws41eREeqrXSPIPLTc8-4MNUAYGy9EvbaSdA1NRjyoMPoIKfMmfvCAT-mSmTj/s320/P_20170106_211942.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Murah harganya, eye catching kemasannya</td></tr>
</tbody></table>
Dari segi kemasan pun berbeda dengan mie instan pada umumnya. Kemasan Bakmi Mewah benar-benar wah dan mewah. Warna hitam pada kemasannya sungguh <i>eye catching </i>saat dipajang di rak-rak supermarket atau swalayan. Kalau biasanya mie instan hanya dikemas plastik biasa sehingga mudah bocor dan robek, kalau Bahmi Mewah kemasannya terdiri dari 3 lapis. Lapisan pertama berupa plastik seperti mie instan umumnya, kemudian kardus/karton berwarna hitam dengan tulisan Bakmi Mewah berwarna kuning keemasan. Lapisan selanjutnya plastik tipis untuk <i>wrapping </i>kardusnya. Jelas sekali bahwa <b>PT. MAYORA INDAH TBK</b>, sebagai produsen Bakmi Mewah ini memperhatikan betul segi penampilan dan keamanan barang produksinya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7A5F0FRudifjKckaa05eLxwCvkJ1Jm6BsJMoFsCE7kGanKL6zJvlWS2U0dDWqtnmUicSbZQcgMx7Z0nN90N1tnaRoC-1GlNNW5sqYF_nE_xzK6aip0j9yyfOK4-7n7b2Tv6AajctwUYc_/s1600/P_20161223_090118-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7A5F0FRudifjKckaa05eLxwCvkJ1Jm6BsJMoFsCE7kGanKL6zJvlWS2U0dDWqtnmUicSbZQcgMx7Z0nN90N1tnaRoC-1GlNNW5sqYF_nE_xzK6aip0j9yyfOK4-7n7b2Tv6AajctwUYc_/s320/P_20161223_090118-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kemasannya sampai lapis tiga, aman tidak mudah bocor</td></tr>
</tbody></table>
Nah, beberapa hari lalu ceritanya saya <i>video call</i>-an dengan ibu saya yang di Jogja sana. Ngobrol <i>ngalor-ngidul</i> ujung-ujungnya lari ke makanan. Ya, namanya juga emak-emak. Obrolannya kan juga seputar dapur. Kebetulan waktu itu saya belum sempat makan. <i>"Masak apa hari ini, Buk?"</i>, iseng saya tanya ke ibu. <i>"Gak masak, tadi cuma bikinin Bapakmu mie ceker pedes aja."</i> <i>Wow</i>... Mie ceker pedes buatan ibu saya kan juara! Apalagi kalau di makan panas-panas gitu. <i>Wuihhh</i>... Dijamin langsung meleleh deh keringat hahaha.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZC_duc6PWYweJEQDpUijQI-pS85vo93y6grXJ20GB0l3oVNIvvBq_G6E4eJBdLniSGJqQHJkWIWYFT_oY6hFRvod7aIYIgdKM8_CP0utMkmdMWhJQ9932OQVMMDYo3Msnsv2kWvjPM5Ug/s1600/Screenshot_20170118-165038.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZC_duc6PWYweJEQDpUijQI-pS85vo93y6grXJ20GB0l3oVNIvvBq_G6E4eJBdLniSGJqQHJkWIWYFT_oY6hFRvod7aIYIgdKM8_CP0utMkmdMWhJQ9932OQVMMDYo3Msnsv2kWvjPM5Ug/s320/Screenshot_20170118-165038.jpg" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">video call-an dengan ibu di Jogja</td></tr>
</tbody></table>
<br />Dan ibu saya memang begitu, masak mie ceker bilang gak masak. Buat ibu saya mungkin gak dianggap masak karena bikin mie ceker sangatlah simpel. Gak makan waktu lama dan gak ribet. Terus-terang obrolan tentang mie ceker dengan ibu saya kala itu terngiang-ngiang terus di benak saya. Rindu saya untuk dimasakkan mie ceker oleh ibu. Tapi sayang, jarak antara Jogja-Bontang menghalangi kami. <i>Andai saja....aaa..*nyanyi deh hehehe</i><br />
<br />
Kebetulan beberapa hari lalu saya dapat kiriman 2 bungkus Bakmi Mewah dari <a href="http://emak2blogger.com/">KEB</a>. Akhirnya, demi mengobati rasa rindu pada masakan ibu, saya pun mencoba membuat mie ceker pedas, tentunya dengan Bakmi Mewah kiriman itu. Kira-kira apa saja bahan yang diperlukan? Ini dia...<br />
<br />
<b>Mie Ceker Pedas Bakmi Mewah</b><br />
<b><br /></b>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE3PDRqnfyszDD0FJTHEFzHoJXPyS08N1VLMt6nhAcGDZ_hViHpzE7r95J98QV_lCd3iYk84jhpYqtJQJyjEKeHzzayel0R2A69K67nka3PaasAaFVp6KpnKNIqpCsKXkd3K4bDwXyI8Cv/s1600/P_20170118_094245-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE3PDRqnfyszDD0FJTHEFzHoJXPyS08N1VLMt6nhAcGDZ_hViHpzE7r95J98QV_lCd3iYk84jhpYqtJQJyjEKeHzzayel0R2A69K67nka3PaasAaFVp6KpnKNIqpCsKXkd3K4bDwXyI8Cv/s320/P_20170118_094245-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mie Ceker Pedas Bakmi Mewah</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
Bahan yang diperlukan :<br />
<br />
<ul>
<li>sebungkus Bakmi Mewah</li>
<li>4 buah ceker ayam</li>
<li>3 siung bawang merah</li>
<li>2 siung bawang putih</li>
<li>5 biji cabe merah keriting (boleh lebih jika suka pedas)</li>
<li>2 lembar daun jeruk</li>
<li>1 batang serai yang dimemarkan</li>
<li>minyak goreng untuk menumis</li>
<li>gula dan garam secukupnya</li>
<li>air secukupnya</li>
</ul>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHDDv0dM6Y7sohdJn8NnFF1KX50zHwUZa3WZw6Gpt021NmlJdfSxDh0ooGozOIxoaYcu0PyWkCKne6ApDzgeeT2euy81muYz-DJB1Exg4tIdOrm1PDi8pUzKb1gGcimT1wVKDbOT9L3vwy/s1600/P_20170118_083154-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHDDv0dM6Y7sohdJn8NnFF1KX50zHwUZa3WZw6Gpt021NmlJdfSxDh0ooGozOIxoaYcu0PyWkCKne6ApDzgeeT2euy81muYz-DJB1Exg4tIdOrm1PDi8pUzKb1gGcimT1wVKDbOT9L3vwy/s320/P_20170118_083154-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bahan Mie Ceker Pedas</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Cara membuat :<br />
<br />
<ul>
<li>Rebus ceker hingga lunak (kalau saya pakai presto). Angkat, sisihkan.</li>
<li>Rebus mie dengan daun bawang kering (ada di kemasan) kurang lebih selama 2 menit. Angkat dan tiriskan. Tuang ke mangkok saji, sisihkan.</li>
<li>Tumis bawang putih, bawang merah dan cabe yang telah dihaluskan, daun jeruk, batang sereh hingga harum. Masukkan ceker rebus, daging ayam potong, saos sambal, minyak dan kecap (yang ada di kemasan). Tambahkan air secukupnya. Tambah gula dan garam secukupnya.</li>
<li>Aduk ceker dan bumbu hingga tercampur rata. Biarkan kuah sedikit mengental dan bumbu meresap. Jangan lupa koreksi rasa. Angkat dan tuang di atas mie. Sajikan.</li>
</ul>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-uPRZFIdpKvH0uYmU6yoqjBmw9QIGmaorFdTHPYabW0fFiRIxSRnDID6TIsVnWeT-x3c0z77cnVa6Anwv1UeujteKlCyARtktsU07cWWxSL3gz0nz3RnWTU4jkYMGVFhoHt3k9iE-Z7yx/s1600/P_20170118_095200-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-uPRZFIdpKvH0uYmU6yoqjBmw9QIGmaorFdTHPYabW0fFiRIxSRnDID6TIsVnWeT-x3c0z77cnVa6Anwv1UeujteKlCyARtktsU07cWWxSL3gz0nz3RnWTU4jkYMGVFhoHt3k9iE-Z7yx/s320/P_20170118_095200-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pedas-pedas yummy... Mienya itu lho, licin dan tak mudah putus</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Mie ceker pedas Bakmi Mewah pun siap disantap. Bagaimana, mudahkan! Semangkok mie ceker pedas Bakmi Mewah ini sudah cukup mengobati rasa rindu saya pada masakan ibu.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBcJR5JXlGPdydtVgSc8IBq1uKF2d3F0CzvXCBC97JExSFCXK_snT7sTlVzJ7srpAsTqHMRYbWsxhcSHId3QLdJvcwXE-h8mlzeqt1KBB8mUoqC7UBEIWFRJg0nj1JYDwpvDmyNAa8Ay6U/s1600/Screenshot_20170118-165203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBcJR5JXlGPdydtVgSc8IBq1uKF2d3F0CzvXCBC97JExSFCXK_snT7sTlVzJ7srpAsTqHMRYbWsxhcSHId3QLdJvcwXE-h8mlzeqt1KBB8mUoqC7UBEIWFRJg0nj1JYDwpvDmyNAa8Ay6U/s320/Screenshot_20170118-165203.jpg" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini Instagram saya ya, yang mau follow boleh koq hehehe</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selain mie ceker pedas, saya juga mencoba mengkreasikan Bakmi Mewah menjadi menu lain yaitu <b><i>Chicken Blackpepper in the Noodle Bowl</i></b> atau Ayam Lada Hitam dalam Mie Mangkok.<br />
<br />
<b>Chicken Blackpepper in the Noodle Bowl</b><br />
<b><br /></b>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3EXvroa26OnOUVBXjOHFv4darVk4FzIP1eZ4WtaC9lIAP6L4hUyNvcLiQT8A5d2ByuLt_e0Eb2m2x26uoAoJNPnhbUuPbjLLW1_U-KWz9BNKxUNpEkfJhohaf6bBXJFJRaEOobsxlV8mf/s1600/P_20161226_135012-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3EXvroa26OnOUVBXjOHFv4darVk4FzIP1eZ4WtaC9lIAP6L4hUyNvcLiQT8A5d2ByuLt_e0Eb2m2x26uoAoJNPnhbUuPbjLLW1_U-KWz9BNKxUNpEkfJhohaf6bBXJFJRaEOobsxlV8mf/s320/P_20161226_135012-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Chicken Blackpepper in the Noodle Bowl</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bahan-bahan yang diperlukan :<br />
<br />
<ul>
<li>sebungkus Bakmi Mewah</li>
<li>1/4 buah bawang bombai, potong kasar</li>
<li>1 siung bawang putih, cincang halus</li>
<li>1 biji cabe merah besar/paprika, potong kasar</li>
<li>1/4 sdt lada hitam bubuk</li>
<li>minyak goreng secukupnya</li>
<li>gula dan garam secukupnya</li>
<li>air secukupnya</li>
</ul>
<br />
Cara membuat :<br />
<br />
<ul>
<li>Rebus mie selama 2 menit. Angkat dan tiriskan.</li>
<li>Taruh mie pada saringan kawat yang berbentuk cekung, goreng mie dalam minyak yang cukup panas hingga kuning kecoklatan. Angkat dan susun mie yang telah menyerupai mangkok (akibat proses penggorengan) ke piring saji. Sisihkan.</li>
<li>Tumis bawang putih, bawang bombai dan cabe/paprika hingga harum.</li>
<li>Masukkan daging ayam potong, saos sambal, minyak dan kecap (yang ada di kemasan). Tambahkan air secukupnya. Tambah gula, garam, dan lada bubuk secukupnya.</li>
<li>Aduk daging ayam potong dan bumbu hingga tercampur rata. Biarkan kuah sedikit mengental dan bumbu meresap. Jangan lupa koreksi rasa. Angkat dan tuang di atas mie. Sajikan.</li>
</ul>
<br />
<i>Chicken Blackpepper in the Noodle Bowl</i> pun siap disantap. Resep ini sengaja saya bagikan juga di sini karena kebetulan bahan yang diperlukan hampir sama dengan kreasi sebelumnya. Selain itu anak-anak saya juga suka sekali menu ini. Kriuk-kriuk pedas gimana gitu katanya.<br />
<br />
Sebenarnya banyak menu yang bisa kita kreasikan dari sebungkus Bakmi Mewah ini. Mau dibuat menu berkuah, digoreng atau ditumis pun bisa asal kita mau sedikit kreatif saja. Ditambah <i>topping</i> telur, sosis, <i>nugget</i>, udang, cumi atau bahkan keju sih <i>okey</i> aja. Dan pastinya akan tambah mewah persis menu-menu mahal di restoran mewah. Saya saja sudah coba membuat beberapa kreasi dari Bakmi Mewah ini lho! Contohnya seperti di bawah ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1jO4izESr6mvGRsWurmVbgMVfJNbHMVcWiYa6WgUpmvSxvXKs_KOprU05nuvItFgXRSbfbgpefbkghIxvq-vHNLeN2SYEntuR4ulWbs2z_ZinbDW5bCTjTM74dO6mpMpnSBZE6mkgAMo3/s1600/P_20170118_142930-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1jO4izESr6mvGRsWurmVbgMVfJNbHMVcWiYa6WgUpmvSxvXKs_KOprU05nuvItFgXRSbfbgpefbkghIxvq-vHNLeN2SYEntuR4ulWbs2z_ZinbDW5bCTjTM74dO6mpMpnSBZE6mkgAMo3/s320/P_20170118_142930-01.jpeg" width="180" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixLkmAou7zhkA6wGVO_Ld1exh_jIM0uhFf9os4EB_2HmxDrxXzDYfKZ3Yz-5LizozMPYL47jbpdofinREvD8tH_pRRMIuoQSUv5D4ontsa9AkFdK6TSrunUUpfmaKn9_1Z9a-75amP19Uk/s1600/Screenshot_20170118-165203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixLkmAou7zhkA6wGVO_Ld1exh_jIM0uhFf9os4EB_2HmxDrxXzDYfKZ3Yz-5LizozMPYL47jbpdofinREvD8tH_pRRMIuoQSUv5D4ontsa9AkFdK6TSrunUUpfmaKn9_1Z9a-75amP19Uk/s320/Screenshot_20170118-165203.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
Bagaimana tampilannya, sudah seperti menu di restoran mewah kan? Untuk tahu resep dan cara membuatnya bisa diintip di<a href="http://www.kompasiana.com/edikusumawati/berkat-bakmi-mewah-restoran-mewah-pindah-ke-rumah_5860edb24b7a615f085f0559"> <b>Berkat Bakmi Mewah, Restoran Mewah Pindah Ke Rumah</b></a><b> </b>dan <b><a href="http://edikusumawati.blogspot.co.id/2017/01/omelette-bakmi-mewah.html">Omelette Bakmi Mewah</a> </b>ya!<br />
Bagaimana teman-teman, kira-kira kreasi apa saja yang telah teman-teman buat dari Bakmi Mewah ini? Boleh dong kita saling berbagi resep hehehe.<br />
<br />
NB : Postingan ini diikutsertakan dalam <a href="http://emak2blogger.com/2016/12/30/kreasi-bakmi-mewah-bersama-emak-emak-blogger/"><b><i>Kreasi Bakmi Mewah Bersama Emak-Emak Blogger</i></b></a><br />
<a href="http://emak2blogger.com/2016/12/30/kreasi-bakmi-mewah-bersama-emak-emak-blogger/"><br /></a><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-90814404739135795712017-01-18T16:27:00.001+08:002017-01-18T16:27:48.376+08:00Sepotong Senja di Chao Phraya bersama Tom Yam<img alt="Sepotong Senja di Chao Phraya bersama Tom Yam" height="256" src="http://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2017/01/13/p-20170106-104011-01-587872ea147b61190782c4d4.jpeg?t=o&v=760" width="320" /><br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Menikmati Tom Yam langsung dari negara asalnya? Wow... siapa yang tak tergoda? Thailand, ya Negeri Gajah Putih tempat muasal Tom Yam ini memang belum pernah saya kunjungi. Meskipun demikian, toh beberapa kuliner asal Thailand pernah saya cicipi di Tanah Air, setidaknya di restoran Thailand di kota kelahiran saya, Yogyakarta. Di Yogyakarta sendiri ada beberapa restoran yang spesial menyajikan hidangan khas Thailand. Salah satunya adalah restoran Thailand yang terletak di Jalan Taman Siswa, kurang lebih hanya sekitar 300 meter dari rumah saya di Yogyakarta sana. Tom Yam adalah salah satu menu favorit saya jika berkunjung ke restoran Thailand ini. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Hidangan berkuah semacam sup seafood ini rasanya asam-asam pedas, sungguh menggugah selera. Apalagi dinikmati dalam kondisi masih panas di saat cuaca dingin atau musim penghujan seperti sekarang ini, pasti langsung menambah kehangatan tubuh sekian derajat dari suhu sebelumnya. Semangkok Tom Yam bisa saja kurang buat saya, terutama di saat kondisi badan sedang "aras-arasen" istilah Jawanya atau kurang bersemangat, Tom Yam yang pedas itu sudah mampu mengembalikan semangat saya. Potongan cumi yang dipadu dengan udang dan beberapa sayuran, bisa wortel ataupun bunga kol dalam rendaman kuah asam pedas itu sungguh pas dilidah saya. Aroma daun serai, daun jeruk, lengkuas, cabai merah menyatu bersama bumbu-bumbu lainnya benar-benar nendang rasanya. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Hampir serupa dengan kuliner nusantara gulai kepala ikan, yang kalau tak pedas dan asam kurang maknyus bagi saya. Begitu pun dengan Tom Yam ini. Rasa amis layaknya makanan berbahan dasar seafood lenyap manakala dipadu dengan kucuran air jeruk nipis dalam racikan bumbunya. Itulah kenapa, Tom Yam terasa asam-asam pedas di lidah. Kalau sedang berkunjung di restoran Thailand, menu satu ini tak pernah ketinggalan. Lain saya, lain pula anak saya. Sebagai anak SD yang tidak suka makanan yang serbapedas, membuat anak saya melirik ke menu lain yang lebih familiar di lidah orang Indonesia pada umumnya, yaitu nasi goreng. Ya, siapa yang tak kenal nasi goreng? Kalau Anda tak kenal nasi goreng berarti tingkat kegantengan Anda turun 5 tingkat dibandingkan Presiden Barack Obama hahaha. President Obama adalah salah satu presiden di dunia ini yang berani menyebut nasi goreng, sate dan bakso sebagai kuliner Nusantara yang lezat. Mosok Anda kalah sama presiden Amerika itu sih? Kalau nasi goreng ala Indonesia sudah acap kali anda santap, bagaimana dengan nasi goreng ala Thailand?</span><br />
<br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><img alt="Khao Pad Poo atau nasi goreng Thailand ala saya hehehe (dok.pri)" height="256" src="http://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/13/p-20170110-085519-01-587876618023bd75114ab88b.jpeg?t=o&v=700" width="320" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Hampir sama dengan nasi goreng Indonesia, nasi goreng Thailand pun ada campuran telur dan kadang juga ada daging kepitingnya. Persis nasi goreng seafood yang biasa dijual di restoran Indonesia. Koq bisa mirip ya? Memang konon katanya Thailand itu agak-agak mirip dengan Indonesia. Bangkok misalnya, sebagai ibu kota negara sangatlah mirip dengan ibu kota negara kita Jakarta, baik dalam tata kotanya maupun kemacetannya. Begitu pula dengan kulinernya, seperti pada nasi goreng tadi. Bedanya, nasi goreng Thailand atau biasa disebut Khao Pad Poo ini dimasak dengan menggunakan campuran bunga melati, perasan air jeruk nipis dan saus ikan khas Thailand. Tak heran nasi goreng Thailand rasanya juga agak-agak asam dan sangat kental aroma melatinya. Ini merupakan menu andalan anak saya jika berkunjung ke restoran Thailand.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><img alt="Sweet Cassava atau Singkong Thailand ala saya (dok.pri)" height="240" src="http://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/13/fb-img-14841776733357929-01-587879ae8323bdbc11091835.jpeg?t=o&v=700" width="320" /><br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Setelah puas makan, tak lengkap rasanya jika tidak ada minumannya. Segelas Cha Yen atau semacam teh yang dicampur dengan rempah-rempah (asam, adas) serta creamer (susu) cukup menambah hangat suasana santap bersama keluarga. Kalau cuaca sedang panas, cukup menambah beberapa potongan es batu ke dalamnya, dijamin tetap akan segar rasanya. Kalaupun masih dirasa belum cukup dan perut masih mampu menampung makanan, bisa juga ditambah dessert Singkong Thailand atau biasa disebut dengan Sweet Cassava. Sweet Cassava ini berupa potongan singkong yang direbus dengan air dan gula sampai lunak kemudian disiram dengan kuah santan yang kental. Bisa juga ditambah topping parutan keju bila suka. Hmmm... legit-legit gurih menggoda. Lumer dan pecah di mulut deh. Sepiring kecil Singkong Thailand cukuplah karena menu ini juga sangat mengenyangkan jika disantap dalam porsi yang banyak. Jadi tak perlu banyak-banyaklah agar kenikmatan bersantap semangkok Tom Yam atau sepiring Khao Pad Poo lenyap akibat perut Anda terlalu penuh atau istilahnya Jawanya bengep akibat kekenyangan. </span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Ya kalau habis makan Anda tidak ada aktivitas lain, bisa saja bersantai sambil melonggarkan isi perut. Tapi bagaimana jika Anda berencana menghabiskan hari sambil jalan-jalan, menyusuri Sungai Chao Phraya misalnya, anggap aja kita sudah berada di Thailand ya hahaha. Kan gak asyik jalan-jalan perutnya kekenyangan.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><img alt="Salah satu bagian dari restoran Thailand di Jalan Taman Siswa Yogyakarta. Ada bendera Thailandnya juga. Foto diambil medio 2013 (dok.pri)" height="240" src="http://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/13/1484234416058-58787b65147b610f0782c4df.jpg?t=o&v=700" width="320" /><br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Sekarang ini Singkong Thailand tak melulu dijual di restoran Thailand. Di kafe-kafe pun mulai banyak dijajakan dan menjadi pesaing utama pisang keju yang telah dulu ada. Bahkan di hotel-hotel berbintang juga mulai diperkenalkan. Singkong yang harganya tak lebih dari 5 ribu rupiah per kilonya, menjadi "naik kelas" ketika diolah menjadi Singkong Thailand ini. Saya sendiri biasa mengolah singkong menjadi Singkong Thailand karena begitu mudahnya membuat menu satu ini. Lumayan untuk sekedar menemani ngeteh di sore hari. Bahkan bagi keluarga saya singkong sudah menjadi hidangan yang wajib untuk berbuka di kala bulan puasa. Entah itu hanya sekedar digoreng crispy ataupun diolah menjadi Singkong Thailand tak menjadi masalah bagi keluarga kecil saya</span><br />
<br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><img alt="Tom Yam ala restoran Thailand di Yogyakarta (dok.pri)" height="320" src="http://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/13/1484232935718-587883798223bd0c074d6545.jpg?t=o&v=700" width="240" /><br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Sayangnya di kota saya tinggal sekarang ini tak ada restoran Thailand. Dan kerinduan pada menu-menu khas Thailand di restoran Kota Gudeg itu mau tak mau membuat saya menjadi sedikit "kreatif". Beberapa kali saya berhasil menduplikat kuliner Thailand ke dapur saya. Alhasil, keluarga tak pernah komplain dengan masakan saya itu. Kalaupun tak mirip rasanya, setidaknya tampilannya sudah mirip hahaha. Toh kata teman saya yang sudah berkunjung ke Thailand, di sana juga tak semua menu seragam rasanya. Jadi jangan heran bila kita menemukan menu yang sama, tapi rasanya berbeda antara restoran yang satu dengan restoran yang lain, meski itu sama-sama terdapat di sepanjang Chao Phraya.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><img alt="Novel inilah yang membuat saya sering berkhayal berkunjung ke Thailand hehehe (dok.pri)" height="320" src="http://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/13/p-20170112-180702-01-587882008223bd37054d656d.jpeg?t=o&v=700" width="240" /><br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Saya memang sering berkhayal untuk bisa menghabiskan senja di Chao Phraya sembari menikmati kuliner khas Thailand yang banyak ditawarkan di restoran sepanjang sungai yang menjadi penopang penghidupan orang-orang yang bermukim di tepiannya itu. Apalagi semenjak saya membaca novel "Senja di Chao Phraya", karangan seorang teman di Yogyakarta yang begitu apik menampilkan tempat-tempat yang indah di Thailand sebagai setting ceritanya, menjadikan keinginan untuk berkunjung ke sana kian menggebu. Tak hanya sekedar ingin melihat The Golden Buddha atau "Phra Phuttha Suwon Patimakon", patung Buddha yang terbuat dari emas dan tingginya tak kurang dari 3 meter itu, tapi saya juga sering menghayal menjadi Laras, salah satu tokoh dalam novel karya teman saya itu. Betapa Laras yang karena pekerjaannya mengharuskan ia bolak-balik Indonesian-Thailand, akhirnya menginap di Hotel Golden Temple, yang kalau ingin ke Sungai Chao Phraya cukup berjalan kaki saja. Di restoran pinggir sungai itulah Laras biasa menikmati senja bersama Osken O'Shea, pujaan hatinya. Lelaki campuran Turki dan Irlandia. Menikmati kuliner Thailand di waktu senja bersama pujaan hati di pinggir Sungai Chao Phraya, oh so sweet. Benar-benar romantis! Tak hanya restoran dan pedagang kaki lima di sepanjang Sungai Chao Phraya yang menjajakan makanan-makanan enak. Di Phuket misalnya, salah satu pulau terbesar di Thailand sekaligus menjadi destinasi wisata populer di negara tersebut, bahkan ada yang namanya Phuket Walking Street yang menjajakan aneka macam kuliner Thailand. Dan menariknya semuanya enak-enak dan murah. Bahkan banyak juga jajanan yang dijual di sana mirip dengan jajanan Indonesia. Ada lumpia goreng, sosis bakar, pentol bakar, martabak yang dalamnya diisi pisang, bahkan jagung rebus dan kacang rebus juga ada. Jadi kita tak perlu khawatir akan kesulitan menyesuaikan lidah kita dengan aneka makanan di sana jika kita berkunjung ke Thailand. Semua bisa kita pilih sesuai selera, mau yang halal atau haram juga ada. Bahkan menu yang ekstrem semacam belalang goreng seperti yang dijual di sepanjang jalan ke arah Wonosari Yogyakarta, jangkrik goreng dan kecoa goreng pun dijual di Phuket Walking Street tadi. Makanya jangan terlalu penuh mengisi perut jika sedang jalan-jalan ke Thailand. Setidaknya begitu pesan teman saya yang pernah beberapa hari liburan ke Thailand. Itu mungkin salah satu yang membuat saya ingin berkunjung ke Thailand. Selain banyak destinasi wisata yang menarik, menu makanannya pun beragam, enak-enak, dan murah pula. Tak hanya berkhayal menikmati Tom Yam di waktu senja di pinggir Chao Phraya, tapi saya juga ingin menyusuri sungainya, naik boat melintas Rama 8 Bridge sembari menyantap Konom Krok, kue kelapa seukuran takoyaki yang ditaburi daun bawang. Atau naik Tuk-Tuk menyusuri jalan-jalan di Bangkok sambil menyantap Kha Nie Ma Muang, dessert ketan yang disajikan dengan potongan mangga segar dan saus santan yang manis. Hmmm... Yummy. Tapi semua ini masih khayalan dan saya tetap membiarkan khayalan saya ini tumbuh subur dalam benak saya. Entah kapan akan tumbuh menjadi kenyataan, ya kita lihat saja nanti. Mudah-mudahan diberi umur panjang dan rejeki sehingga bisa benar-benar menikmati Tom Yam dari negara asalnya. Aamiin... Doain ya... </span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/edikusumawati/sepotong-senja-di-chao-phraya-bersama-tom-yam_5878864c22afbd1e0761303d</span><br />
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span>
<b><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">Note : Tulisan ini sudah saya post ke </span><span style="color: #151b28; font-family: Open Sans, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><a href="http://www.kompasiana.com/edikusumawati">Kompasiana</a> pada tanggal 13 Januari 2017 lalu.</span></span></b><br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-61613875044509065442017-01-11T22:55:00.003+08:002017-01-11T22:55:37.872+08:00Omelette Bakmi Mewah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAxbDsB9QSt0WBlZ-oLzRESLVH1gFqI5o024LqqJ9Kh7a5iCfBwHBGke1_uieHVdNXDHRZ_eN5ALev-mMI-QDy3rBldAPsfgOf3nP2YxqxMZeSp_Biho4TR1DebjeiCV9Z8u3-bKdc2AKI/s1600/P_20161223_094612-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAxbDsB9QSt0WBlZ-oLzRESLVH1gFqI5o024LqqJ9Kh7a5iCfBwHBGke1_uieHVdNXDHRZ_eN5ALev-mMI-QDy3rBldAPsfgOf3nP2YxqxMZeSp_Biho4TR1DebjeiCV9Z8u3-bKdc2AKI/s320/P_20161223_094612-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Omelette Bakmi Mewah ala saya</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kalau ditanya apakah saya suka makan? Pastinya iya! Tapi kalau ditanya, apakah saya suka sarapan? Saya jawab tidak! Ya, sebenarnya saya adalah orang yang jarang sarapan, khususnya nasi. Kalaupun ingin sarapan, palingan makan kue basah yang dijual pedagang keliling yang biasa lewat depan rumah tiap pagi. Atau kalau pas lapar banget ya bikin mie instan. Mudah, cepat dan pastinya kenyang. Apalagi kalau sedang musim penghujan seperti saat ini. Bawaannya memang lapar melulu kan hehehe. Dan karena saya tipikal orang yang gak suka ribet, mie instanlah andalan keluarga saya. Tak harus saya yang masak, anak saya juga biasa masak sendiri mie instan kesukaannya. Itulah kenapa di rumah selalu sedia mie instan. Meski tak banyak, minimal adalah kalau cuma 4 bungkus. Sesuai dengan jumlah anggota keluarga saya yang hanya 4 orang, saya, suami dan 2 orang anak saya.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ngomongin mie instan, saya mungkin termasuk orang yang senang berkreasi dengan mie, khususnya <b>Bakmi Mewah.</b> Kenapa mesti Bakmi Mewah, karena mie instan yang satu ini beda dengan mie instan pada umumnya. Selama ini kita biasa melihat mie instan dengan tampilan yang menggoda pada kemasannya, ada mie dalam mangkok atau piring yang diatasnya ada topping telur ceplok atau ayam potong. Tapi begitu kita buka, ternyata isinya mie instan doang. Sama sekali tak ada ayam potong atau telur ceploknya. Kalau pun ada hanya perisa atau bumbunya saja. Tapi kalau Bakmi Mewah ini lain. Daging ayam potongnya bener-bener ada. Berbumbu plus potongan jamur. Asli pula. Persis seperti tampilan dalam kemasannya yang memang terkesan mewah. Keren kan?</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn4GYyn1N5Zbxi2px9xw-3pcgsPeAHQRx0_kAJKrgIcDoi6peHcJQ-MAd7r99x7XwR84xYXdzRfWWgLEUgC6LEqu-2y0l_shVAGnTD-0NEHp8_QMwYFFNa1lEonqPTX4vSxkHGEvsef2_8/s1600/P_20170106_211942.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn4GYyn1N5Zbxi2px9xw-3pcgsPeAHQRx0_kAJKrgIcDoi6peHcJQ-MAd7r99x7XwR84xYXdzRfWWgLEUgC6LEqu-2y0l_shVAGnTD-0NEHp8_QMwYFFNa1lEonqPTX4vSxkHGEvsef2_8/s320/P_20170106_211942.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kemasannya eye chatcing banget</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjPeT5ig66ZwC6dyxzsGQ7Vx3j70vnNGYWyRgK8FaBoY2L_FGSFQ14O3qsme1EQeGiggHjuY_21X-7Kgx_dL4UzE3HykEKuAzMRoUk4QjVAcp1XwU-wXZskcSfaMqWsy0fgYuPijWp2Me5/s1600/P_20161216_060754-01+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjPeT5ig66ZwC6dyxzsGQ7Vx3j70vnNGYWyRgK8FaBoY2L_FGSFQ14O3qsme1EQeGiggHjuY_21X-7Kgx_dL4UzE3HykEKuAzMRoUk4QjVAcp1XwU-wXZskcSfaMqWsy0fgYuPijWp2Me5/s320/P_20161216_060754-01+%25281%2529.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kemasannya memang mewah<br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Sudah ada beberapa kreasi Bakmi Mewah yang sudah saya upload di akun medsos saya, baik itu di instagram maupun di blog (kroyokan). Pada umumnya berupa mie kuah gitu, Selain karena paling mudah dan cepat, tinggal masak, tuang potongan daging ayam dan sajikan. Meski sederhana, tetap sudah mewah rasanya. Tapi bagaimana andai mie dan kuahnya dipisah atau tak pakai kuah sama sekali? Wah, kayak lirik lagunya Inka Kristie dong! Andai dipisah, bakmi dan kuah....hahaha. Bisa saja! Gampang juga koq, Saya pernah membuat Beef /Chicken Blackpepper in The Noodle Bowl dan juga Omelette dari Bakmi Mewah. Keduanya tanpa kuah. Yang penting asal kita kreatif, banyak kreasi yang bisa kita ciptakan dari sebungkus Bakmi Mewah. Bagaimana kreasi bakmi mewah saya? Ini dia, <b>Omelette Bakmi Mewah</b> ala saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Saya sengaja berkreasi dengan tampilan seperti ini karena pernah melihat omelette mie mirip seperti itu di salah satu restoran Jepang di Jakarta. Sangat mewah kan? Padahal itu hanya terbuat dari sebungkus Bakmi Mewah lho! Murah, tapi gak murahan. Persis seperti menu di restoran mewah hehehe. Bagaimana cara membuat Omelette Bakmi Mewah ini? Simak resep saya berikut ini ya!<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhabmP1i0ssR21DvQIrAvkdx8yN1S7-z686LUGhtqkXQ5pHMfJnHl5DuDFV9kLsf3ciYtCfAlJq8zFMcbeS693ZzkylILQn6SMbtEhGSN-_CuE21rGGWSyGlsIF0kdw-RYRU3B6PsIqzc6Y/s1600/P_20161223_094544-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhabmP1i0ssR21DvQIrAvkdx8yN1S7-z686LUGhtqkXQ5pHMfJnHl5DuDFV9kLsf3ciYtCfAlJq8zFMcbeS693ZzkylILQn6SMbtEhGSN-_CuE21rGGWSyGlsIF0kdw-RYRU3B6PsIqzc6Y/s320/P_20161223_094544-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Omelette Bakmi Mewah ala saya</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>Bahan-bahan yang diperlukan : </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- 1 bungkus Bakmi Mewah </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- 2 butir telur ayam </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- 1 sdm minyak goreng atau margarin untuk menumis </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- 1 siung bawang putih </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- 1/4 potong bawang bombai </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- sedikit mayonnaise </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- garnish sesuai selera </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>Cara membuat : </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- Kocok lepas telur dan bikin dadar di atas wajan anti lengket. Angkat, sisihkan. </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- Rebus Bakmi Mewah dan daun bawang kering (ada dalam kemasan) sekitar 3 menit, angkat dan tiriskan. </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- Tuang mie dalam mangkok kemudian masukkan kecap, minyak, potongan daging ayam aduk hingga tercampur rata. </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- Susun campuran mie dan ayam di atas lembaran telur dadar kemudian gulung. Potong-potong gulungan telur dadar sesuai selera. Susun di piring saji. </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>- Tuang mayonnaise dan saos sambal (ada dalam kemasan). Tambahkan garnish. </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><b>Omelette Bakmi Mewah siap disantap. Sudah mudah, murah, bergizi, dan kenyang pastinya! Kreasi omelette ini cocok buat sarapan atau makan malam, tapi lagi malas makan nasi, Kalau buat saya, sarapan seporsi omelette ini sudah sangat kenyang. Bukan hanya saya, anak-anak pun suka kalau saya buatkan mie instan dengan berbagai kreasi semacam ini.</b></span><span style="color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><br /></span></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWYjSS83Lihk7Z-KBZs6eh54HsY5GqypTYGG6yYtnlz3m5gDSRbbGGwnnp-6ltTxG7K_yrUxXw77YiYsUUVuGr5VBOIOIIO0jied_ZHxCz5eHSp8Rk99NB_4e8KE_HwKJ_8U8nDYO4gg6O/s1600/bungkusmi.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWYjSS83Lihk7Z-KBZs6eh54HsY5GqypTYGG6yYtnlz3m5gDSRbbGGwnnp-6ltTxG7K_yrUxXw77YiYsUUVuGr5VBOIOIIO0jied_ZHxCz5eHSp8Rk99NB_4e8KE_HwKJ_8U8nDYO4gg6O/s320/bungkusmi.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kemasannya terdiri dari 3 lapis, sehingga tidak mudah jebol<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYRzj29wEYCeojVOr7zCdyyWu-RS6fM8ylbsDwu8vciLjI1pEiZFUTaMqG4KOai9wsiF8bwBDqbiDDTgI7KA2aROVDoGORu3AmYZb4jhI3bZ83q120BWTLHVIECfe4-sx0ZqT2iDDGodJH/s1600/P_20161224_092248-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYRzj29wEYCeojVOr7zCdyyWu-RS6fM8ylbsDwu8vciLjI1pEiZFUTaMqG4KOai9wsiF8bwBDqbiDDTgI7KA2aROVDoGORu3AmYZb4jhI3bZ83q120BWTLHVIECfe4-sx0ZqT2iDDGodJH/s320/P_20161224_092248-01.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mienya keriting dan pipih, lembut dan teksturnya tak gampang putus</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><b>Kenapa saya pilih Bakmi Mewah ini?</b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><b>Banyak faktor yang membuat saya jatuh hati pada Bakmi Mewah, diantaranya adalah :</b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><b>1. Dari segi rasa, mie Bakmi Mewah ini aromanya lezat dan bener-bener mantap rasanya. Bentuk mienya keriting dan pipih. Lembut pula teksturnya dan tak gampang putus. </b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><b>2. Dari segi harga, Bakmi Mewah sangat terjangkau harganya. Satu bungkus tak lebih dari Rp 8.000,-.</b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><b>3. Di dalam kemasan Bakmi Mewah terdapat </b></span><b><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">potongan daging ayam serta jamur asli, jadi kita tak perlu repot-repot untuk menambahkan potongan ayam lagi.</span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">4. Dari segi kemasan. Bakmi Mewah Kalau di pajang di rak supermarket langsung kelihatan, eye chatcing banget deh! Hitam warnanya dengan tulisan Bakmi Mewah berwarna kuning keemasan, benar-benar terkesan mewah. Sudah gitu kemasannya juga beda dengan mie instan pada umumnya, yang hanya plastik biasa, sehingga mudah robek. Kemasan Bakmi Mewah terdiri dari 3 lapis, paling luar adalah plastik bening semacam wrapping begitu, baru kemudian kardus dan selanjutnya baru plastik seperti mie instan pada umumnya. Jadi kemasannya sangat aman dan tidak mudah robek. </span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">5. Bakmi Mewah juga aman dikonsumsi oleh keluarga karena ada label halalnya dan pastinya sehat karena tanpa bahan pengawet dan MSG. PT. MAYORA INDAH Tbk, sebagai produsen Bakmi Mewah sepertinya tahu betul selera konsumennya ya.</span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: left;">
Nah, kurang apa lagi coba? Segeralah berkreasi dengan Bakmi Mewah. Hadirkanlah nuansa restoran mewah di rumahmu. Mumpung ada challengenya tuh di <a href="http://idfoodblogger.com/challenges/2016/12/8138/kreasi-bakmi-mewah.html">Indonesian Food Blogger</a> yang bekerja sama dengan <a href="http://www.bakmimewah.com/">Bakmi Mewah</a>.<br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;" /><span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px;">.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-54761292555165320242015-05-24T15:22:00.000+08:002015-07-06T12:00:09.711+08:00Dua Kali Hamil dan Melahirkan, Dua-Duanya Amazing!<div style="text-align: justify;">
<b>Tentang Kehamilan Danny</b><br />
<b><br /></b>
Bulan Oktober sudah pasti menempati relung khusus dalam hati saya. Karena di bulan ini ada tiga generasi sekaligus di keluarga saya yang dilahirkan di bulan yang sama. Pertama adalah bapak saya, kedua adalah saya dan yang ketiga adalah anak sulung saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus bagaimana rasanya mempunyai anak? Sudah pasti bahagia tentunya. Apalagi ada anggapan bahwa kesempurnaan seorang perempuan terjadi ketika ia berhasil melahirkan seorang anak. Dan anggapan itu bagi saya ada benarnya. Saya merasakan benar-benar menjadi seorang perempuan “sempurna” ketika saya melahirkan anak sulung saya. Tidak bisa saya pungkiri, saya benar-benar dapat merasakan panggilan sayang “mama” ketika saya sudah punya anak. Dan itu sungguh luar biasa. Saya yang dulunya (kata orang sih) tomboy itu bisa juga punya anak, sungguh menakjubkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersyukur dan berbahagia atas nikmat yang luar biasa sudah pasti saya rasakan. Hanya orang-orang yang “buta hati”-lah yang tidak bisa merasakan kebahagiaan dan tidak bersyukur akan lahirnya seorang “manusia baru” di dunia ini. Karena sudah “buta hati” itulah, maka ada saja orang yang tega membuang atau bahkan membunuh buah hati yang baru dilahirkannya hanya karena sang jabang bayi lahir tidak diharapkan. Akan tetapi apakah pernah ditanyakan pada sang jabang bayi, apakah mereka semua minta dilahirkan? Tidak bukan, karena kitalah yang sebenarnya telah merancangnya sendiri hingga akhirnya bayi itu lahir ke muka bumi. Jadi karena sudah saya rancang akan kelahirannya, maka saya sangat bersuka-cita akan hadirnya bayi dalam kehidupan rumah tangga saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana suka-citanya mendapatkan momongan baru sudah tidak bisa saya lukiskan lagi. Hilang sudah rasa pegal-pegal yang selama 9 bulanan saya alami karena menggendongnya kesana-kemari di perut saya ketika saya mengandungnya. Tak terasakan lagi betapa susahnya masa-masa kehamilan pertama saya. Betapa setiap hari saya selalu muntah-muntah hingga hampir 8 bulan lamanya. Betapa susahnya saya melawan rasa ngidam saya itu dan semua seperti terbayar lunas ketika bayi itu lahir ke muka bumi. Lahir dengan keluhan yang menurut saya tidak terlalu berarti, walaupun bagi dunia medis kelahirannya harus menjadi catatan sendiri mengingat proses persalinannya yang tidak bisa dibilang gampang juga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak sulung saya memang bisa dibilang lahir normal, tapi tidak normal dalam prosesnya. Kenapa bisa demikian? Baiklah saya akan coba membuka kembali memori saya untuk mengingat-ingat proses kelahirannya. Bagi saya mudah saja “memanggil” kembali ingatan itu karena memang itu pengalaman pertama dan tentunya akan terus membekas diingatan saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya menikah tanggal 7 Agustus 1999 di Yogyakarta, kota kelahiran saya. Kira-kira seminggu setelah menikah, saya langsung diboyong suami ke Bontang, Kalimantan Timur. Berat rasanya berpisah dengan orang tua, tapi apa boleh buat setelah menikah tanggung jawab sepenuhnya atas diri saya beralih ke tangan suami yang kebetulan bekerja di Kalimantan Timur. Sejak menikah saya sama sekali tak memakai alat kontrasepsi, meskipun demikian kehamilan tak kunjung menghampiri saya. Baru pada bulan kelima, saya mengalami keterlambatan menstruasi. Untuk memastikan saya hamil atau tidak, bersama suami saya beli alat tes kehamilan di apotik dan pagi harinya saya tes sendiri urine saya. Alhamdulillah, ada dua garis strip berwarna merah di alat tersebut. Namun untuk lebih meyakinkan, bersama suami pula saya pergi ke bidan sore harinya. Dan ternyata benar, hasilnya tetap sama. Saya dinyatakan positif hamil. Bahagia tak terkira sudahlah pasti, mengingat saya sangat mengharap kehadiran janin di rahim saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau dihitung dari mulai saya menikah hingga hamil sebenarnya tak terlalu lama, hanya lima bulan saja. Namun sejak kepindahan ke Kalimantan Timur saya memutuskan berhenti kerja, maka hari-hari saya di rumah terasa sepi ketika ditinggal suami bekerja. Karena itulah saya pengin cepat-cepat hamil agar ada "teman" bermain selama ditinggal suami bekerja. Jadi lima bulan merupakan waktu yang lumayan lama bagi saya untuk menunggu kehamilan saya itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak dinyatakan positif hamil oleh bidan, maka sejak saat itu saya rutin kontrol sebulan sekali. Setiap kali kontrol bidan juga memberi saya vitamin yang harus rutin saya minum setiap harinya. Karena ini kehamilan anak pertama dan suami juga begitu <i>excited</i> akan segera punya anak, maka segala sesuatu yang saya minta selalu diturutinya. Mau minta makanan apa saja sepanjang itu tak membahayakan kehamilan saya, pasti dituruti. Terkadang keinginan itu datangnya tiba-tiba dan malam hari pula. Orang bilang hal semacam itu namanya ngidam. Hanya satu hal yang sulit dipenuhi oleh suami yaitu ketika suatu malam tiba-tiba saya ngidam kepingin makan sayur tumis kangkung dan itu harus buatan ibu saya. Tengah malam minta tumis kangkung buatan ibu saya yang tinggal di Yogyakarta sana, jelaslah sulit untuk dipenuhi. Saya sampai telpon ibu saya, nangis-nangis tetap tak bisa berbuat apa-apa. Itu terjadi di awal-awal kehamilan saya. Setelah kehamilan menginjak bulan keempat, saya mulai tak pernah ngidam yang "aneh-aneh" lagi. Hanya saja mual-mual dan muntah-muntah saya tak kunjung berhenti dari bulan pertama kehamilan sampai menginjak bulan ke delapan. Semula saya berpikir, mual-mual dan muntah-muntah saya itu lantaran susu hamil yang saya konsumsi. Tapi ternyata tidak, meskipun saya ganti dengan susu merek lain dan juga cita rasa yang lain, tetap saja tak berpengaruh. Saya terus saja muntah-muntah setiap hari, bahkan tengah malam pun saat sudah terlelap tidur dan terbangun lantaran ingin buang air kecil, muntah-muntah itu sering kali terjadi. Bukan hanya muntah sedikit, sering kali saya muntah sangat banyak hingga saya lemas. Untungnya suami saya selalu menguatkan, meskipun muntah-muntah terus saya tetap diharuskan minum susu hamil dan makan-makanan yang bergizi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena keseringan muntah-muntah, praktis berat badan saya tak terlalu mengalami kenaikan yang berarti. Kalau ibu-ibu hamil pada umumnya bisa naik sekilo atau bahkan dua kilo. Bulan ketiga dan keempat justru berat badan saya turun dari sebelumnya. Segala nasihat bidan dan orang-orang yang telah berpengalaman hamil sudah saya ikuti, tapi tetap tak berpengaruh. Kenaikan berat badan saya tidak terlalu signifikan. Di umur kehamilan yang kelima bulan saja saya masih bisa mengenakan celana jeans yang biasa saya pakai sebelum hamil. Beberapa tetangga bahkan mengira saya tidak hamil saking "tipis"-nya perut saya. Meskipun sering muntah-muntah, tapi ternyata bayi di perut saya cukup kuat. Pernah ada pengalaman menyedihkan sekaligus membuat saya was-was dengan kondisi janin saya. Suatu ketika di bulan kelima kehamilan, saya jalan-jalan bersama suami di pusat perbelanjaan. Kebetulan ada beberapa tangga yang harus saya lalui di pusat perbelanjaan itu. Mungkin karena kurang hati-hati, saya pernah terjatuh di tangga, kurang lebih sekitar 3 atau 4 undakan. Suami saya yang saat itu sedang membawa barang belanjaan, tak sempat menggapai saya.
Saya terjerembab ke lantai dasar.
Untunglah begitu diperiksa ke bidan, kondisi janin saya baik-baik saja. Begitupun dengan saya, hanya luka-luka lecet di tangan. Kejadian itu menjadi pengalaman yang berarti bagi saya untuk lebih berhati-hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah, bulan demi bulan kehamilan saya lalui dengan mual dan muntah-muntah. Karena kondisi yang tak kunjung membaik, menginjak bulan ke delapan saya memutuskan untuk pulang ke Yogyakarta sekaligus untuk melahirkan disana. Keputusan itu saya ambil karena saya merasa akan lebih nyaman berada di samping ibu saya di saat melahirkan nanti. Suami pun juga tak keberatan dengan keputusan saya itu. Akhirnya dengan diantar kakak ipar yang kebetulan sedang ada perjalanan ke Cepu, saya terbang dari Bontang ke Balikpapan, kemudian dilanjutkan ke Surabaya. Waktu itu tidak ada route yang langsung ke Yogyakarta. Di Surabaya, bapak saya sudah menunggu di bandara baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Sementara kakak ipar saya melanjutkan perjalanan ke Cepu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya ini adalah perjalanan yang beresiko mengingat usia kandungan saya yang sudah menginjak delapan bulan. Salah-salah kontraksi dan bisa melahirkan di pesawat. Tapi karena waktu itu saya sama sekali tak mempersiapkan surat keterangan dokter yang mengijinkan saya terbang dalam kondisi seperti itu, maka petugas di bandara pun percaya saja ketika saya bilang usia kehamilan saya masih lima bulan. Hal itu karena perut saya memang tak seperti orang hamil delapan bulan. Begitulah, akhirnya saya tiba di Yogyakarta dengan selamat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aneh tapi nyata, justru di Yogyakarta saya sama sekali tak mengalami muntah-muntah. Segala makanan saya santap, tanpa peduli sudah berapa kali saya makan dalam sehari. Orang bilang saya "<i>ngebo</i>" (seperti kerbau yang melahap apa saja). Saya juga sering minum air es jeruk setiap kali kehausan, meski ibu saya melarang. Takutnya saya nanti mengalami "<i>kembar banyu</i>" (hamil penuh air) saking seringnya minum es. Satu bulan di Yogyakarta, kenaikan badan saya lumayan drastis, kira-kira hampir sama dengan kenaikan badan selama delapan bulan kehamilan di Bontang. Sebelum hamil, berat badan saya hanya 40kg, kemudian saat hamil delapan bulan naik menjadi sekitar 46kg. Di usia kehamilan sembilan bulan, berat badan saya sudah mencapai 51kg dan masih bertambah hingga mendekati hari H kelahiran. Saya pun mulai rutin periksa ke dokter kandungan di salah satu rumah sakit swasta, seminggu sekali.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 19 Oktober 2000 tepatnya (bersamaan dengan hari ulang tahun saya), sekitar pukul 10 pagi selepas saya mandi. Tiba-tiba saya seperti "mengompol” tanpa saya sadari. Tiba-tiba saja ada semacam cairan yang tanpa saya bisa kendalikan keluar dengan sendirinya. Karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, saya coba menelpon ibu saya yang kebetulan lagi keluar rumah. <i>“Ah paling-paling kamu masuk angin, khan kamu suka minum es jeruk setiap hari”</i>, dan jawaban ibu saya itupun cukup melegakan hati saya. Saya coba tanya lagi, apakah itu bukan tanda-tanda orang akan melahirkan, begitulah pertanyaan saya selanjutnya. <i>“Memang sudah ada flek-flek belum? Kalau sudah ada berarti memang sudah mau melahirkan, tapi kalau belum ya itu cuma masuk angin tadi.”</i> Begitulah penjelasan ibu saya waktu itu. Mungkin karena dari semua keempat anaknya, ibu saya selalu mengawalinya dengan tanda-tanda flek seperti orang yang mau menstruasi, makanya ibu saya bisa menyimpulkan begitu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi ternyata kejadian saya “mengompol” dengan sendirinya itulah sebenarnya merupakan proses awal akan terjadinya kelahiran. Dokter bilang saya sudah mengalami pecah ketuban dan sayangnya itu baru saya ketahui sekitar 3 hari kemudian atau tepatnya tanggal 22 Oktober 2000 malam, ketika saya datang ke rumah sakit. Dokter kandungan saya bilang, bahwa tak semua orang menunjukkan tanda-tanda yang sama saat akan melahirkan. Ada memang yang ditandai dengan keluarnya flek-flek darah seperti halnya orang yang mau menstruasi dilanjutkan dengan kontraksi, ada yang tiba-tiba pecah ketuban seperti yang saya alami, tapi ada juga yang tetap bersih sampai masa persalinan tiba. Sebenarnya saya ke rumah sakit saat itu juga bukan karena sudah merasakan kontraksi yang begitu hebat seperti umumnya orang jika akan melahirkan, melainkan hanya karena saya berpegang pada perkataan dokter bahwa HPL (Hari Perkiraan Lahir) saya adalah 23 Oktober 2000. Daripada besoknya saya buru-buru ke rumah sakit, makanya saya malam itu memutuskan untuk “ngamar” dulu saja di rumah sakit. Dan ini sebenarnya mungkin “kebodohan” saya juga. Kurang pengalaman tepatnya. Maklumlah baru pertama kali mau punya anak. Lagipula waktu itu juga informasi tak semudah sekarang, yang tinggal klik semua informasi seputar kelahiran ada di internet. Waktu itu informasi mengenai kelahiran yang paling mudah ya dari orang yang pernah mengalaminya, dalam hal ini saya hanya mengandalkan pengalaman dari ibu saya. Seandainya saya tahu kalau tragedi saya “ngompol” itu adalah pecah ketuban, mungkin tidak akan seperti itu ceritanya. Tentu perawat juga tidak akan terheran-heran melihat saya datang ke UGD mengenakan pembalut sementara saya tidak sedang menstruasi. Perawat juga tidak akan terkaget-kaget ketika saya bilang sudah memakai pembalut seperti itu sejak tanggal 19 Oktober karena memang “ngompol” saya tidak pernah berhenti sejak itu. Dan mungkin saya juga tidak akan mengalami beberapa suntikan yang katanya adalah antibiotik dan juga suntikan induksi agar saya segera mengalami kontraksi. Karena kalau bayi saya tidak segera keluar, dikhawatirkan akan kehabisan cairan ketuban dan kata dokter ini sangat berbahaya. Sayangnya bayi saya pun masih belum mau keluar meskipun sudah diinduksi semalaman. Ia rupanya masih betah berlama-lama di dalam perut saya yang hangat meskipun cairan ketuban sudah hampir mengering. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semalaman saya diinduksi tetap tidak menunjukkan tanda-tanda kontraksi. Saya justru melihat beberapa orang yang masuk setelah saya ke rumah sakit itu, tapi sudah melahirkan duluan daripada saya. Proses kelahiran bayi-bayi mereka pun saya sempat melihat langsung, baik yang lahir tunggal ataupun lahir kembar. Dokter kandungan yang menangani saya memang tidak melarang saya melihat hal itu sepanjang saya tidak takut melihat darah, untuk melihat beberapa proses lahirnya seorang bayi di muka bumi ini. Mulai dari bukaan 10 hingga proses keluarnya bayi sampai menjahit kembali jalan keluar yang mungkin telah robek, saya sempat melihat semua hingga pagi menjelang. Dan selama itu pula saya tetap tidak merasakan kontraksi. Sementara saya sebenarnya sudah mulai lelah karena tidak tidur semalaman. Begitu pula tensi saya sudah mulai menurun menjadi 60/90. Karena itulah pihak rumah sakit telah menyiapkan segala kemungkinan jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Pagi itu saya lihat perawat hilir mudik di ruang persalinan saya sambil menyiapkan segala peralatan. Menurut saya peralatan yang disiapkan jauh berbeda dengan yang dipakai oleh beberapa orang yang sempat saya lihat proses persalinannya. Ada beberapa tabung oksigen besar di sekitar tempat tidur saya di samping peralatan lain yang saya sama sekali tidak tahu kegunaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara disaat yang bersamaan saya belum juga mengalami kontraksi pagi itu. Terdorong rasa penasaran, saya pun bertanya ke beberapa perawat yang berada disitu. Dan jawaban salah satu perawat cukup membuat saya kaget. Katanya kalau saya bisa segera kontraksi, maka bisa dilakukan dengan proses normal. Tapi kalau tidak bisa keluar, maka bisa juga nanti dibantu dengan <i>vacum</i>. Dan bila tetap tidak berhasil, jalan terakhir satu-satunya adalah dengan proses <i>ceasar</i>. Wah, saya hanya bisa membatin sembari terus berdoa, agar semua proses apapun yang nanti bakal saya lakukan berjalan dengan lancar. Pasrah dan berserah diri, itulah yang saya bisa lakukan. Akhirnya sekitar pukul 09.30 pagi saya pun mengalami kontraksi yang hebat. Jalan lahirpun sudah terbuka semua, tapi sampai sekian menit tetap saja bayi saya tidak mau keluar. Setelah sekian lama dengan susah payah barulah pada pukul 09.50 pagi, tanggal 23 Oktober 2000 lahir bayi mungil saya. Itupun dengan melalui proses <i>vacum</i> sebelumnya. Semua saya lewati tanpa didampingi suami karena memang disaat bersamaan suami saya masih berada di perjalanan dari Balikpapan menuju Yogyakarta. Namun demikian, kedua orang tua senantiasa mendampingi saya selama proses persalinan berlangsung, meski dari luar ruangan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUl8owSCPlWdq12ph0UfkqrSDfhsKOAhP9VRy9trwr1r4Unv4B96_YbwkCBSHMs5OP603MPRzveBQEuQ_yi6IGBil7Xh4sfQubhZA3-MuqkuQpoxctQxpyz0E1kyfU08dDsJWWxM1t-R32/s1600/Danny+bayi1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUl8owSCPlWdq12ph0UfkqrSDfhsKOAhP9VRy9trwr1r4Unv4B96_YbwkCBSHMs5OP603MPRzveBQEuQ_yi6IGBil7Xh4sfQubhZA3-MuqkuQpoxctQxpyz0E1kyfU08dDsJWWxM1t-R32/s400/Danny+bayi1.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi laki-laki seberat 3.05kg dan panjang 49cm itu akhirnya saya beri nama <b>Danny.</b> Pada awalnya tubuhnya pucat membiru, karena itulah pasca kelahirannya ia harus tetap menjalani perawatan yang ekstra. Bahkan sampai 3 hari kemudian ketika saya sudah diperbolehkan pulang, Danny masih harus menjalani perawatan di rumah sakit. Ada beberapa suntikan yang harus ia terima selama beberapa hari di rumah sakit. Katanya itu antibiotik dan harus diberikan sampai habis dosisnya. Hanya karena saya merasa tidak bisa lepas dari bayi kecil saya itulah, maka di hari ke-4 ia di rumah sakit, saya dan suami nekad memaksa dokter untuk membawa pulang Danny dengan segala resiko yang seandainya terjadi sesuatu hal tidak akan menuntut rumah sakit. Apalagi saat saya berada di rumah, badan saya sempat demam lantaran proses keluarnya ASI dari payudara saya. Selama di rumah sakit, ASI saya memang belum keluar. Dan ternyata justru saat di rumah itulah ASI saya mulai keluar, meskipun masih sedikit. Berbekal tanda tangan suami saya, akhirnya Danny bisa saya bawa pulang dan pihak rumah sakit mengharuskan saya datang di jam-jam tertentu untuk menghabiskan sisa dosis antibiotik yang harus diberikan pada anak saya itu. Bagi saya itu bukan masalah, daripada saya harus berjauhan dengan bayi saya itu.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjclv_SxBM-dOclbvif6sqD-2FXUw3muKGFxE36ExFwEEvVlHXO_-Wfkp-XD75odVg6fv8QYcciE2YuAZum9HoTvja8jZgzPowvL545FJ-NJkHe05uVz50_ONmqVHI7otnzXDIu1vdLR7Ks/s1600/Danny+sekarang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjclv_SxBM-dOclbvif6sqD-2FXUw3muKGFxE36ExFwEEvVlHXO_-Wfkp-XD75odVg6fv8QYcciE2YuAZum9HoTvja8jZgzPowvL545FJ-NJkHe05uVz50_ONmqVHI7otnzXDIu1vdLR7Ks/s400/Danny+sekarang.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Danny yang tahun ini masuk SMA</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sekarang Danny sudah berumur 14 tahun lebih. Tahun ini ia sudah duduk di bangku SMA. Tak terasa bayi kecil saya sudah tumbuh besar, bahkan tinggi badannya sudah melampaui tinggi badan saya. Ia juga tumbuh sehat dan belum pernah mengalami sakit yang berat (semoga tidak pernah), kecuali batuk, pilek dan demam biasa.<br />
<br />
<br />
<b>Tentang Kehamilan Darryl</b><br />
<b><br /></b>
Anak adalah titipan dari Yang Maha Kuasa. Seberapa nakalnya seorang anak, ia toh tetap anak kita. Jadi tidak sepantasnyalah kita menyia-nyiakan seorang anak, bagaimanapun kondisinya.<br />
<br />
Lain Danny, lain pula kisah kehamilan Darryl, anak kedua saya. Jarak kehamilan antara anak pertama dengan anak kedua yang lumayan jauh yaitu 9 tahunan, membuat saya dan suami tak kalah <i>excited</i>nya dengan kehamilan Danny dulu. Kami sama-sama sukacita menyambut kehadiran calon jabang bayi di perut saya. Begitu pun dengan Danny, ia sangat ingin adiknya segera keluar dari dalam perut ibunya.<br />
<br />
Berbeda dengan kehamilan pertama dulu, kehamilan kedua ini relatif lancar. Saya hanya mengalami mual dan muntah-muntah di bulan pertama kehamilan. Selebihnya saya justru terlihat "ngebo". Segala makanan saya santap hingga akhirnya berat badan saya naik dengan drastis. Kalau di kehamilan pertama, berat saya dari 40kg menjadi 52kg atau naik 12kg saja. Di kehamilan kedua berat saya dari 44kg menjadi 62kg saat melahirkan, yang artinya naik sekitar 18kg. Dokter bahkan sempat khawatir saya tak bisa mengontrol nafsu makan saya mengingat besarnya perut saya. Takutnya bayi saya terlalu besar sehingga menyulitkan proses persalinannya. Ternyata begitu di cek USG, berat janin saya masih kisaran 2kg. Jadi dapat disimpulkan bahwa makanan yang saya konsumsi selama hamil, larinya justru lebih banyak ke diri saya sendiri, bukan ke janin saya.<br />
<br />
Selain faktor umur (saya umur 36 tahun saat hamil kedua) dan berat badan yang bertambah dengan cepat, di kehamilan kedua ini saya juga sering merasakan cepat lelah. Rasanya berat sekali membawa perut yang begitu besar untuk kesana kemari. Saya tak selincah kehamilan pertama dulu. Meski dibarengi muntah-muntah yang hebat, saya masih rajin mengerjakan pekerjaan rumah. Sementara di kehamilan kedua ini, aktifitas rumah tangga agak terganggu. Jangankan untuk berjalan, duduk saja rasanya susah, termasuk dalam mengerjakan tugas-tugas ibu rumah tangga setiap harinya. Meskipun demikian saya tak berusaha mencari asisten rumah tangga. Selain mencari asisten rumah tangga tak semudah yang dibayangkan, saya merasa pekerjaan sehari-hari masih sanggup saya kerjakan sendiri semampu saya. Saya berusaha menikmati proses kehamilan saya dengan santai hingga waktu persalinan tiba.<br />
<br />
Akhirnya hari yang dinanti-nanti pun tiba. Sesosok makhluk mungil telah lahir dari rahim saya. Lahir normal dalam artian tidak kurang suatu apapun, walaupun melalui proses yang tidak normal. Ya, dengan sangat terpaksa bayi kecil itu saya lahirkan secara ceasar. Bukan karena saya menghendaki begitu, tetapi memang usia kandungan saya sudah lewat bulan. Sudah 10 bulan bayi saya bersemayam di dalam rahim saya. Mungkin bayi saya betah berlama-lama berada di dalam perut saya yang hangat.<br />
<br />
Sesuai perkiraan dokter seharusnya bayi saya lahir pada tanggal 27 Mei 2009. Tetapi ditunggu sampai 2 minggu kemudian, bayi saya tetap tidak menampakkan tanda-tanda untuk keluar dari rahim saya. Ia tetap anteng tanpa adanya kontraksi hingga masuk bulan 10 kehamilan. Karena itulah begitu "ngamar" perawat langsung menginduksi agar saya segera kontraksi. Saya mulai "ngamar" sejak habis Dhuhur, tapi tak juga kontraksi. Hampir sama dengan kehamilan pertama, saya sempat "dibalap" beberapa ibu yang "ngamar" setelah saya, tapi melahirkan duluan. Rata-rata mereka memang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kontraksi atau sudah siap melahirkan. Sementara saya, jangankan bukaan dua, kontraksi pun tidak meski sudah "ngamar" hampir seharian. Semalaman kondisi saya dipantau karena detak jantung bayi di kandungan berubah-ubah. Kadang normal kadang cepat, bahkan sekitar pukul 2 dinihari alat pendeteksi detak jantung terpaksa ditempel permanen ditubuh saya sampai menjelang Subuh karena angka di alat tersebut mendekati 190, dari yang seharusnya 150. Itu kata perawat yang setiap saat mengontrol saya. Dan pada malam itu pula saya disarankan untuk berpuasa untuk kemungkinan yang terburuk, yaitu operasi.<br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Praktis semalaman saya tidak tidur karena alat yang menempel di perut saya. Selain karena lapar juga karena bunyi alat itu yang sengaja dikeraskan volumenya oleh perawat yang mengontrol saya. Empat botol infus induksi telah saya habiskan. Saya kurang tahu atas pertimbangan apa dokter memberi induksi dalam bentuk infus dan bukan injeksi langsung seperti pada kasus kelahiran anak saya yang pertama dulu. Kalau pada kehamilan pertama dulu, saya sempat kontraksi setelah diinduksi. Sedangkan pada kehamilan kedua ini, setelah ditunggu sehari semalam, tanda-tanda kontraksipun tidak muncul. Dalam istilah kedokteran, kata dokter saya mengalami gagal induksi atau <i>gagal drip</i>. Selain itu ternyata air ketuban saya juga sudah mulai keruh. Kalau tidak segera dikeluarkan bayi saya bisa keracunan. Atas dasar itulah keesokan harinya dokter memutuskan untuk segera mengoperasi saya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj547qKQk_JMOPRIMLvzHZ-2B5CUHnetXMYFKbQfSBi8P2c1jvVOSZEgIGKH-khbhswaY4ppRqiY6XO3qiKs6ai5pcZD8V-a-1lNu8UYLQ7-xQf2UbmNcMPDr8axIe0s4ObZM5bfYMmveat/s1600/Darryl+bayi1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj547qKQk_JMOPRIMLvzHZ-2B5CUHnetXMYFKbQfSBi8P2c1jvVOSZEgIGKH-khbhswaY4ppRqiY6XO3qiKs6ai5pcZD8V-a-1lNu8UYLQ7-xQf2UbmNcMPDr8axIe0s4ObZM5bfYMmveat/s400/Darryl+bayi1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl, sesaat setelah kelahirannya, berat 3,2kg panjang 50cm</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Sekitar pukul 10 pagi, tanggal 10 Juni 2009, saya masuk ke ruang operasi. Campur-aduk perasaan saya saat itu. Maklum ini pengalaman pertama saya menjalani operasi ceasar. Untunglah dokter anastesi, yang kebetulan adalah tetangga depan rumah saya, selalu berusaha menenangkan saya dengan mengobrol biasa seperti layaknya bertetangga. Semua dilakukan sembari menyiapkan peralatan yang semestinya menempel ditubuh saya. Sampai pada akhirnya dokter anastesi tadi menyuruh saya untuk membungkuk sambil memeluk bantal dan beberapa detik kemudian saya merasakan seperti orang yang ditembak di bagian tulang punggung hingga menembus ke kaki. Dari dokter anastesi itu pula akhirnya saya tahu (dan tentunya setelah saya sadar) kalau saya baru saja disuntik bius lokal dari perut ke bawah. Beberapa detik kemudian dokter kandungan mulai bekerja, dibantu oleh beberapa asisten dan perawat tentunya. Pertama-tama dia (mungkin) menyayat perut saya. Saat itu dia masih sempat menanyakan <i>"sakit nggak?",</i> dan karena memang sakit saya jawab <i>"sakit"</i>. Pertanyaan itu diulang sampai 2 kali dan untuk selanjutnya saya sudah tidak merasakan apa-apa. Rupanya saat itulah bius saya baru benar-benar bekerja. Lamat-lamat saya mendengar salah seorang diantara asisten dokter tadi mengatakan <i>"aduh banyaknya darahnya"</i>. Terus terang walaupun dibius lokal saya merasa seperti dibius total. Entah berapa lama saya terpejam dalam ketidaksadaran (menurut suami saya proses operasinya sangat singkat, hanya sekitar 10 menit saja sejak saya masuk kamar operasi karena pada waktu itu bayi saya sudah dikeluarkan dari ruang operasi untuk diadzani oleh suami saya). Bayi saya lahir dengan berat 3,2kg dan panjang 50cm, hanya selisih sedikit dengan kakaknya waktu lahir dulu. Sama seperti kakaknya dulu, ia pun lahir dengan ditunggui kedua orang tua saya yang jauh-jauh terbang dari Yogyakarta ke Bontang untuk menunggui kelahiran cucunya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3W57dOrZpcvSKaL4ERj8YvEik6dKTQ2tqV56efdlotbi3ZGqenMGlvAJ1U23ZbfXMYvHNqI6ah3oUTdTUCW3qodCkku8EjnR54X8TWlQHN9hbsg5XoQgr63hbm7IWLTx0riPHV4gzVvag/s1600/Darryl+bayi2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3W57dOrZpcvSKaL4ERj8YvEik6dKTQ2tqV56efdlotbi3ZGqenMGlvAJ1U23ZbfXMYvHNqI6ah3oUTdTUCW3qodCkku8EjnR54X8TWlQHN9hbsg5XoQgr63hbm7IWLTx0riPHV4gzVvag/s400/Darryl+bayi2.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl, meski selang di hidung dan di mulut sudah dilepas, tapi selang infus masih menempel di tangannya </td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selama proses operasi berlangsung saya seperti mendapat pengalaman batin tersendiri. Saya seperti berada disuatu tempat yang lapang, hijau, terang benderang, sendirian pula. Mungkinkah ini yang disebut antara hidup dan mati, saya tidak tahu. Dan apakah orang lain juga mengalami hal seperti itu, entahlah! Saya baru benar-benar tersadar ketika dokter anastesi membangunkan saya : <i>"Mbak... bangun, ini anaknya laki-laki lagi. Ini kalau mau nyium, nanti baru saya keluarkan biar diadzani bapaknya",</i> begitu katanya seraya meletakkan bayi saya di samping saya. Saya cuma bisa bersyukur seraya mengucapkan terima kasih. Masih dalam pengaruh bius, saya mendengar suara berisik seperti mesin jahit disekitar saya. Rupanya saat itu dokter tengah melaser perut saya. Sekitar sejam proses ini berlangsung, selanjutnya saya dibawa ke ruang observasi dan baru setelah Dhuhur saya dipindah ke ruang perawatan.<br />
<br />
Pada kesempatan lain saya baru tahu ternyata bayi kecil saya yang akhirnya kami beri nama <b>Darryl </b> mengalami sedikit keracunan air ketuban. Dan selama dalam kandungan pula Darryl sempat buang air besar dan menelan beolnya. Itulah kenapa setelah kelahirannya, untuk sementara waktu Darryl harus menjalani observasi dan belum boleh dibawa ke ruang perawatan saya sampai kondisinya memungkinkan. Selama beberapa hari Darryl menjalani perawatan ekstra diruang khusus. Selain karena muntah terus setiap minum susu (pada waktu itu ASI saya memang belum keluar sehingga Darryl harus minum susu formula), Darryl masih perlu penanganan lebih lanjut dari dokter. Dan dari orang-orang yang menunggui dan membezuk saya, barulah saya tahu (karena sekitar 3 hari saya belum boleh beranjak dari tempat tidur), ditangan bayi kecil saya itu menancap jarum infus, dihidungnya juga dipasang selang (mungkin selang oksigen), sementara dimulutnya dimasukkan juga selang hingga ke lambung untuk memasukkan susu agar tidak muntah lagi. Sedih saya bila mengingat hal itu, Darryl harus sudah merasakan sakit ditusuk jarum infus diusianya yang baru beberapa jam kelahirannya.<br />
<br />
Beberapa hari dirawat Darryl menunjukkan perkembangan yang baik. Pada akhirnya setelah berada di rumah sakit selama seminggu kami berdua diperbolehkan pulang. Sebulan pasca melahirkan, ternyata ada sedikit masalah dengan bekas operasi saya. Ada sedikit infeksi di bekas jahitannya hingga mengeluarkan darah dan nanah. Oleh karena itu saya harus rutin kontrol ke rumah sakit paling tidak 2 hari sekali selama kurang lebih 2 bulan lamanya. Dan selama proses perawatan luka saya itu, saya diharuskan minum antibiotik dengan dosis tinggi. Akibatnya setiap kali minum ASI, Darryl selalu muntah-muntah. Karena kondisi yang tidak memungkinkan itulah, maka Darryl kecil pun terpaksa saya beri susu formula. Selang beberapa waktu kemudian baru ketahuan pula kalau ternyata Darryl menderita alergi susu formula. Mukanya sempat merah-merah dan mungkin sangat gatal karena setiap saat sering saya lihat ia menggaruk-garuk pipinya. Atas saran dokter akhirnya saya ganti susu formulanya dengan susu soya. Alhamdulillah ternyata cocok. Berangsur-angsur wajahnya membaik seiring dengan baiknya juga kondisi perut saya yang infeksi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifBMZ6DMA8cdr3xVTlpentZVySPRgQpTRn6yLaSKYvIpcp9dBjHd2N4uHjruND-bS4TzWrb0lMRAS6yyo_X1RBa6zHwx2pb0srxfgMwq3pt_CDhXbom-140bNxJrrs_GqVJ_stJsX0VH3-/s1600/Darryl+sekarang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifBMZ6DMA8cdr3xVTlpentZVySPRgQpTRn6yLaSKYvIpcp9dBjHd2N4uHjruND-bS4TzWrb0lMRAS6yyo_X1RBa6zHwx2pb0srxfgMwq3pt_CDhXbom-140bNxJrrs_GqVJ_stJsX0VH3-/s400/Darryl+sekarang.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Tanpa terasa hampir 6 tahun berlalu sudah. Darryl sekarang sudah besar dan tahun ini menginjak bangku SD. Darryl tumbuh sehat dan cerdas menurut saya. Mungkin karena sejak bayi sudah terbiasa dengan hal-hal yang menyakitkan (ditusuk jarum infus dan dimasukkan selang ditubuhnya plus menelan beolnya sendiri), maka Darryl terkesan "tahan banting". Tak pernah menangis setiap kali disuntik imunisasi semasa balita.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw8nzyVtob_WbOY9AhFvFLk2n3S4aJgrGGgcm9sKScyjUcHQAdmxoOzTh_4riLNqPZbQ8WxqaS5KmiugJqGR3Ji4IjJJvZpR3E_v6QkscUuq6eOzP4NHDmKtS4-601UfdjQ_PYr76IONeJ/s1600/DD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw8nzyVtob_WbOY9AhFvFLk2n3S4aJgrGGgcm9sKScyjUcHQAdmxoOzTh_4riLNqPZbQ8WxqaS5KmiugJqGR3Ji4IjJJvZpR3E_v6QkscUuq6eOzP4NHDmKtS4-601UfdjQ_PYr76IONeJ/s400/DD.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Danny dan Darryl, dua buah hati saya</td></tr>
</tbody></table>
Itulah sekelumit kisah saat saya hamil kedua buah hati saya. Dua-duanya sungguh menakjubkan. Setiap kali melihat kedua buah hati saya tumbuh dengan sehat, rasanya sungguh tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Semuanya ternyata <i>amazing</i> dan Allah itu Maha Baik karena telah menganugerahkan anak-anak yang seperti anak-anak saya. Pengalaman adalah guru yang baik. Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi pembelajaran buat ibu-ibu yang saat ini tengah mengandung atau hendak melahirkan. Harapan saya semoga kehamilan dan persalinannya lancar. Peluk cium dan sayang dari saya untuk para ibu semua. Salam....<br />
<br />
<strong><em>*) Postingan ini saya ikutkan dalam Pregnancy Story Writing Competition bersama NUK Baby Indonesia</em></strong><br />
8</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-47606919331176082782015-03-03T10:11:00.004+08:002015-03-03T10:11:45.097+08:00Benda Wajib Bawa Saat Jalan-Jalan<div style="text-align: justify;">
Bagi saya yang kebetulan tinggal di Bontang, salah satu kota di wilayah Kalimantan Timur, sudah menjadi kewajaran kalau jalan-jalan bisa sampai ke luar kota. Ya iyalah, <i>wong </i>mau ngemall yang "benar-benar" mall seperti di kota-kota besar, kami harus ke Balikpapan atau minimal ke Samarinda untuk bisa menikmati "suasana" mall yang sebenarnya. Sebenarnya di Bontang ada satu mall, tapi menurut saya lebih layak disebut supermarket karena koleksinya tak selengkap mall di Samarinda atau Balikpapan. Padahal Samarinda itu terletak kurang lebih 125 km dari Bontang. Jarak sejauh itu bisa ditempuh sekitar 2-2,5 jam perjalanan darat. Sementara Balikpapan jaraknya hampir dua kali lipat jarak Bontang-Samarinda dan butuh sekitar 5-6 jam perjalanan darat. Lumayan jauh bukan? Dan perlu dicatat, jalanan di Kalimantan Timur itu tak semulus jalanan di Jawa. Jadi perlu ekstra "mental" untuk melewati jalanan di sana yang naik turun, bergeronjal dan tentunya berkelok-kelok. Tapi yang namanya <i>refreshing</i>, hal semacam itu bukanlah halangan bagi warga Bontang. Sudah jamak terjadi di setiap akhir pekan, mall-mall di Samarinda atau Balikpapan isinya adalah warga Bontang. Gak percaya? Intip aja tuh tempat parkirnya, isinya penuh dengan kendaraan berplat Bontang hehehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena perlu perjuangan yang "ekstra" itulah, makanya tak jarang warga Bontang jika sedang ngemall biasanya sekalian nginap di hotel ataupun di rumah keluarga. Begitu pun dengan saya. Saya biasa berangkat Jumat sore atau Sabtu pagi dan baru kembali ke Bontang pada Minggu sore. Karena harus nginap, ada benda-benda wajib yang tak boleh ketinggalan jika <i>traveling</i> seperti itu. Yang namanya <b>gadget</b> macam <b>hape (plus chargernya)</b>, <b>laptop</b> dan <b>kamera (<i>dslr/pocket</i>)</b> sudah pasti harus ada. Kalau tak ada ketiga benda itu, bisa mati gaya saya secara saya hobby bersosial media. Gak afdol kalau gak <i>update</i> status dan juga gak foto narsis hehehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain ketiga benda itu, baju ganti dan perlengkapan mandi pun sudah pastilah. Nah, sebagai perempuan paling cantik serumah (dua anak saya laki-laki semua), peralatan "tempur" macam bedak dan lipstik juga tak boleh ketinggalan. Di postingan sebelumnya saya pernah membongkar <i>pouch</i> kosmetik saya bila sedang jalan-jalan. Apa aja isi <i>pouch</i> kosmetik saya, ini dia penampakannya....</div>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHZc4vg-3O4nO8nfG1Vlt17aYAfWna3oggTlg3N75Y-6R0nSBNrDgyCMel-2B9E7WBbV8dCMn-a2O_ozpC2V2rZ_9Im1nuYw1lmD77Hjv98W_5kdA7xLfwFgrIbp5WwRMrcyo2PRETKYl9/s1600/IMG-20150218-WA0011-1-picsay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHZc4vg-3O4nO8nfG1Vlt17aYAfWna3oggTlg3N75Y-6R0nSBNrDgyCMel-2B9E7WBbV8dCMn-a2O_ozpC2V2rZ_9Im1nuYw1lmD77Hjv98W_5kdA7xLfwFgrIbp5WwRMrcyo2PRETKYl9/s1600/IMG-20150218-WA0011-1-picsay.jpg" height="400" width="398" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><i>Cotton bud dan gunting kuku, wajib bawa</i></b><br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun tak pandai berdandan, peralatan "tempur" macam <b>bedak, lipstik, <i>handbody</i>, parfum, <i>daycream</i>, <i>deodorant</i>, pensil alis, dan sisir </b>wajib saya bawa. Selain itu di dalam <i>pouch </i>kosmetik saya juga wajib ada <b>gunting kuku</b> dan <b><i>cotton bud</i></b>. Kenapa? Karena saya paling gak bisa punya kuku panjang. Panjang sedikit harus buru-buru di potong karena kalau sedang jalan-jalan gitu wajib hukumnya untuk berwisata kuliner. Dan makanan kegemaran keluarga saya adalah aneka <i>seafood.</i> Gak asyik kan kalau makan ikan bakar, kepiting saos tiram, udang goreng tepung pakai sendok? Makanan seperti itu nikmatnya ya disantap langsung pakai tangan. Jadi kuku tangan harus dalam kondisi bersih. Itulah kenapa gunting kuku gak boleh ketinggalan. Terus kenapa <i>cotton bud </i>harus juga dibawa selama jalan-jalan? Buat korek kupinglah, mosok buat korek upil hahaha. Kebiasaan saya kalau habis mandi adalah ngorek kuping agar tak ada sisa-sisa air habis mandi. Itu gak hanya kalau sedang jalan-jalan, di rumah pun habis mandi wajib korek kuping. Makanya <i>cotton bud</i> menjadi benda wajib yang tak boleh ketinggalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang namanya <i>traveling</i> luar kota, sudah pasti sama seluruh keluarga. Nah, kalau jaman anak-anak saya masih bayi dulu, repotnya bisa berkali-kali lipat dari sekarang. Baju gantinya bisa hampir separo isi lemari dibawa semua, apalagi kalau harus mudik ke Jawa. Belum lagi <i>tetek bengek</i> lainnya macam susu formula, <i>diaper </i>dan sebangsanya. Alhamdulillah, sekarang mereka sudah besar-besar (yang besar 14 tahun, yang kecil 5 tahun), jadi kadar kerepotan sudah berkurang. Hanya saja anak tertua saya masih belum bisa meninggalkan satu barang jika sedang jalan-jalan. Apakah itu? Barang itu adalah...<i>jreng...jreng...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4JKfuEL5Tv4z1hL21A1WDwoOfT1h9vINasUlVjYRkWz_hvkziQw_H64WB70QETJXJrVuv6iofq-N_gdEuhFRpDye-Yvft_qyvmmOEvE4Jxq_N6XEevre0PFf_AvEjW8uzhr-stwc-cSyo/s1600/IMG-20150303-WA0001-picsay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4JKfuEL5Tv4z1hL21A1WDwoOfT1h9vINasUlVjYRkWz_hvkziQw_H64WB70QETJXJrVuv6iofq-N_gdEuhFRpDye-Yvft_qyvmmOEvE4Jxq_N6XEevre0PFf_AvEjW8uzhr-stwc-cSyo/s1600/IMG-20150303-WA0001-picsay.jpg" height="342" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Sarung bantal buluk :)</b><br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ya, sarung bantal! Masih mending kalau sarung bantal baru, ini sarung umurnya sudah 14 tahun lebih dan sejak bayi anak saya punya kebiasaan memlintir-mlintir ujung sarung bantal sebelum tidur. Makanya lama-lama ujungnya sampai bolong begitu. Bukan hanya ujungnya, pinggirannya juga sudah robek-robek hahaha. Tapi karena ini "benda keramat", maka wajib bawa kalau sedang jalan-jalan. Jangankan ke Samarinda atau Balikpapan. Sarung bantal ini juga ikutan naik pesawat jika kami mudik ke Yogyakarta hehehe.<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, itulah tadi benda wajib yang tak boleh ketinggalan saat saya jalan-jalan. Teman-teman punya benda wajib yang tak boleh ketinggalan saat jalan-jalan? Ikutan aja di <strong>"<a href="http://www.jalanjalankenai.com/2015/02/1st-ga-benda-yang-wajib-dibawa-saat-jalan-jalan.html">1st GA-Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan</a>"</strong><br />
<strong><br /></strong>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjziGagf88CqHwRYLr8MJcL5lwXvhOWofQg-rrV_cFlvDk7G3JtdlwyxcdFMoCmAG94BIBf871jXAp-bSujipleqqLdi-Ynpq4S0y7Yby9TPVMLS1REqwpttlz-AnGzSh1aI_OJIN-3qRGz/s1600/1st-GA-Jalan-Jalan-KeNai+(1).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjziGagf88CqHwRYLr8MJcL5lwXvhOWofQg-rrV_cFlvDk7G3JtdlwyxcdFMoCmAG94BIBf871jXAp-bSujipleqqLdi-Ynpq4S0y7Yby9TPVMLS1REqwpttlz-AnGzSh1aI_OJIN-3qRGz/s1600/1st-GA-Jalan-Jalan-KeNai+(1).jpeg" height="266" width="400" /></a></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-60736929756010147682015-02-19T11:37:00.001+08:002015-02-19T11:37:43.877+08:00Membongkar Pouch Kosmetik<div style="text-align: justify;">
Holaaa...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berhubung hari ini bertepatan dengan Tahun Baru Imlex, maka saya ucapkan buat keluarga besar suami, yang kebetulan masih ada keturunan Cina dan juga teman-teman yang merayakan Imlex...Gong Xi Fa Cai...semoga keberkahan dan kesuksesan menyertai kita semua...aamiin. Jangan lupa angpaonya ya hehehe <em>*ngarep</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lama sudah gak update blog saya ini. Rasanya gimana gitu. Merinding disko...<em>*halah lebay</em>. Ini blog atau lokasi uji nyali? Saking lamanya gak dirawat, jadi sudah banyak nih semak-semak belukar yang tumbuh hehehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kali ini saya wajib berterima kasih pada Mak Gaoel <a href="http://www.emakgaoel.com/"><strong>Winda Krisnadefa</strong></a>, karena gara-gara dia bikin giveaway di blognya, maka mau tak mau saya tergelitik untuk mengupdate blog saya ini. <em>*cipok mak Winda dulu deh!</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi beneran lho, Mak Gaoel satu itu belakangan sukses bikin saya ikutan beberapa <em>challenge</em> yang diadakannya, baik itu di FB maupun di IG. Gara-gara dia kemarin bikin <em>fun challenge</em> foto ala-ala seleb gitu, saya jadi ketagihan berfoto seleb <em>wannabe</em> lho. Meski gak menang, saya gak nyesal ikutan. Seru sih bisa foto mirip seleb kayak gitu, meski gak <em>wangun</em><em> </em>sama sekali alias gak pantas kalo saya. Habis si seleb jelas-jelas langsing, sementara saya <em>langsung </em>hahaha. <em>*baca montok</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Back to topic</em>... kali ini Mak Winda bikin giveaway tentang isi pouch kosmetik. Jadi apa aja biasanya isi <em>pouch </em>kita, upload aja di sini. Sejujurnya saya ini jarang bawa-bawa pouch kosmetik di tas saya. Kalo pun bawa biasanya juga kalo lagi keluar kota. Kalo masih dalam kota, gak pernah bawa apa-apa. Bahkan lispstik atau bedak sekalipun, gak pernah bawa. Kalo lagi jalan-jalan gitu, isi tas saya ya cuma hape sama dompet. Habisnya saya ini jarang dandan sih. Dulu jaman saya sekolah sampai kuliah, teman-teman malah bilang saya ini lebih banyak <em><strong>bambangnya daripada endangnya</strong> </em>hehehe. Tahu kan maksudnya? Itu lho katanya saya tuh lebih banyak tampang maskulinnya daripada femininnya. Lha <em>wong</em> gak pernah make up-an sama sekali koq hahaha. Tapi kalo sekarang sudah mendingan sih. Meskipun gak feminin banget, tapi adalah kalo kosmetik dikit-dikit. Apalagi setelah punya suami dan sering ikutan acara-acara kantor nemenin suami, sedikit-sedikit maulah moles wajah walau sekedarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, berhubung ini temanya tentang isi pouch, baiklah ini adalah pouch kosmetik kesayangan saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRYmBOpzzb59L0SfLPqKU2GMiYCtoknyVI7P4S_l3mBIxZVuqCkyFe9X3AuIWpHFKVreYOX-bmyRb-p60uHyPUgM5jInbXntEqrfp4aeda2EUnyID8bAs33WVxi_0JfwznazyR6gHqt5qe/s1600/IMG-20150218-WA0010-picsay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRYmBOpzzb59L0SfLPqKU2GMiYCtoknyVI7P4S_l3mBIxZVuqCkyFe9X3AuIWpHFKVreYOX-bmyRb-p60uHyPUgM5jInbXntEqrfp4aeda2EUnyID8bAs33WVxi_0JfwznazyR6gHqt5qe/s1600/IMG-20150218-WA0010-picsay.jpg" height="225" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini lho penampakan pouch kosmetik saya</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus apa aja isinya pouch saya itu, mari kita bongkar isinya! Dan isinya adalah...<em>jreng...jreng...</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvf51cIHqMUG5yWyjSTwwWiyYO2kgSHVNLMJ-atDYOZ0QmJ3wBWP94zhgVkA5DUmbRqEy2uwCxF4xdR-uflisfSylgo0QPhyU0N5KCSMDda1nxwgmAuiHP4Tg6-8u-stwLKJywsLB50bMw/s1600/IMG-20150218-WA0011-1-picsay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvf51cIHqMUG5yWyjSTwwWiyYO2kgSHVNLMJ-atDYOZ0QmJ3wBWP94zhgVkA5DUmbRqEy2uwCxF4xdR-uflisfSylgo0QPhyU0N5KCSMDda1nxwgmAuiHP4Tg6-8u-stwLKJywsLB50bMw/s1600/IMG-20150218-WA0011-1-picsay.jpg" height="400" width="398" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tuh isi pouch kosmetik saya, gak banyak kan hehehe</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
* sebuah sisir</div>
<div style="text-align: justify;">
* satu bedak two way cake</div>
<div style="text-align: justify;">
* satu pensil alis</div>
<div style="text-align: justify;">
* dua buah lipstik, satu warna lembut satunya lagi lebih ngejreng, pokoknya nyesuain warna baju aja</div>
<div style="text-align: justify;">
* satu botol kecil parfum</div>
<div style="text-align: justify;">
* satu buah deodoran</div>
<div style="text-align: justify;">
* satu buah day cream</div>
<div style="text-align: justify;">
* satu botol handbody</div>
<div style="text-align: justify;">
* satu gunting kuku, gak bisa lihat kuku panjang dikit sih hehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
* cottonbud, wajib bawa karena kalo habis mandi mesti bersihin kuping dulu hihihi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya seperti itulah biasanya isi pouch saya. Karena gak pandai dan gak suka dandan, makanya alat make up saya sih standar-standar aja. Gak ada foundation karena sudah pake daycream dan juga bedak two way cake. Itu aja sudah terasa tebal di wajah. Gak pernah pake eyeshadow karena konon katanya kelopak mata saya sudah coklat alami, persis kayak pake eyeshadow coklat keemasan gitu...katanya lho!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ini adalah penampakan saya kalo sudah pake <em>alat tempur</em> saya itu...<em>taraaaa</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjXWkNPhg6BbZJ_H5tTXGnj4spZA4Ja63I2E-BflWaX_-7DaRKkOWfiLyhKom_wqODg8N8MhTZrd1lK6TL-YyOEKcgFgPwrAgsEM79FQTCu1kLsbpQYvMaRsFidAxQflladKAK5-CiiU1A/s1600/IMG-20150218-WA0014-1-picsay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjXWkNPhg6BbZJ_H5tTXGnj4spZA4Ja63I2E-BflWaX_-7DaRKkOWfiLyhKom_wqODg8N8MhTZrd1lK6TL-YyOEKcgFgPwrAgsEM79FQTCu1kLsbpQYvMaRsFidAxQflladKAK5-CiiU1A/s1600/IMG-20150218-WA0014-1-picsay.jpg" height="400" width="381" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gimana, lumayan kan hahaha <em>*iya-in aja biar seneng :P</em></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<em><em><br /></em></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya udah gitu aja. Yang mau ikutan buruan, soalnya giveaway ini cuman sebentar. Siapa tahu hoki dan dapat lipstik atau eyeliner hehehe. <em>*ngarep banget</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh iya, giveaway ini gak hanya di blog lho, di IG-nya mak Winda juga ada. Dan saya pun juga ikutan disana hehehe <em>*maruk</em><em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><strong>Postingan ini diikutkan dalam rangka Giveaway Blog Emak Gaoel</strong><strong><br /></strong><strong>Bongkar Pouch Kosmetikmu</strong><strong><br /></strong></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><strong><br /></strong></em></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOskHK36OjsMevAL-Sb21bV5Emkrb2pW4G66jdnv6yaRLlahXBrs1K3DyWCu_m7SC7UeKrDA3eLW2zg2vAJfU6bJRpDFyFpmLIfGY5Few0uHi3vONJlmk00CbqsH9xV1ky-jaHbceNWUBu/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOskHK36OjsMevAL-Sb21bV5Emkrb2pW4G66jdnv6yaRLlahXBrs1K3DyWCu_m7SC7UeKrDA3eLW2zg2vAJfU6bJRpDFyFpmLIfGY5Few0uHi3vONJlmk00CbqsH9xV1ky-jaHbceNWUBu/s1600/3.jpg" height="320" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.emakgaoel.com/">http://www.emakgaoel.com/</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNKPeo15fYEfqL1vjncWRdBotKeQNgrXLbsyspJMPxXoGgYqQxqWTrxjncii2qCsHiQdAyVARv6zoOxSp4uZ_ZD69rsCxDJ9v9Y6XackTNUKn6aLdzBXM375sCAWXNHXpsesvSdnH_RzpN/s1600/3.jpg"><br /></a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-10074586559887353192013-12-21T23:30:00.000+08:002013-12-22T00:13:19.743+08:00Sosok dibalik Group of The Deaf People<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Anda ibu rumah tangga? Rajin berbelanja kebutuhan rumah tangga? Kalau iya, sama dong dengan saya. Tapi pernahkan anda berpikir, hendak diapakan sampah-sampah rumah tangga kita? Kalau sampah sisa-sisa masakan mungkin gampang, bisa kita buang begitu saja karena mudah hancur atau busuk, jadi bisa dimanfaatkan jadi kompos. Tapi bagaimana dengan sampah yang susah hancur, misalnya bungkus plastik minyak goreng, bungkus deterjen, bungkus sabun, bungkus pewangi pakaian, bungkus kopi bubuk dan bungkus-bungkus plastik barang kebutuhan rumah tangga lainnya? Ditangan orang-orang kreatif sampah limbah rumah tangga seperti itu justru bisa dimanfaatkan sedemikian rupa lho! Contohnya adalah apa yang dilakukan oleh </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Bu Sunarni.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"> Bu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Sunarni</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"> adalah perempuan kelahiran Jakarta, 35 tahun silam. Beliau telah bergulat dengan
sampah-sampah rumah tangga sejak belasan tahun silam. Untuk selanjutnya sampah-sampah plastik rumah tangga itu diolahnya menjadi
barang-barang yang bernilai ekonomis. Di tangan perempuan kelahiran 5 Juni 1978
ini, sampah-sampah bekas bungkus kopi, plastik bekas bungkus detergen, plastik bekas
bungkus sabun, dan lain sebagainya disulap menjadi aneka tas dan souvenir
hingga mampu bernilai jual tinggi. Tak hanya sampah rumah tangga, Bu Sunarni juga
memanfaatkan sampah industri seperti bekas banner, spanduk, baliho, dan
lain-lain untuk bahan baku dalam memproduksi tas.</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Ide pembuatan usaha tas dari limbah rumah tangga ini justru datang dari Bu
Kasmi (almarhumah), ibunda Bu Sunarni. Ketika Bu Kasmi melahirkan seorang anak, adik dari Bu Sunarni, yang
kebetulan menyandang cacat tuna rungu, terlintas pikiran tentang bagaimana kelanjutan masa depan anaknya yang cacat tersebut. Bu Kasmi tak ingin anaknya yang cacat tersebut selalu tergantung hidupnya pada orang lain. Beliau ingin anaknya menjadi manusia mandiri, <a href="http://emakgaoel.blogspot.com/">gaul</a> dan tidak minder pada orang lain, meskipun fisiknya cacat. Akhirnya dimulailah usaha kecil-kecilan di rumahnya guna melatih kemandirian anaknya tersebut. Karena keterbatasan modal, maka modal yang digunakan masih seadanya. Bu Sunarni dan ibunya mulai mengumpulkan sampah rumah tangga. Mereka juga membeli sampah rumah tangga dari para pemulung di sekitarnya. Setelah dibersihkan, dengan kreatifitasnya, barulah sampah rumah tangga
itu diolah menjadi tas kosmetik, tas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fashion</i>, tempat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ipad</i> dan
aneka souvenir lainnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3l_vQfrT9bF1_5RgIGqJccaMXAfMeRWyFuBPr8uNTO28CTaPIIWk78Tx-cN2K8f7_7lLmdk4JqpqSTe_jftk3JsJ0z73KJgUAXjJENjLfe2hQ60LWkI2SqmdbQPahgHAv1A5_R6HG__1i/s1600/sunarni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3l_vQfrT9bF1_5RgIGqJccaMXAfMeRWyFuBPr8uNTO28CTaPIIWk78Tx-cN2K8f7_7lLmdk4JqpqSTe_jftk3JsJ0z73KJgUAXjJENjLfe2hQ60LWkI2SqmdbQPahgHAv1A5_R6HG__1i/s400/sunarni.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bu Sunarni, lihatlah gambar di sampingnya, itulah hasil limbah sampah yang telah diolahnya menjadi tas </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Untuk mengenalkan produknya, Bu Sunarni rajin mengikuti pameran-pameran industri di kotanya. Seiring berjalannya waktu, usaha industri rumahan Bu Sunarni makin berkembang hingga terpikirlah untuk membuat kelompok
usaha kecil di rumahnya. Usaha kecil itu diberinya nama <b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Group of The Deaf People</i></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">.</i> Nama ini sengaja dipilih karena
saat itu yang dididik adalah kaum tuna rungu, termasuk adik Bu Sunarni
sendiri. Mereka dididik agar tidak merasa malu atau minder dalam per<a href="http://emakgaoel.blogspot.com/">gaul</a>an dengan
lingkungan masyarakat luas. Kemudian hasil usaha dari para penyandang tuna
rungu didikan Bu Sunarni itu diberi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">brand</i> <b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">“The Happy Trash
Bag”, </i></b></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">terhitung</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"> sejak
tahun 1995 yang lalu. </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Ternyata sambutan masyarakat </span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">di sekitar tempat tinggal Bu Sunarni di
daerah <b>Bojong Sari, Depok</b></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">sangat positif. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Produksi tas limbahnya pun mulai laris di pasaran. Apalagi sejak didukung oleh berbagai pihak terkait seperti
Departemen Sosial, Departemen Pemberdayaan Wanita dan juga Dinas Kebersihan
setempat, semakin membuat usaha Bu Sunarni berkembang. Berbagai departemen tersebut tidak saja membantu memasarkan produk
tasnya, tetapi sekaligus sebagai pemasok bahan baku untuk
produksinya dengan cara mengumpulkan sampah-sampah rumah tangga ke kantor mereka untuk
selanjutnya diserahkan ke tempat usaha Bu Sunarni, setiap 2 minggu sekali. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Demi memenuhi permintaan pasar sekaligus untuk memenuhi kebutuhan bahan baku usahanya,
Bu Sunarni mulai melirik sampah-sampah plastik dari perhotelan. Akhirnya hotel-hotel di sekitar lingkungan tempat tinggalnya menjadi
penyuplai bahan baku </span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">dengan sistem
konsinyasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"> Dengan sistem ini secara otomatis produk tas limbah Bu Sunarni dipasarkan juga oleh hotel-hotel yang menjadi rekanan kerja usaha tas Bu Sunarni. </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Seiring kemajuan usahanya,
Bu Sunarni pun mulai merekrut beberapa ibu rumah tangga di sekitarnya yang selama ini terlihat
memiliki waktu luang. Sama halnya para penyandang tuna rungu, para ibu rumah tangga tersebut mulai diberi pelatihan membuat tas limbah. Dengan cara itu otomatis Bu Sunarni telah memberdayakan para
perempuan di sekitarnya sekaligus memberi tambahan penghasilan bagi mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Nama Bu Sunarni pun mulai berkibar setelah beberapa media meliputnya. </span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Akibatnya pangsa pasar
produksi tas limbah Bu Sunarni juga semakin meluas. Produknya sekarang tak hanya
dijual di pameran-pameran dan di mini market hotel-hotel yang menjadi rekan
kerja Sunarni, melainkan mulai masuk ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ranch
market</i> di Kelapa Gading dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kemchicks</i>
Kemang, Jakarta.</span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Tak hanya itu, </span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">usaha Bu Sunarni pun akhirnya mulai
merambah ke pasar luar negeri. Bu Sunarni mulai berani mengekspor produksi tasnya ke Dubai, Australia, Inggris, dan Singapore. Sampai saat ini negara
Singapore menjadi negara yang rutin mendapat kiriman produksi tas limbah
Bu Sunarni. Untuk pangsa dalam negeri sendiri, Bu Sunarni rutin mengirim
produknya ke Bali sampai sekarang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Selain itu, Bu Sunarni
juga makin sering dipanggil ke berbagai tempat utuk memberikan pelatihan membuat
tas limbah. Dengan dukungan penuh dari </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">salah satu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"> foundation</i>, Bu Sunarni mulai memberi pelatihan kepada ibu-ibu yang kurang
mampu, yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Beberapa kota di
Kalimantan, Irian, Surabaya, dan Yogyakarta setidaknya pernah dikunjungi Bu Sunarni guna
memberi pelatihan pengolahan limbah daur ulang sampah rumah tangga ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Usaha yang semula hanya
bermodal seadanya ini ternyata sekarang mampu menghasilkan omzet yang lumayan besar.
Dalam sebulan rata-rata usaha Bu Sunarni ini mampu menghasilkan pendapatan kotor
hingga Rp 20 juta. Sedangkan pendapatan bersihnya sebulan berkisar antara Rp 5
juta hingga Rp 10 juta. Sementara para tenaga kerjanya, yang terdiri dari para
penyandang tuna rungu dan para ibu rumah tangga, sebulan mampu mengantongi Rp
1,5 juta. Pendapatan itu belum lagi ditambah dengan uang transport, uang bonus
dan uang makan. Selain itu perempuan yang beralamat di </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">J</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">l.H
Kenan. Rt.002/012 Bojong </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">S</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ari
Depok</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> ini sekarang juga telah mempunyai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">workshop</i> guna menampung anak
didiknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Berkat kegigihannya pula,
saat ini Bu Sunarni telah berhasil memberdayakan 7 orang penyandang tuna
rungu menjadi wirausahawan baru di bidang tas limbah ini.<span style="mso-spacerun: yes;"> Sejalan dengan itu, Bu Sunarni juga </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">terus memberdayakan
ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya. Saat ini pun Bu Sunarni juga bekerja sama dengan
beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah Lebak Bulus, Cipete, dan Pondok
Cabe untuk menampung para murid dari sekolah-sekolah tersebut agar bisa praktek kerja lapangan di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">workshop</i>nya
yang beralamat di </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">JL SD impres no
79 RT 02/ RW 09 Pisangan Barat, Ciputat Cirendeu, Tangerang (</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">T</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">e</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">lp </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">: <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>081218118683/081908828997).</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Bu Sunarni masih berharap agar kelak muncul wirausahawan-wirausahawan baru yang termotivasi oleh usaha yang
telah dirintisnya tersebut. Karena itulah Bu Sunarni akan dengan senang hati menerima uluran tangan, baik perseorangan atau lembaga, agar para anak didiknya yang menderita cacat fisik bisa lebih mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Anda tertarik? Silakan saja menghubungi Bu Sunarni di alamat yang tertera di atas. Pasti Bu Sunarni akan menyambut uluran tangan anda dengan suka cita. </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><a href="http://emakgaoel.blogspot.com/2013/11/lomba-blog-3-challenges-to-win-gadgets.html"><i>"Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel" </i></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XJYNs0gyrTq3gfMG_AHZ7mNkEsJucjUJuA0QeITR85K7vlDvMbbQU0QnyRFX9MU4MDXZcN-GapcUL2bLsdB2vb_5CWMeBEycX_be0G1ZpBk6xM4tlSUQsIagR4uJ8Xj5GC3xBxWEaOgP/s1600/banner+lomba.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XJYNs0gyrTq3gfMG_AHZ7mNkEsJucjUJuA0QeITR85K7vlDvMbbQU0QnyRFX9MU4MDXZcN-GapcUL2bLsdB2vb_5CWMeBEycX_be0G1ZpBk6xM4tlSUQsIagR4uJ8Xj5GC3xBxWEaOgP/s400/banner+lomba.jpeg" width="287" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-18494432882049344322013-12-21T23:00:00.000+08:002013-12-21T23:00:03.790+08:00Emak Sekarang Harus Kreatif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika sedang belanja di mini market, si bungsu Darryl, anak saya itu paling senang beli minuman dingin dalam kemasan botol. Akibatnya, sisa-sisa botol bekas di rumah lumayan banyak. Mau dibuang, koq sayang. Lagipula membuang botol plastik begitu saja juga sangat tidak dianjurkan. Konon, sampah plastik, termasuk botol bekas minuman, sulit untuk terurai dalam tanah. Kalaupun terurai butuh waktu hingga ratusan tahun. Waduh, lama amat ya? Sudah lingkungan tercemar, ekosistem rusak pula akibat limbah plastik. Kalau ukurannya besar, botol bekas memang sering saya pakai untuk pengganti <i>pitcher</i> dalam kulkas. Tapi kalau ukurannya kecil atau nanggung, ribet juga ya. Di buang salah, tidak dibuang pun koq jadi nyampah di rumah. Kasih ke pemulung aja! Wah, kebetulan di komplek saya jarang ada pemulung lewat. Jadi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namanya juga emak <i>smart</i>, kudu pinter dong hehehe. Apa saja yang sering kita anggap tak berguna, pasti bisa kita manfaatkan. Terus apa hubungannya dengan botol bekas tadi. Ya itu tadi, bagaimana caranya memanfaatkan botol bekas minuman kemasan agar tidak dibuang percuma begitu saja. Caranya? Gampang, <i>browsing</i> aja di internet, pasti beres! Hari gini gak tau internet? Wah, gak gaul dong! Emak jaman sekarang kudu gaul sama internet juga lho. Kalau tidak, bisa "kegilas" jaman. Segala rupa kan ada di internet, jadi manfaatkan dong internet. <i>Browsing</i> aja di internet, kira-kira botol bekas minuman bisa kita manfaatkan untuk apa saja. Kalau saya sih yang <i>simple</i> aja dan hasilnya adalah...<i>taraaaa.</i>..pot tanaman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-oOa6D2QRG5wJgdOc1nza9WHXZFlCzBrxpRj15kpHVHEtMuoEQpCUHo2r6pLY_xBcVlKZfwGz-P2s5aGXWc19fJe4bKRtDYjSXUrqpYqMxHsZmTEuGZmPNg_VqKREURrtqE_bGnAjVltw/s1600/smart.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-oOa6D2QRG5wJgdOc1nza9WHXZFlCzBrxpRj15kpHVHEtMuoEQpCUHo2r6pLY_xBcVlKZfwGz-P2s5aGXWc19fJe4bKRtDYjSXUrqpYqMxHsZmTEuGZmPNg_VqKREURrtqE_bGnAjVltw/s400/smart.bmp" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena kebetulan halaman rumah saya sempit dan mayoritas sudah dipakai sebagai garasi dan diplester dengan semen. Jadi, susah kalau mau bercocok tanam. Nah, dengan botol bekas minuman tersebut, bisa kita manfaatkan jadi pot tanaman, seperti foto di atas. Kemudian kita gantung-gantungkan pot tanaman dari botol bekas tadi di dinding atau pagar rumah. Jadi deh! Rumah kita juga tampak seger. Yang lebih keren lagi, beberapa waktu lalu saya lihat seorang teman memanfaatkan botol plastik bekas dan juga gelas-gelas plastik, bahkan pralon bekas untuk bercocok tanam sayuran organik. Model-model <i>hidroponik</i> gitu. Ada selada, bayam merah, sawi dan sebagainya. Semua juga hanya ditaruh dan di gantung di dinding rumahnya. Kalau butuh sayuran, tinggal petik di rumah sendiri. Sudah gratis, sehat pula karena tanpa pestisida. Keren bukan? Yang itu jelas-jelas kreatif. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Emak-emak jaman sekarang memang kudu <i>smart</i>, gaul dan <i>kreatif</i>. Percuma ada gadget, tapi tidak dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan. Bukankah teknologi itu diciptakan untuk mempermudah hidup manusia? Jadi semua tergantung dari bagaimana kita menyikapi kehadiran teknologi itu. Punya gadget keren dan mahal, tapi cuma buat telpon dan sms doang! Mubazir, kalau kata saya hehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><a href="http://emakgaoel.blogspot.com/2013/11/lomba-blog-3-challenges-to-win-gadgets.html">"Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel"</a>. </b></i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XJYNs0gyrTq3gfMG_AHZ7mNkEsJucjUJuA0QeITR85K7vlDvMbbQU0QnyRFX9MU4MDXZcN-GapcUL2bLsdB2vb_5CWMeBEycX_be0G1ZpBk6xM4tlSUQsIagR4uJ8Xj5GC3xBxWEaOgP/s1600/banner+lomba.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XJYNs0gyrTq3gfMG_AHZ7mNkEsJucjUJuA0QeITR85K7vlDvMbbQU0QnyRFX9MU4MDXZcN-GapcUL2bLsdB2vb_5CWMeBEycX_be0G1ZpBk6xM4tlSUQsIagR4uJ8Xj5GC3xBxWEaOgP/s320/banner+lomba.jpeg" width="230" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-69365804051938574282013-12-21T22:00:00.001+08:002013-12-21T22:00:03.792+08:00Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Smart di Era Modern<div style="text-align: justify;">
Ujian Semester anak sekolah telah usai sekitar seminggu lalu. Termasuk di sekolah anak saya Danny, yang sekarang duduk di kelas 2 SMP. Meskipun sudah selesai ujian semester, tapi seminggu ini anak saya tetap masuk sekolah seperti biasa. Bukan untuk belajar, melainkan <i>class meeting</i> di sekolahnya, bertanding olah raga antar kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ma, aku harus ngumpulin tugas TIK, suruh bikin kliping sama guruku." Ucapnya suatu siang sepulang <i>class meeting.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ya sudah bikin sana!" Balas saya sambil menyelesaikan masakan untuk makan siang.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi aku mau mama yang nyarikan tugasnya."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Lho, koq mama? Cari sendiri kan bisa, googling aja TIK di internet kan ada." Saya masih saja melanjutkan pekerjaan saya di dapur.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Iya, tapi ntar sama dengan teman-temanku, Ma. Aku maunya yang beda."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Maksudnya?" tanya saya masih tak paham dengan perkataan sulung saya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Maksudku, teman-temanku tuh pasti juga googlingnya dengan keyword seperti itu. Pasti deh hasilnya sama. Aku maunya artikelku beda dengan temanku, meski sama-sama googling di internet." Danny menerangkan ucapannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Oh, gitu. Kalau gitu buka aja blognya mama. Ada koq beberapa tulisan mama yang tentang teknologi."</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak berapa lama saya lihat anak saya itu sudah sibuk di depan komputer. Ia seperti sedang mencari artikel-artikel tentang teknologi informasi di blog kroyokan saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Gimana, ada kan?" Sekian lama di depan komputer, anak saya tampak belum mendapatkan hasil yang dia mau.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Gak ada, Ma. Tulisan mama ini kebanyakan curhat melulu." Anak saya itu tampak kurang senang dengan apa yang diperolehnya dari blog saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Lho katanya mau yang beda dengan teman-temanmu. Kalau mau beda yang kayak punya mama, meskipun hanya curhatan tapi itu menarik karena ditulis oleh ibu-ibu. Ibu-ibu itu kalau nulis sepenuh hati lho!" ucap saya meyakinkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi aku bingung, curhatan mama yang tentang teknologi yang mana? Mama aja yang nyarikan ya!" Danny bicara dengan tanpa semangat.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ya, sudah nanti mama carikan. Sekarang mama masih sibuk."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kurang lebih sejam kemudian, anak saya menagih apa yang saya janjikan tentang tugas klipingnya. Saya yang kala itu sedang ngecek orderan tas, hanya menjawab "sebentar". Tak sampai setengah jam, anak saya sudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Belasan artikel tentang TIK, yang beberapa di antaranya adalah tulisan ibunya sendiri. Dia tinggal mengeprint artikel dan menyusunnya dalam sebuah kliping.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belakangan ini saya memang lagi asyik menikmati kegiatan baru saya yaitu jualan tas secara online. Saya pikir sayang saja punya <i><a href="http://www.smartfren.com/ina/home/">smart</a>phone</i> yang sudah diinstal aplikasi BB, tapi tak saya manfaatkan secara optimal. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan lewat aplikasi BB di <i><a href="http://www.smartfren.com/ina/home/">smart</a>phone</i> saya tak lain jualan online. Hitung-hitung untuk menambah income keluarga. Apalagi saya punya banyak teman di <i>facebook</i>. Jualan saya bisa saya pasarkan pula melalui <i>facebook</i>. Jadi saya anggap teman-teman saya itu pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan dagangan saya. Dan <i>Alhamdulillah</i>, meski tak banyak ada saja yang order tas. Malah beberapa teman sudah berminat menjadi <i>reseller </i>saya. Senang, sudah pasti. Saya sudah mampu menghasilkan hanya berbekal hape <a href="http://www.smartfren.com/ina/home/"><i>smart</i></a> saya itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTxHeW6fKQpHIiRq1VhUer37MwFPiryvjw40eRhJjREj2SNxGEBjNhcLuvSz6fxQZg_FGmkTwtVq072GSxAMpfum_Gj2zewS9xD0U7df-37CW5lz5xjW9yahPXbAREZRzhczakjqOhnS9K/s1600/potoku.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTxHeW6fKQpHIiRq1VhUer37MwFPiryvjw40eRhJjREj2SNxGEBjNhcLuvSz6fxQZg_FGmkTwtVq072GSxAMpfum_Gj2zewS9xD0U7df-37CW5lz5xjW9yahPXbAREZRzhczakjqOhnS9K/s400/potoku.bmp" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menulis bisa dilakukan di mana saja, termasuk saat sedang menunggu menu di rumah makan ini</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah lewat tulisan, ternyata sekarang saya juga mampu menghasilkan uang dari jualan secara online. Iya, beberapa artikel yang saya tulis memang telah menghasilkan uang. Ada yang dimuat di majalah, ada pula yang dimuat di surat kabar. Dari yang dihargai puluhan ribu sampai jutaan rupiah per artikel juga ada. Selain berbayar, beberapa artikel saya juga telah mampu menghasilkan barang, baik berupa buku atau malah motor. Ini biasanya saya dapatkan ketika saya menang kontes nulis. Dan semua yang saya hasilkan itu hanya berbekal hape <a href="http://www.smartfren.com/ina/home/"><i>smart</i></a> saya itu dan pastinya bisa saya lakukan di mana dan kapan saja. Saya bisa menulis sambil nongkrong di warung, bisa juga saat sedang momong anak di taman. Walaupun hanya di rumah, bukan pekerja kantoran, tapi saya tetap tak mau jadi ibu yang gaptek. Saya berusaha untuk <i>update</i> informasi terbaru lewat internet. Karena itu saya butuh gadget yang mampu untuk memenuhi kebutuhan saya itu. Saya tak ingin ibu-ibu seperti saya ini dipandang sebelah mata. Ibu-ibu jaman sekarang harus melek teknologi. Jangan hanya seperti katak dalam tempurung. Tahunya itu-itu saja, dapur, sumur dan kasur. Paradigma lama itu harus diubah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai ibu-ibu yang meskipun hanya di rumah, kita harus mampu menghasilkan sesuatu. Ada banyak peluang dan kesempatan di depan mata dan itu bisa kita raih hanya dengan gadget dalam genggaman kita. Buat apa kita punya hape mahal yang katanya <a href="http://www.smartfren.com/ina/home/"><i>smart</i></a>, tapi tidak dimanfaatkan secara optimal. Sayang bukan? Teknologi itu diciptakan untuk membantu manusia. Usahakan teknologi itu bekerja untuk kita, jangan justru sebaliknya. Jadilah ibu-ibu yang <a href="http://www.smartfren.com/ina/home/"><i>smart</i></a>, menangkap peluang yang ada di depan mata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang saya lakukan sekarang ini, di samping menulis saya juga berusaha menangkap peluang dengan berjualan secara online. Terus apa hubungan dengan tugas sekolah anak saya tadi? Ya justru itulah, dalam rangka menangkap peluang saya berusaha "mengenalkan" diri saya yang sebenarnya. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, tapi semata-mata ingin mengubah paradigma lama itu. Bahwa saya tidak seperti ibu-ibu rumah tangga lainnya, yang tahunya hanya dapur, sumur dan kasur itu. Saya juga mampu menulis, meskipun masih tulisan ringan-ringan saja. Siapa tahu justru ada yang tertarik untuk membukukan catatan-catatan ringan saya itu. <i>Who knows?</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lagipula semua yang saya lakukan, baik itu menulis, berjualan secara online tetap tak mengganggu rutinitas saya sebagai ibu rumah tangga. Semua yang saya lakukan tetap tak mengganggu tugas utama saya sebagai ibu rumah tangga. Saya tak pernah melalaikan tugas saya yang tetap memasak, menyapu, mengepel, nyuci, dan beres-beres rumah. Karena itulah suami dan anak-anak tak pernah komplain dengan aktifitas saya tersebut. Mereka justru mensuport karena apa yang saya lakukan tujuannya baik dan positif. Semua itu bisa kita lakukan asalkan ada kemauan dan niat. Jadi tunggu apalagi, jadilah ibu-ibu yang gaul, yang <a href="http://www.smartfren.com/ina/home/"><i>smart</i></a>, dan kreatif. Tangkaplah segala peluang di depan mata. Ubah paradigma lama itu! Salam <a href="http://www.smartfren.com/ina/home/"><i>smart</i></a>, gaul, dan kreatif dari saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://emakgaoel.blogspot.com/2013/11/lomba-blog-3-challenges-to-win-gadgets.html"><i>"Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel" </i></a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XJYNs0gyrTq3gfMG_AHZ7mNkEsJucjUJuA0QeITR85K7vlDvMbbQU0QnyRFX9MU4MDXZcN-GapcUL2bLsdB2vb_5CWMeBEycX_be0G1ZpBk6xM4tlSUQsIagR4uJ8Xj5GC3xBxWEaOgP/s1600/banner+lomba.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XJYNs0gyrTq3gfMG_AHZ7mNkEsJucjUJuA0QeITR85K7vlDvMbbQU0QnyRFX9MU4MDXZcN-GapcUL2bLsdB2vb_5CWMeBEycX_be0G1ZpBk6xM4tlSUQsIagR4uJ8Xj5GC3xBxWEaOgP/s320/banner+lomba.jpeg" width="230" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-21140338233280856842013-11-14T14:00:00.000+08:002013-11-14T14:13:11.493+08:00(W4) Emak Aktif dan "Berisik" Seperti Saya, Cocoknya Pakai Acer Aspire E1-432<div style="text-align: justify;">
Dari awal saya ikutan kontes ini, saya bilang kalau saya tak punya notebook, adanya laptop (itupun punya suami yang susah diganggunya) <i>*eh, belakangan baru saya tahu kalau ternyata notebook itu sama ya dengan laptop hahaha. </i>Punya komputer dan juga tablet, tapi sayangnya selalu rebutan juga dengan anak, yang kebetulan pada hobi <i>ngegames </i>yang diturunkan dari ayahnya. Ya, akhirnya sebagai emak yang baik dan penyayang <i>*tsahhh</i>, sayalah yang lebih banyak ngalahnya. Akibatnya kalau ada ide nulis, gagal deh dituangkan dalam blog karena tak adanya sarana untuk menumpahkan uneg-uneg yang sudah ngendon di kepala <i>*alasan hehehe.</i> <br />
<br />
Padahal saya ini termasuk orang yang bisa nulis di mana saja lho, mau sambil nungguin anak main atau lagi momong anak juga bisa kalau sekedar nulis curhatan alakadarnya seperti biasanya. Apalagi kalau sambil nunggu pesanan menu datang pas di warung atau restoran, lebih baik ya saya pakai untuk nulis. Jadi tempat tak jadi soal bagi saya, asal ada alatnya buat nulis. Kalau tak nulis ya minimal merusuh di jejaring sosial hahaha. Saking tak bisa lepas dari gadget dan internet, pernah ada yang menyebut saya sebagai emak-emak yang "berisik" di media sosial. Tak ada komputer buat update blog ya "larinya" ke <i>facebook</i> dan <i>twitter</i>, tapi ya itu tadi pakai hape. Meski tulisannya hanya tampak kecil-kecil, akibat keterbatasan mata saya menangkap huruf/<i>font </i>di layar hape, ya tetap dijabanin. Kalau tidak, apa kata dunia? Fans-fans saya pada nyari pastinya kalau saya hilang dari peredaran dunia maya, kan seleb dunia maya hahaha <i>*abaikan</i>.<br />
<br />
Ya gitulah, saya itu penginnya bisa update blog setiap hari seperti emak-emak blogger yang lainnya itu. Ngakunya blogger, koq gak pernah update blog, lucu kan? Tapi ya itu tadi, pas mau update blog, eh komputernya dipakai. Ibarat "bom", sudah mau "meledak", gagal deh! Akhirnya merusuhlah saya di <i>facebook</i>, berkicaulah saya di <i>twitter</i>. Padahal saya ini termasuk emak-emak banci kontes. Setiap ada kontes berusaha saya ikuti. Kalau menang kan lumayan hadiahnya. Pernah lho saya menang kontes dapat motor dan itu adalah hadiah kontes terbesar yang pernah saya terima. Terus mana itu motor sekarang? Sayangnya motornya sudah dilipat jadi uang hahaha. Habisnya dulu ribet sih mau bawa pulang itu motor ke Bontang, Kalimantan Timur. Ongkos pengirimannya dari Jakarta bisa ngabisin hampir separuh dari harga motor. Ogah saya keluar duit segitu banyaknya. Coba ambil hadiahnya gak di Jakarta atau hadiahnya dikirim gratis ke tempat tinggal saya, pasti itu motor masih ada wujudnya <i>*hiks hiks</i>. <br />
<br />
Selain itu, jelek-jelek begini, ada lho pihak yang sudah mempercayakan saya untuk menulis beberapa artikel dan lumayan juga bayarannya. Ada juga seorang teman yang mengijinkan saya mengirim artikel setiap saat saya mau untuk dimuat di salah satu majalah internal gitu. Meskipun honornya tak seberapa, tapi kan rasanya gimana gitu tulisan kita dihargai. Apa gak asyik tuh? Hari gini ditawari nulis artikel, dibayar pula! Tapi ya itu tadi, tak semua tawaran bisa saya jabanin karena sarana untuk menulisnya tak selalu siap alias sedang dipakai. Nah, maka dari itu ikutan kontes ini siapa tahu saya hoki. <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Notebook Acer Aspire E1-432</a> keluaran terbaru yang lebih <i>slim</i> dan keren itu jadi milik saya. Jadi kalau saya bawa ke mana-mana itu notebook, gak bakalan merepotkan karena ringan ditenteng. Menulis bisa makin produktif. Siapa yang tak mau <b>tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya</b>? Jadi gimana, kira-kira saya layak kan untuk bisa dapati <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">notebook Acer Aspire E1-432</a> ini hehehe. Pokoknya kalau sampai <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">notebook Acer</a> ini jadi milik saya, wuih pasti girang bukan main deh saya. Saya janji mau rajin update blog deh hehehe. Kan saya gak perlu rebutan dengan anak lagi gitu. Paling tidak ya bisa nambah-nambah sedikit uang belanja kalau saya rajin menulis artikel di majalah yang ditawarkan seseorang itu hehehe. Jadi kasih ke saya ya hadiah <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">notebook Acer</a>nya hehehe <i>*ngrayu admin nih ceritanya</i><br />
<i><br /></i>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.acerid.com/wp-content/uploads/2013/10/ACER_E1-432.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="265" src="http://www.acerid.com/wp-content/uploads/2013/10/ACER_E1-432.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tuh keren kan notebooknya (sumber gambar<a href="http://www.acerid.com/wp-content/uploads/2013/10/ACER_E1-432.jpg"> di sini</a> )</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh <a href="http://emak2blogger.web.id/">Kumpulan Emak Blogger (KEB)</a> dan <a href="https://www.facebook.com/Acer.Indonesia">Acer Indonesia</a>.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-11449482599870487212013-11-06T12:00:00.000+08:002013-11-06T12:03:08.660+08:00(W3) Notebook Slim Impian Keluarga<div style="text-align: justify;">
Suami saya penggemar berat <i>games</i>, jauh sebelum menikah dengan saya. Sebagai <i>gamer</i> sejati koleksi CD gamesnya saat ini telah mencapai 4 ribu lebih. Awalnya koleksi CD gamesnya hanya dipakainya sendiri. Lama-lama keponakan mulai tertarik untuk meminjamnya dan akhirnya CD itu berputar pula ke teman-temannya. Karena saking seringnya dipinjam orang, tak sedikit yang berakibat rusaknya koleksi CD games suami saya itu. Untungnya semua CD koleksinya itu telah diback up filenya ke harddisk sehingga jika rusak pun, suami saya masih bisa mengkopi ulang ke CD yang baru. Persoalan mulai muncul manakala suami saya mulai mengeluarkan uang ekstra demi membeli CD kosong untuk mengkopi ulang CD yang telah rusak. Akhirnya tercetuslah ide untuk sekalian saja merentalkan CD koleksi itu demi menutup biaya perawatan CD yang rusak tersebut. Apalagi mengingat pangsa pasar penggemar CD games saat itu lumayan besar. Benar saja begitu dibuka sekitar 8 tahunan lalu, rental games suami saya terbilang sukses. Meski hanya usaha sampingan, tetapi lumayan untuk menambah penghasilan suami yang hanya "kuli" di salah satu perusahaan migas ternama di Bontang, Kalimantan Timur. Rupanya kegemaran main games ini pun ditularkan pula pada anak-anak saya. Anak sulung saya yang sekarang sudah kelas 2 SMP, sejak masih SD terbilang piawai untuk mengoperasikan CD games koleksi ayahnya. Mulai dari menginstal, mengkopi ulang ke CD baru jika ada konsumen yang menghendaki untuk membeli, dan pastinya memainkannya juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDFC8DU1VEEl7jWdhWWggFF3WP_fmB2SyBI9_mJmbpBbVYttEMO0LcF6v7Z0DQQ901nXrOvPlhsoNLLwJz64Zx9Q1wxCH3xslF8TlNx_C1bGC3MnNncv_mGX_pSqH48SbEgD7Xc0OGzxJw/s1600/laptopku2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="279" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDFC8DU1VEEl7jWdhWWggFF3WP_fmB2SyBI9_mJmbpBbVYttEMO0LcF6v7Z0DQQ901nXrOvPlhsoNLLwJz64Zx9Q1wxCH3xslF8TlNx_C1bGC3MnNncv_mGX_pSqH48SbEgD7Xc0OGzxJw/s320/laptopku2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari jaman anak masih bayi, suami saya sudah tak bisa lepas dari laptop</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir9EIGkHIkpaCll2_hsaoNkI7I84xPBft6J0v3-R_YRVMZiVqnpYK9ZHa0eESQPe5dMXtv7cIkf_ujfAGGS6Ggui9hrEmRf_PSbFY34IjW_yx05nOWUGZuwCEucvF0AVw_h_2sCGcauFUX/s1600/laptopku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir9EIGkHIkpaCll2_hsaoNkI7I84xPBft6J0v3-R_YRVMZiVqnpYK9ZHa0eESQPe5dMXtv7cIkf_ujfAGGS6Ggui9hrEmRf_PSbFY34IjW_yx05nOWUGZuwCEucvF0AVw_h_2sCGcauFUX/s320/laptopku.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sambil momong anak, tetap masih bekerja di depan laptop</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Belakangan begitu era games internet mulai <i>booming</i>, konsumen pun mulai beralih <i>games online</i>, begitu pun dengan suami saya. Meski masih terus mengkoleksi CD games, tapi kegemarannya memainkan games CD sudah beralih ke games online. Awalnya suami dan anak-anak masih setia dengan komputer di rumah setiap kali memainkan koleksi gamesnya. Tapi karena semua juga hobby ngegames, akhirnya dua komputer di rumah masih dirasa tak mencukupi. Karena itulah suami memutuskan untuk membeli laptop agar tak selalu rebutan dengan anak setiap hendak menggunakannya. Namanya juga gamer sejati, kemana pun pergi selain tentunya pergi ke kantor, ia tak pernah lepas dari games online itu. Meski sedang liburan, ia hampir tidak pernah ketinggalan akan laptop dan modemnya. Begitu harus menemani anak-anak bermain, laptop dan modem ikut pula menemaninya. Belum lagi dengan pekerjaan suami yang kebetulan tak pernah lepas dari internet, begitu libur pun email-email yang berhubungan dengan pekerjaan pun terus saja berdatangan dan menunggu untuk di<i>follow up</i>. Itulah kenapa suami saya hampir tidak pernah lepas dari yang namanya laptop dan internet. Itu pula sebabnya saya dan anak-anak juga hampir-hampir tak pernah menyentuh laptop milik suami karena takut rusak, sementara banyak data perihal pekerjaan ada di dalamnya. Kalaupun kami menyentuhnya pasti atas pengawasan suami.</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-3d3ilua9xDGzzIP4USIzv5LN-suexh301DvSw2n7SViBiSjoouOqfuezfa71ln6MI2tFLefnJR0IK5dZa2Y1btrbqPmEHRaaHjX2opdpaOgT2OTzIi-WaoA3E6mllDf5XkMfuEU3xTlk/s1600/akur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-3d3ilua9xDGzzIP4USIzv5LN-suexh301DvSw2n7SViBiSjoouOqfuezfa71ln6MI2tFLefnJR0IK5dZa2Y1btrbqPmEHRaaHjX2opdpaOgT2OTzIi-WaoA3E6mllDf5XkMfuEU3xTlk/s320/akur.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Anak-anak saya pun tak bisa lepas dari yang namanya laptop</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Permasalahannya setiap kali kami liburan keluar jalan-jalan atau menemani anak bermain, kerepotan selalu saja muncul. Namanya juga anak-anak, selalu saja ada yang ingin dibawanya. Tas saya selalu saja penuh, entah dengan mainan, bekal makanan dan minuman, belum lagi baju ganti. Padahal kami main hanya di sekitar lingkungan komplek, tapi kalau sudah di pantai, ya baju ganti itu selalu saya siapkan untuk anak-anak karena umumnya mereka selalu ingin nyebur ke air. Belum lagi ketambahan laptop papanya anak-anak yang lumayan berat. Maklum itu laptop masih generasi yang lama, yang tebal sekaligus berat. Penginnya sih tak perlu bawa laptop agar tak menambah berat tas saya, tapi ya itu tadi mana bisa suami lepas dari laptop. Ya mau tak mau laptop yang lumayan berat itu terbawa juga. Andai dari dulu ada laptop yang ringan-ringan saja, tapi dengan spec yang tinggi dan fitur yang lengkap pasti tak akan beli yang seberat itu karena pada dasarnya suami suka yang praktis dan tak merepotkan.<br />
<br />
Sejak saya mengikuti kontes ngeblog ini, saya sering cerita pada suami perihal notebook <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer</a> keluaran terbaru yang lebih tipis dari generasi sebelumnya. Selain tipis, notebook <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer</a> ini juga terbilang murah dengan <i>spec</i> yang terbilang tinggi dan fitur yang komplit, yang tentunya sangat mensuport untuk kegemaran ngegames suami dan pastinya untuk urusan kerjaannya. Sebagai <i>material engginer</i> di perusahaannya, suami saya sangat memerlukan <i>processor</i> yang kelasnya tinggi agar lebih efisien waktu dalam bekerja. Apa jadinya jika untuk <i>browsing</i> suatu barang yang <i>urgent</i> di pabrik, komputer <i>loading</i>nya kayak keong? Begitu pun dengan memori dan harddisknya pun harus yang ukurannya besar. Untuk itulah suami saya memang selalu mencari laptop yang specnya tinggi. Padahal suatu laptop yang specnya tinggi pastinya mahal harganya. Hal ini bisa terjadi karena masing-masing item, misalnya processor, harddisk, memori, dan sebagainya sudah terbilang mahal harganya. Ibarat pepatah, ada harga ada rupa. Bagaimana mungkin harganya minta murah, tapi barangnya bagus? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, begitu saya cerita perihal notebook <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer </a>yang specnya tinggi, <b>didukung performa Intel® Processor di dalamnya</b>, tapi harganya terjangkau, suami saya langsung tertarik. Antara percaya dan tak percaya, begitu browsing di web <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer</a> ini, suami terkejut dengan harga yang tertera di sana. Untuk seri <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Aspire E1-432</a> saja harganya tak lebih dari 5 juta. Jangankan suami, saya saja juga tertarik. Selain harga yang miring, notebook seri ini juga lebih <i>slim</i> sehingga tak berat kalau mesti dibawa kemana-mana seperti yang biasa kami lakukan.
Siapa yang tak ingin <b>tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya </b>ini?<b> </b>Kalau saya ingin ngeblog pun, juga nyaman karena layarnya lebar yakni 14 inci sehingga tak cepat membuat mata saya lelah. Begitu saya ajukan keinginan untuk memiliki notebook ini, suami malah bilang <i>"kan kamu sudah ikutan kontesnya, siapa tahu menang hehehe"</i>.<i> Yaelah....</i> kalau itu saya juga bisa hehehe. Siapa coba yang tak ingin punya notebook <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> ini? Sudah <i>slim</i>, murah, keren pula. Handal buat kerja, asyik pula buat ngegames. Benar-benar notebook impian keluarga deh hehehe.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh <a href="http://emak2blogger.web.id/">Kumpulan Emak Blogger (KEB)</a> dan <a href="https://www.facebook.com/Acer.Indonesia">Acer Indonesia</a></i></b><i><br /></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-52420039815912817262013-11-01T12:15:00.001+08:002013-11-06T09:20:04.997+08:00Akhirnya, Saya Pun Bisa Melumat Roti Durian Panglima<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLdzTf-NUmEcBrZGuJoJGvLzcISSCcz0Me4IIboRLxnQ7O7EinalHlouSZsjOmEweEXvy3x7fTL9sH2P7rgE7f9TJy9ZsIbuD3dnvdO2Uxv9DGhyphenhyphenusINB_60FxNkRRYozTrdSfPDXNRw8M/s1600/roti2-001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLdzTf-NUmEcBrZGuJoJGvLzcISSCcz0Me4IIboRLxnQ7O7EinalHlouSZsjOmEweEXvy3x7fTL9sH2P7rgE7f9TJy9ZsIbuD3dnvdO2Uxv9DGhyphenhyphenusINB_60FxNkRRYozTrdSfPDXNRw8M/s400/roti2-001.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Roti Durian Panglima rasa keju</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Beberapa waktu lalu ketika saya blog walking, saya menemukan satu tulisan yang menceritakan tentang salah satu produk makanan yang akhir-akhir ini begitu fenomenal di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda. Dalam <a href="http://dtepian.blogdetik.com/index.php/2013/09/26/fenomena-antrian-roti-durian-di-samarinda/">tulisannya</a>, blogger itu menceritakan bahwa untuk mendapatkan produk makanan tersebut, pembeli tak bisa begitu saja dengan mudah mendapatkannya seperti kalau kita membeli makanan pada umumnya, tetapi perlu "berjuang" ekstra keras demi bisa merasakan nikmatnya makanan tersebut. Untuk mendapatkan satu kotak saja, pembeli harus antri bila perlu beberapa jam sebelumnya karena waktu penjualan produk ini juga terbatas, yakni dari pukul 4 sore hingga pukul 6 sore. Selain itu prosedur antriannya juga terbilang unik karena pembeli atau konsumen harus mengambil nomer antrian terlebih dahulu di kasir dengan cara membayar harga produk makanan yang akan dibeli. Kalau sudah membayar di kasir, konsumen akan mendapat nomer urut dan selanjutnya tinggal menunggu saja sampai mobil van putih yang membawa produk makanan itu datang. Nomer urut itulah yang nantinya ditukarkan dengan produk makanan itu. Produk makanan yang saya maksud itu tak lain dan tak bukan adalah <a href="https://twitter.com/RotiDurianPang5">Roti Durian Panglima</a>, salah satu olahan roti yang didalamnya terdapat selai durian.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKw5eo1owxOHQfmUoZLuYePjp6VP4Ldz6009JGsoZhL5UFQdKGgPpHKIqHVZYNMDHtDJQwVsuEf06UpqdCKyRMbelnO908yMvMjhwOYjxUnjftKDDloJznAoJnrA9OfieicdH7oPk6ZOdU/s1600/roti3-001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKw5eo1owxOHQfmUoZLuYePjp6VP4Ldz6009JGsoZhL5UFQdKGgPpHKIqHVZYNMDHtDJQwVsuEf06UpqdCKyRMbelnO908yMvMjhwOYjxUnjftKDDloJznAoJnrA9OfieicdH7oPk6ZOdU/s400/roti3-001.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Potongan Roti Durian Panglima rasa keju. selai duriannya di tengah-tengah, so yummy</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai penggemar durian, begitu membaca kata durian, insting saya langsung tergerak. Saya cari tahu dimana produk itu bisa saya dapatkan. Ternyata <a href="https://twitter.com/RotiDurianPang5">Roti Durian Panglima</a> itu hanya bisa saya dapatkan di <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">Pusat Oleh-Oleh Khas Kalimantan Timur</a> atau yang biasa dikenal dengan <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a>, tepatnya di <b>Jalan P. Antasari no.1 Samarinda.</b> Waduh, saya kan tinggal di Bontang dan tidak setiap hari juga bisa ke Samarinda. Masih mending kalau saya bisa nitip ke adik saya yang kebetulan tinggal di Samarinda, tapi masalahnya adik saya kerja PNS yang harus pagi sampai sore di kantor. Pulang kantor juga sudah habis tuh rotinya. Saya pun tak kehilangan akal, sebagai suatu produk yang fenomenal pasti tak lepas dari peran media social, entah itu blog, facebook atau twitter. Mustahil dong <a href="https://twitter.com/RotiDurianPang5">Roti Durian Panglima</a> tak punya akun twitter? Saya yang kebetulan sudah memfollow akun twitter
<a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a> sebelumnya langsung memfollow juga twitter dari <a href="https://twitter.com/RotiDurianPang5">Roti Durian Panglima</a>. Saya langsung mentwit pertanyaan, dimana kira-kira saya bisa mendapatkan roti itu di Bontang. Sayangnya, saya tak bisa mendapatkan selain di outlet
<a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a>. Walah, gagal deh bisa merasakan roti durian. Saya hanya bisa menelan ludah setiap membaca twitt dari orang-orang yang berhasil mendapatkan roti itu yang pastinya disertai foto roti dengan selai durian di dalamnya. Ihhh...sebel deh! Mau nekad ikutan antri juga belum tentu dapat karena saking banyaknya antrian yang juga ingin membeli roti itu. Saya lihat foto-foto di beberapa blog yang menulis tentang roti durian, antriannya sampai mengular begitu. Gila! Ini benar-benar gila, hanya demi roti durian mereka rela antri seperti itu, meski dibela-belain datang duluan, hujan pula. Memang seberapa enaknya sih <a href="https://twitter.com/RotiDurianPang5">Roti Durian Panglima</a> ini? Makin penasaran saja saya!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu36FD4KRuDb1LvT6hf-kYljuWw2ut-4MQJ1TNsOsAzT5W-2beVs9ymfsPuNa-EvcqVorxUi-QGMqfs76H0qw0oPf2yvjNcmYF-skldJpDNVzpoq1JvlwMn58_wkb56EmXTFoaxOaW07sz/s1600/rotidurian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu36FD4KRuDb1LvT6hf-kYljuWw2ut-4MQJ1TNsOsAzT5W-2beVs9ymfsPuNa-EvcqVorxUi-QGMqfs76H0qw0oPf2yvjNcmYF-skldJpDNVzpoq1JvlwMn58_wkb56EmXTFoaxOaW07sz/s400/rotidurian.jpg" width="356" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Twitter saya yang memamerkan hasil "perburuan" Roti Durian Panglima</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Hingga akhirnya kesempatan untuk mendapatkan roti itu datang juga. Waktu itu kebetulan saya harus mengantarkan orang tua saya yang mau pulang ke Yogyakarta. Harus ke Balikpapan dong saya hehehe. Lewat Samarinda dong pastinya hehehe. Tapi karena waktu itu saya mengantar orang tua saya ke Balikpapan pagi-pagi sekali demi mengejar pesawat pagi dan begitu lewat di depan outlet <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center </a>ternyata outletnya masih tutup. Yahh... gak papa deh! Masih ada kesempatan besok. Toh kalau saya pulang ke Bontang pasti lewat lagi di depan <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a>. Tapi demi menghindari kehabisan stok, saya terlebih dulu menyuruh adik saya yang tinggal di Samarinda itu untuk mengantri di depan outlet <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a>. Jadi besok kalau saya lewat sudah ada adik saya yang mengantrikannya. Tapi lagi-lagi saya kurang beruntung, begitu adik saya sampai di outlet ternyata nomer antrian sudah habis. Padahal waktu itu masih pukul 4.15 sore. Kabar itu saya dapatkan langsung dari sms adik saya karena saat adik saya mengantri, saya masih di perjalanan antara Balikpapan-Samarinda. Dan benar saja ketika saya melintas di depan outlet <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a>, antrian orang untuk mengambil "jatah" roti dari mobil van sudah berjubel. Sial! Pas ada kesempatan ke Samarinda, roti durian tetap tak bisa saya dapatkan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwsqATkG0BcSsJUP9dCnxnYypbVJtCSScn3PcuftQ-740IKZ2eauJ_QhZQ0vC2bLaecaMypGKnH6CCyhSBZYDGDzkJxt0k5ZweTW7YSHb_LKhlE0MfC5MHV9sm7ypn8HAJhFeRg5OxUFTU/s1600/roti1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwsqATkG0BcSsJUP9dCnxnYypbVJtCSScn3PcuftQ-740IKZ2eauJ_QhZQ0vC2bLaecaMypGKnH6CCyhSBZYDGDzkJxt0k5ZweTW7YSHb_LKhlE0MfC5MHV9sm7ypn8HAJhFeRg5OxUFTU/s400/roti1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Roti Durian Panglima rasa original</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ya sudah akhirnya saya hanya bisa pasrah. Mungkin belum rejeki saya untuk bisa menikmati kelesatan roti durian itu. Tapi saya terus berupaya untuk mendapatkannya. Namanya juga masih penasaran kalau belum merasakan secara langsung, bukan sekedar lewat foto-foto langsung bilang <i>"enak nih kayaknya."</i> Belum afdol dong bilang "enaknya" kalau belum melumat sendiri selai durian yang dibalut roti itu. Saya pun terus berusaha untuk mendapatkan roti itu, bagaimana pun caranya. Setiap ada teman kantor suami atau tetangga yang kebetulan pergi ke Samarinda selalu saya pesanin untuk membelikan roti itu. Tapi karena pembelian hanya dibatasi 2 kotak untuk setiap orang, makanya kalau pun dapat rotinya yang dapat ya orang-orang yang saya pesanin itu karena mereka pun juga penasaran dengan rasanya roti durian. Walah, pengharapan saya serasa sudah habis. Saya hanya bisa berharap agar roti durian buka cabang di Bontang. Itu saja deh harapan saya, gak muluk-muluk. <br />
<br />
Ehh, koq ternyata saya hoki. Harapan saya bisa menikmati kelezatan roti durian akhirnya datang juga. Kebetulan saya punya teman yang suaminya sering bolak-balik ke Samarinda dan kebetulan sekali teman saya itu tak ada yang suka durian. Klop sudah! Pucuk dicinta, ulam tiba. Ada yang rajin ke Samarinda, bisa dititipin beli pula. Dan benar saja, begitu roti durian sudah didepan mata, langsung deh saya lumat itu roti. Rasanya benar-benar lezat, persis yang dikatakan orang-orang. Top markotop kalau Pak Bondan yang pakar kuliner itu bilang. Selainya duriannya lembut dan tebal pula. Rotinya juga empuk. Kebetulan saya lebih suka yang rasa keju daripada yang original. Keju taburannya itu lho banyak banget. Saya bisa habis sekotak sendiri sekali makan. Tapi sebelum saya lumat, saya foto dulu deh buat bukti kalau akhirnya saya bisa merasakan kelesatan roti durian yang fenomenal ini. Sejak saat itu, setiap saya ingin roti durian, tinggal sms ke teman dan sore atau malamnya saya ambil ke rumahnya. Roti durian ini harganya lumayan murah, untuk yang original hanya dihargai Rp20.000,-. Sementara yang rasa keju hanya dibandrol Rp25.000,-. Murah bukan? Nah, kalau teman-teman penasaran buruan aja datangi outlet <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a>, tapi harus antri lho hehehe. Tapi kalau nitip ke teman saya, yang original dihargai Rp 50.000,- sekotak, sedang yang keju Rp 55.000,- sekotak. Ya, gak papa deh, itung-itung ongkos ngantri dan juga ganti transportnya hehehe. <br />
<br />
<b><i>NB : Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka memperingati 2 tahun hadirnya Toko Oleh-oleh Khas Kalimantan Timur <a href="http://eastkalimantancenter.blogspot.com/">East Kalimantan Center</a> Samarinda. </i></b> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-55982835843850949792013-10-31T19:28:00.000+08:002013-11-06T09:18:39.479+08:00Noda Apapun, Tak Perlu Khawatir Deh!<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjToz4cc0I0_EhmCX03Gaqzj888kdwvxGJrUlfeXK1nvjpmQDqMTSGC27T2mHHuw2-nc2A9-xewkxgaNNzgr016MeygSJNBP47pcddVWaUIes6eVgmLq1RL9FJo_RkynsNcSfUGpSYOdB/s1600/rinso.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjToz4cc0I0_EhmCX03Gaqzj888kdwvxGJrUlfeXK1nvjpmQDqMTSGC27T2mHHuw2-nc2A9-xewkxgaNNzgr016MeygSJNBP47pcddVWaUIes6eVgmLq1RL9FJo_RkynsNcSfUGpSYOdB/s320/rinso.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rinso cair andalan keluarga</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Darryl anak saya yang masih sekolah di Taman Kanak-Kanak dan baru berumur 4 tahun, sedang aktif-aktifnya bermain. Setiap pulang sekolah selalu saja maunya bermain, entah hanya bermain di lingkungan rumah atau malah bermain di luar rumah. Apalagi semenjak dibelikan sepeda baru oleh papanya beberapa bulan lalu, intensitas bermainnya makin bertambah saja, terutama belajar mengendarai sepeda barunya itu. Awalnya Darryl memang hanya bermain sepeda di lingkungan rumah, misalnya di teras atau di garasi. Tetapi sejak beberapa teman-temannya juga memiliki sepeda baru dan hampir setiap sore pada ramai-ramai bermain sepeda di luar rumah, Darryl pun ikut-ikutan bermain hingga di gang di depan rumah. Saya pun tak mempermasalahkan Darryl bermain sepeda hingga di gang depan rumah karena gang depan rumah di komplek saya tinggal terbilang tidak ramai. Jadi relatif aman bagi Darryl dan teman-temannya bermain sepeda.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_0BJD3yxvMzrETDLBN-LEu2IL5juTQ3Ii-pG-wosOEj-Yo_JLbd1NjDOq6G_5i0BsfefGhFJeBj0gihzCL98yphetzAE9BqlWZ0JwxVjcFVSsQlPtcNohyokb_XwrWzgO4uh57JX6ewHA/s1600/DSC06300.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_0BJD3yxvMzrETDLBN-LEu2IL5juTQ3Ii-pG-wosOEj-Yo_JLbd1NjDOq6G_5i0BsfefGhFJeBj0gihzCL98yphetzAE9BqlWZ0JwxVjcFVSsQlPtcNohyokb_XwrWzgO4uh57JX6ewHA/s320/DSC06300.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Daaryl, waktu dapat sepeda baru</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd7ZxolFrWwddKY1VHr2KGkSgMOx0mgGxdtwV87J4BMTAF-ed7YrpOvGr7VBHMw-8IhfJ7lSKDf06hgDmA9BSbFSBZWHDLsnOcaDV1ttcpMSDxbFnl3blqnu7PERlqUkCQ-3Zz76gxJfSF/s1600/DSC05318.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd7ZxolFrWwddKY1VHr2KGkSgMOx0mgGxdtwV87J4BMTAF-ed7YrpOvGr7VBHMw-8IhfJ7lSKDf06hgDmA9BSbFSBZWHDLsnOcaDV1ttcpMSDxbFnl3blqnu7PERlqUkCQ-3Zz76gxJfSF/s320/DSC05318.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl sesaat setelah terjatuh, bibirnya tampak jontor</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Hingga suatu sore saat saya tengah menyetrika baju, sementara Darryl bermain bersama teman-temannya di luar rumah, saya dikejutkan oleh teriakan Danny kakaknya Darryl. <i>"Mamaaa...Darryl jatuh dari sepeda, mukanya berdarah!" </i>Spontan saya cabut kabel setrikaan saya dan langsung menghambur keluar rumah. Di luar rumah saya lihat Darryl sudah berlari-lari kecil ke arah saya sambil menangis dan mengusap bibirnya yang tampak mengeluarkan darah. Sementara itu di belakang Darryl, tampak Danny tengah menuntun sepeda Darryl yang sebelumnya ada di tengah jalan dalam posisi terjungkal.
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrHFDAP4gVL_PIlooYlQsIboX-uLZIt885GdrOmETZG-4b2FCFirdPFmwZMwLbyJUBg7-rwUJFj7yJc31ev-A32F5Cw1eRqyLVTH41baewNMGfQoXbgoqltuIbDdyk77JQm_dSHeGyMjC/s1600/DSC05308.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrHFDAP4gVL_PIlooYlQsIboX-uLZIt885GdrOmETZG-4b2FCFirdPFmwZMwLbyJUBg7-rwUJFj7yJc31ev-A32F5Cw1eRqyLVTH41baewNMGfQoXbgoqltuIbDdyk77JQm_dSHeGyMjC/s320/DSC05308.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Akhirnya tertidur juga</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sebenarnya saya agak kaget juga melihat luka Darryl terutama di bagian bibirnya. Saya pikir kalau tidak karena Darryl ngebut naik sepedanya, pastilah lukanya tak akan seperti itu. Paling-paling hanya luka lecet, tapi yang saya lihat sore itu tak hanya kaki dan tangannya yang lecet melainkan bibirnya ikut sobek. Luka di bibirnya itulah yang terus mengeluarkan darah dan Darryl spontan mengusap-usap lukanya itu dengan kaosnya. Noda darah pun mulai mengotori kaosnya. Mungkin karena perihnya, Darryl tetap saja menangis meraung-raung, meskipun telah saya gendong. Saya coba tenangkan dia sambil menggendongnya masuk ke dalam rumah.
Saya berusaha tak panik di depan Darryl, meskipun sebenarnya hati kecil saya sungguh panik melihat darah yang cukup banyak keluar dari bibirnya. Apalagi saat itu papanya juga belum pulang kerja.
Pertolongan pertama yang saya lakukan kala itu adalah langsung mengganti baju kotornya kemudian membersihkan lukanya dengan air hangat. Setelah itu baru saya olesi obat luka untuk bagian lecet-lecetnya. Sambil tiduran di ranjang, bagian bibirnya tetap saya kompres dengan air hangat. Tangisnya pun mulai reda dan tak lama kemudian ia pun tertidur dengan pulasnya. Darah pun juga mulai berhenti keluar dari luka di bibirnya. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wqrutBMAAfCuQ1hwgNz0CCOMNPnXA_Atdj5QQBcc9akmgW2Wt-4dvgkbxmOQp_RVZxguVw7W90kIIZL8DF73z6FYevMs_HGuGt2Y1RVr-LKvdL_jWJbFTA7AoghRMbZZlnnXEcGqubjq/s1600/rinso1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wqrutBMAAfCuQ1hwgNz0CCOMNPnXA_Atdj5QQBcc9akmgW2Wt-4dvgkbxmOQp_RVZxguVw7W90kIIZL8DF73z6FYevMs_HGuGt2Y1RVr-LKvdL_jWJbFTA7AoghRMbZZlnnXEcGqubjq/s320/rinso1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cukup tuang atau oles sedikit di bagian noda</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Keesokan harinya saya langsung mencuci baju kaos yang kemarin hari dipakai Darryl bersepeda. Saya lihat noda darah mulai mengering di kaosnya itu. Tanpa pikir panjang, langsung saya ambil <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a> dan menuang sedikit ke bagian noda darah itu, kemudian merendamnya dalam ember dan sedikit air selama kurang lebih 15 menit saja. Setelah itu barulah saya kucek sebentar di bagian yang terkena noda-noda darah itu. Dan seperti biasa, noda darah itu pun hilang sudah. Baju Darryl pun kembali bersih seperti sedia kala. Dengan <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a> saya tak perlu khawatir noda akan sulit hilang. Tidak perlu dengan menyikat, cukup dengan mengucek sebentar, noda membandel pun bisa hilang lho! Berdasarkan pengalaman, bukan hanya noda darah, noda masakan seperti kecap dan saos, bahkan noda tinta dari spidol yang biasa digunakan Darryl jika mulai asyik menggambar juga biasa saya cuci pakai <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair.</a> Bukan hanya baju yang ternoda, baju kita sehari-hari pun aman lho dicuci dengan <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a>. Kita tak perlu menyikat seperti kalau kita menggunakan deterjen bubuk. Sudah capek menyikat, baju rusak karena kerasnya menyikat, nodanya pun tetap tidak hilang dengan sempurna. Tapi dengan <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a>, hasilnya jauh berbeda, baju kembali bersih seperti sedia kala karena <b><i><a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a> 2x lebih efektif, meresap lebih ke dalam serat kain saat perendaman, untuk seluruh cucian sehari-hari.</i></b> Jadi buat ibu-ibu yang punya anak sedang aktif-aktifnya seperti anak saya Darryl, tak usah khawatir deh jika baju anak kita terkena noda. Cukup tuang atau oles sedikit <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a> pada bagian yang ternoda, rendam sebentar, kemudian kucek, pasti deh nodanya akan hilang. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNMTMARQY_gmKO-O-UwBEWRAgslVASlLE9PCcqu5T3FycbQWONCRlBXpRVIa1MxBuPp6nUD3AdhF4ozaAh4arqtwn4y2Zj_AqKbkn53DfrSSqQIp__amgI-UQCRzd2GBrTjvTj0ADFOSJm/s1600/DSC05342.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNMTMARQY_gmKO-O-UwBEWRAgslVASlLE9PCcqu5T3FycbQWONCRlBXpRVIa1MxBuPp6nUD3AdhF4ozaAh4arqtwn4y2Zj_AqKbkn53DfrSSqQIp__amgI-UQCRzd2GBrTjvTj0ADFOSJm/s320/DSC05342.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Meskipun lukanya masih membekas, tetap ceria</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKkBqqCioVH6wWvtM55IRGd438ruFzBx3WC0FT_8JiFDl0wEUtgaV-dKeqsDZrVh5ZIVDaPf_O5zofkcQe9jszNO8U8S6efPjGM_0lMWL3U7wtFnyGIFqcUUV-Wenv69KOdHcPo4nAGR2L/s1600/IMG_0161.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKkBqqCioVH6wWvtM55IRGd438ruFzBx3WC0FT_8JiFDl0wEUtgaV-dKeqsDZrVh5ZIVDaPf_O5zofkcQe9jszNO8U8S6efPjGM_0lMWL3U7wtFnyGIFqcUUV-Wenv69KOdHcPo4nAGR2L/s320/IMG_0161.JPG" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tak perlu takut bajunya kotor, ada Rinso cair yang membersihkan nodanya koq hehehe</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Beberapa hari setelah insiden Darryl jatuh dari sepedanya itu, Darryl tetap bermain seperti sedia kala. Meskipun masih terlihat bekas lukanya, ia tetap saja ceria. Ia juga tak kapok lagi bersepeda. Seiring berjalannya waktu, luka Darryl pun sembuh. Bekas lukanya sudah tak tampak. Saya juga tak pernah khawatir jika ia pulang bermain dengan baju yang kotor. Selama masih ada <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a>, noda apa pun tak akan saya khawatirkan. Demikian ibu-ibu, pengalaman saya menggunakan <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a>. Untuk segala cucian kotor, <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a>lah yang saya andalkan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI1VBaQS3XS41dyjxXjjaqp9ChPToYaNa-fkMuEaeCWIC22RREfCeCENc5H6BMby4eMsXt112tiyyEkRvNWles3ZBE-DLtZUA5TFE8JTC-oUSFKY_G6cV2jzH6jd8tgIVorQFjJ85OIAF4/s1600/rinso2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI1VBaQS3XS41dyjxXjjaqp9ChPToYaNa-fkMuEaeCWIC22RREfCeCENc5H6BMby4eMsXt112tiyyEkRvNWles3ZBE-DLtZUA5TFE8JTC-oUSFKY_G6cV2jzH6jd8tgIVorQFjJ85OIAF4/s320/rinso2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dengan Rinso cair, noda membandel sekalipun, mudah hilang lho!</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Nah, berhubung <a href="http://www.laiqamagazine.com/">Laiqa Magazine</a> sedang mengadakan kontes <a href="http://www.rinso.co.id/">Rinso cair</a>, makanya saya bagikan pengalaman saya ini. Semua kisah yang saya ceritakan di sini merupakan pengalaman pribadi saya dan sepenuhnya bukan merupakan tanggung jawab <a href="http://www.laiqamagazine.com/">Laiqa Magazine</a>. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i>NB : semua foto-foto diatas merupakan foto koleksi pribadi</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-44025038219509440482013-10-31T11:00:00.000+08:002013-11-06T09:17:32.508+08:00(W2) Yang Tipis-Tipis Memang Keren<div style="text-align: justify;">
Holaaaa...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih sanggup ikutan kontes yang "slim dan tipis" ini kan hehehe...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya meskipun sedikit puyeng, mengingat temanya mirip-mirip dengan minggu lalu, tapi tetap harus kita jalani teman hehehe. Komitmen itu penting saudara-saudara! <i>*halah</i>. Demi menaklukkan "tantangan" ini saya pun akan kembali curhat. Ini masih soal notebook impian saya. Kemarin saya sudah berkhayal tentang notebook yang tipis, layarnya lebar dan pastinya harganya gak bikin dompet jebol. Dan ternyata notebook yang seperti itu memang ada, mereknya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer</a> dengan serinya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a>. Karena itulah saya ikutan kontes ini, siapa tahu dapat gratisannya hehehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah saya baca-baca <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">di sini</a>, ini notebook memang keren koq. Bagaimana tak keren kalau segala keunggulan yang umumnya dimiliki oleh sebuah laptop canggih ada pada sebuah notebook <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> ini. Sebagai emak-emak yang tak muda lagi (<i>bulan ini genap usia saya 40 tahun lho!</i>), saya akui mata saya sudah tidak secermat atau sesehat waktu muda dulu. Jika membaca tulisan atau artikel yang <i>font</i>nya kecil-kecil, saya sering puyeng sendiri. Tulisan kecil-kecil itu seakan menjadi dobel-dobel di mata saya. Salah satu cara agar saya lancar membacanya, ya biasanya saya ganti <i>font</i>nya menjadi besar. Selain <i>font </i>harus besar, saya juga butuh layar yang lebar agar mata saya semakin nyaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
. </div>
<div style="text-align: justify;">
Gadget atau tablet pintar milik saya ternyata tak selamanya membantu atau mempermudah kerja tulis-menulis saya. Sebenarnya tablet ukuran 10 inci sudah lumayan memenuhi kebutuhan saya menulis, tapi keyboard <i>touchscreen</i>nya sering menjadi masalah tersendiri bagi saya. Jari tangan saya kan ukuran jahe, sekali pencet yang keluar bukan hanya huruf yang saya maksud, melainnya juga huruf di kanan kirinya. Memang sih untuk masalah huruf ini masih bisa diakali dengan mengubah ke <i>font </i>yang lebih besar, tapi kalau setiap mau nulis atau mau membaca harus bolak-balik ganti <i>font</i> apa tak puyeng tuh? <i>*perasaan dari tadi saya ngomong puyeng-puyeng melulu ya, semoga bukan lantaran tanggal tua deh hehehe.</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibhXjgbDe9FwHhOAqPy17QJO4Kj51FGuCqN7iKuXpi9wjtWXGBFMDERhIyrOiqotGBzOP_9wcZLQFY-wbifVKBk_tpnGnXDY2PKSnqNTMza4iQQu3uppwnDNNxwi_3zunbqiFxr0FhzyDX/s1600/IMG_3579.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibhXjgbDe9FwHhOAqPy17QJO4Kj51FGuCqN7iKuXpi9wjtWXGBFMDERhIyrOiqotGBzOP_9wcZLQFY-wbifVKBk_tpnGnXDY2PKSnqNTMza4iQQu3uppwnDNNxwi_3zunbqiFxr0FhzyDX/s400/IMG_3579.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">saya perlu memperbesar "keyboard" touchscreen tablet saya ini agar tak salah-salah pencet</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Nah </i><a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> ini ternyata menjawab kebutuhan saya. Layarnya sudah 14 inci. Sangat nyaman buat emak-emak yang tak muda lagi seperti saya. Jadi kalau saya jenuh nulis terus ingin main <i>games</i> atau nonton film<i> *ehh,</i> bisa koq!. Toh notebook yang tipis ini sudah dilengkapi dengan <i>DVD-RW</i> yang terintegrasi di dalamnya, kurang apa coba? Selain itu keyboard juga terpisah dari monitor dengan ukuran <i>tuts </i>yang proporsional di jari-jari tangan, otomatis saya tak salah-salah pencet seperti kalau saya mengetik di tablet. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemarin saya sudah cerita kalau sedang mood nulis, saya sering tak peduli tempat. Misalnya sedang nongkrong di kafe sambil nunggu pesanan datang, saya juga biasa melewatkannya sembari ngetik-ngetik atau nulis di blog. Beberapa tulisan atau artikel saya ada lho yang "lahir" saat saya sedang nongkrong di luar begitu. Karena itulah kenapa saya seringnya mencari tempat makan atau nongkrong yang ada fasilitas internet atau <i>wifi </i>gratisnya hehehe <i>*pengiritan banget ya? </i>Karena sedang tak berada di rumah, maka baterai yang tahan lama itu sangat penting bagi saya. Apa jadinya ketika mau publish tulisan, pas<i> deadline </i>pula, tiba-tiba laptop mati. Menyebalkan sekali kan? Karena itu untuk suatu piranti menulis yang punya ketahanan baterai yang cukup lama, amat saya butuhkan<i>. Eh, </i>lagi-lagi<i> </i><a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a>, memenuhi kriteria yang saya butuhkan. Konon baterainya tahan lama hingga 6 jam lho! Coba saja nonton film dari DVD, bisa 3 film terputar tanpa putus tuh <i>*ehh hehehe</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus satu hal yang tak kalah penting bagi saya, saya juga biasa menyertakan foto-foto ke dalam artikel yang saya tulis, maka <i>card reader</i> dan <i>USB port </i>sangat saya perlukan. Ternyata <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> ini juga menyediakan fasilitas itu semua. Jadi buat emak-emak seperti saya, yang kebutuhannya masih sebatas itu, notebook ini sudah sangat menunjang kegiatan tulis-menulis saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcdnTSCAHi2v0yv76lL0rPmOIWWgREHpvJqJxktLz4bgjF2j0RHzJz85rWd3XF7qxvIEdbpYGZ5rf6uPTUQrcgzxTLy5ggWaUtRc4xbk65XHiWRNeLe05_mkYCMMzv0-mNnbzwHgYiPVKq/s1600/IMG_3583.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcdnTSCAHi2v0yv76lL0rPmOIWWgREHpvJqJxktLz4bgjF2j0RHzJz85rWd3XF7qxvIEdbpYGZ5rf6uPTUQrcgzxTLy5ggWaUtRc4xbk65XHiWRNeLe05_mkYCMMzv0-mNnbzwHgYiPVKq/s400/IMG_3583.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">notebook milik anak tetangga, generasi Acer yang sebelumnya, masih tebal dan berat</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berhubung saya ini orangnya tipe penasaran, saya datangi tetangga yang seingat saya anaknya punya notebook merek
<a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer</a>. Memang bukan generasi <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a>, tapi saya penasaran ingin membandingkan dengan generasi yang sebelumnya. Sepintas notebook anak tetangga saya itu memang lebih tebal. Sudah begitu berat pula ditenteng-tenteng. Jelas kalau ada duit saya lebih memilih yang <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> dong! Habis lebih <i>slim </i>dengan ketebalan sekitar 25.3 mm saja (dimensi 30% lebih tipis dari notebook konvensional lainnya) dan pastinya lebih ringan untuk dibawa kemana-mana. Ringan pula harganya. Tapi ya itu tadi, kalau ada duit lho ya <i>hehehe</i>. Semurah apapun harganya kalau duitnya tak ada, ya tak akan terbeli. Karena tak ada duit itulah, ya ngimpi dulu deh, ngontes dulu <i>hahaha</i>. Siapa tahu hoki terus dapat hadiah notebook yang keren, slim dan yang paling tipis di kelasnya ini <i>*ngarep</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCKI0PgYjLQfDkiY0or2sUBOkhWWKm3_k4nRmBVWp9Kvh3Y68Wa7lv-q18VV_mqTOsQu2zkviS1CTkGXOfOPHX9z-XjEMwDMRpKx6L4CzFtAW6wYRzqntCs9ZpGTDoXyrIfL7-zQNCDcog/s1600/IMG_3587.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCKI0PgYjLQfDkiY0or2sUBOkhWWKm3_k4nRmBVWp9Kvh3Y68Wa7lv-q18VV_mqTOsQu2zkviS1CTkGXOfOPHX9z-XjEMwDMRpKx6L4CzFtAW6wYRzqntCs9ZpGTDoXyrIfL7-zQNCDcog/s400/IMG_3587.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Acer generasi yang sebelumnya, layarnya sudah lebar, tapi masih kurang tipis dibanding <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemarin sebelum saya nulis curhatan saya ini, saya sempat <i>update</i> status di <i>facebook </i>tentang kebingungan saya pada notebook yang "keren dan tipis", maklum saya kan tak punya notebook selama ini <i>*hiks hiks. Eh, </i>ternyata ada teman yang komen kalau dia justru terbayang pada salah satu iklan produk pembalut<i> *jiaahh. </i>Tapi entah kenapa dari tadi malam, saya justru ikutan terbayang pada iklan pembalut itu. Dalam iklan itu kurang lebih diceritakan tentang seorang remaja yang tak nyaman beraktifitas lantaran sedang haid. Mau banyak gerak takutnya darahnya tembus. Oleh teman lainnya disarankan untuk berganti pembalut, yang tipis, ada <i>wing</i>nya, dan pastinya merekat kuat pada tempatnya alias tidak mudah bergeser. Jadi kekhawatiran untuk tembus tidak ada lagi sehingga membuat si pemakai merasa nyaman menggunakan pembalut yang meskipun tipis mampu menampung darah haid cukup banyak. Kenyataannya pembalut yang tipis-tipis begitu justru yang laris di pasaran kan? Lebih keren dong daripada pembalut yang tebal<i>. Nah</i>, dari bayangan iklan pembalut inilah, saya coba menggambarkan notebook
<a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> ini serupa dengan pembalut yang tipis dan laris di pasaran <i>*koq jadi larinya ke pembalut ya hahaha.</i> Bagaimana tak laris kalau harganya terjangkau, <i>slim</i> atau tipis, keren pula tampilannya, terus semua fiturnya lengkap. Semua orang pasti nyaman menggunakannya senyaman menggunakan pembalut yang tipis itu <i>hahaha *halah</i>. Jadi buat blogger yang mobilitasnya tinggi, <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer Aspire E1-432</a> ini <i>recomended</i> deh! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh <a href="http://emak2blogger.web.id/">Kumpulan Emak Blogger (KEB)</a> dan <a href="https://www.facebook.com/Acer.Indonesia">Acer Indonesia</a>."<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-54818988636947916912013-10-24T11:01:00.001+08:002013-10-24T11:01:34.627+08:00(W1) Bukan Hanya Tipis, Bila Perlu Gratis!<div style="text-align: justify;">
Hai... hai ....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya ikutan juga kontes ini hehehe.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus-terang dari kemarin saya <i>blank</i> begitu muncul tema untuk kontes minggu ini. Bagaimana tidak, selama saya ngeblog ini, hampir-hampir tidak pernah menyentuh yang namanya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">notebook</a>. Kenapa, karena memang gak punya. Terus kalau <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">laptop</a>? Ada sih di rumah, tapi itu punya suami dan biasa dipakai kerja di kantor. Karena itulah saya juga jarang menyentuhnya karena takutnya rusak, sementara banyak banget data kerjaan suami ada di dalamnya. Bisa <i>berabe</i> kan? <i>Lha</i>, kalau <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">komputer</a>? Ada juga sih, hanya saja saya bisa menggunakannya di saat anak-anak sedang sekolah. Diluar itu sudah "dikuasai" oleh dua krucil-krucil saya itu. <i>Nah</i>, persoalannya di saat anak-anak sekolah saya justru seringn disibukkan dengan berbagai rutinitas pekerjaan ibu rumah tangga pada umumnya. Memasak, mencuci, nyetrika, ngepel, beres-beres rumah dan itu lumayan makan waktu saya. Maklum semua dari A sampai Z saya kerjakan sendiri karena memang saya tak punya asisten rumah tangga. Jadi belum juga saya sempat menggunakan <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">komputer</a>, <i>eh</i> dua krucil saya sudah pulang dari sekolah. Ya sudah, terpaksa saya mengalah. Baru saat mereka tidur atau main diluar rumah, kesempatan untuk nulis-nulis di depan <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">komputer</a> itu ada. Padahal terkadang ketika pekerjaan rumah saya sudah beres dan sedang ada ide untuk menulis, ternyata piranti untuk menulisnya sedang dipakai. Yang namanya <i>blogger</i> itu kan kerjaannya nulis di blog, <i>lha</i> kalau piranti untuk nulisnya saja gak ada, bagaimana mau nulis? Ya nulis aja di buku atau <i>diary</i> dulu kan bisa? Waduh, sejak kenal tulis-menulis di media sosial, saya sudah tak punya lagi yang namanya <i>diary</i> atau buku harian. Semua sudah tergantikan dengan berbagai piranti modern itu. Oleh karena itu saya jadi jarang <i>update</i> blog hehehe *alasan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-YxXTofgXbFXzxhHdh0kzLxhDiP7MJvlE93CvrqM5b4cR_Mehe8I9iEsRAyvT4GdXxrmD0LcJioEUYyfRbbOlIamtpLdv378zkFlRroplxwlh16p2hVDDgnsTFh3LykI0yICNf3eavGMm/s1600/laptop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-YxXTofgXbFXzxhHdh0kzLxhDiP7MJvlE93CvrqM5b4cR_Mehe8I9iEsRAyvT4GdXxrmD0LcJioEUYyfRbbOlIamtpLdv378zkFlRroplxwlh16p2hVDDgnsTFh3LykI0yICNf3eavGMm/s320/laptop.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yang ini layarnya lebar, tapi tebal dan berat kalau dibawa </td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akibatnya saya hanya bisa mengeluh pada suami karena sulitnya saya menyalurkan hobby menulis saya lantaran selalu "rebutan" <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">komputer</a> dengan anak. Karena merasa kasihan "hasrat" menulis istrinya tak tersalurkan *<i>halah</i>, suami saya pun meminjamkan <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet</a>nya pada saya. Awalnya saya <i>enjoy</i> aja menulis dengan <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet</a> suami, selain tipis dan enteng, <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet </a>itu tergolong lengkap fitur-fiturnya. Selain itu <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet</a> suami ini boleh saya gunakan kapan pun terutama saat-saat sedang berpergian. Jadi saat sedang makan diluar misalnya, sambil menunggu menu datang saya bisa nulis-nulis di <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet </a>itu. Tak sekedar nulis di blog sih, saya juga bisa berinteraksi dengan teman-teman di dunia lewat jejaring sosial yang saya punya. Jadi saya tetap bisa eksis dimana pun berada dengan <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> itu. Pokoknya praktis karena tak membuat tas tentengan saya penuh karena tipis dan entengnya piranti ini. Tapi belakangan saya sering dibuat senewen gara-gara salah ketik. Ya iyalah salah-salah ketik! Itu <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet</a> ukuran layarnya "hanya" 7 <i>inci</i>, belum lagi "dimakan" <i>keyboard</i>nya, makin terasa sempitlah layarnya. Sudah gitu jari-jari tangan saya ini tergolong ukuran jumbo untuk memencet tombol-tombol di <i>keyboard</i> yang <i>touchscreen</i> itu, makanya jadi salah-salah ketik. Sudah salah-salah ketik terus ukuran huruf jadi kelihatan kecil pula, benar-benar menyiksa mata saya yang sepertinya sudah mulai butuh bantuan kacamata. Baru ngetik sebentar saja sudah lelah mata saya saking seringnya ngedit. Kalau yang dulu satu atau dua jam jadi satu artikel, dengan alat ini bisa sampai dua kali lipat waktu yang saya perlukan untuk menulis satu artikel saja. Benar-benar buang waktu kan. Sebel? Sudah pasti dong!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6hM-JRTApsB9jkoa06CMHTBrLY_UF99HvxPxXYTDJQzKaBoo8aTT8_9RNHDjrC6NMva9AylaCoRmp5mRVYoYenFFSyX_XGWPU7EuPLdVKKtvujCqpmtdCqscTFpPns46jdcxokL3NXQtZ/s1600/the+red.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6hM-JRTApsB9jkoa06CMHTBrLY_UF99HvxPxXYTDJQzKaBoo8aTT8_9RNHDjrC6NMva9AylaCoRmp5mRVYoYenFFSyX_XGWPU7EuPLdVKKtvujCqpmtdCqscTFpPns46jdcxokL3NXQtZ/s320/the+red.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yang ini tipis dan enteng, muat di tas saya, tapi mahal dan sering rebutan dengan anak</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya ngeluh lagi deh ke suami. Kebetulan pas suami pergi ke Jakarta bulan Mei lalu saya "merengek-rengek" minta dibeliin <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet</a> yang layarnya lebih lebar. Untungnya suami saya yang super ganteng, baik hati, dan tidak sombong itu <i>*halah</i>, luluh juga mendengar keluh-kesah istrinya ini. Jadilah saya dibelikan <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet</a> ukuran 10 <i>inci</i> hehehe. Lumayan mahal sih sebenarnya, tapi saking cinta dan sayangnya suami pada istrinya <i>*halah</i>, dibelikan juga deh. Saya pun mulai bisa ngetik dengan nyaman karena <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> ini juga bisa saya bawa kemana-mana. Bentuknya tipis dan tak berat pula. Tapi yang namanya anak-anak, kalau ada barang baru selalu saja ingin tahu. Ujung-ujungnya anak-anak terutama anak bungsu yang masih berumur 4 tahun mulai juga mengganggu keasyikan saya nulis pakai <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">tablet</a> yang berlayar lebar itu. Ia jadi sering main <i>games</i> dengan <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> saya itu. <i>Beuuhh</i>... akhirnya jadi sering rebutan juga dengan anak bungsu saya. Terpaksa deh emaknya ngalah lagi. Mau balik ke komputer, jelas-jelas sekarang sudah dikuasai sepenuhnya oleh anak sulung yang sekarang kelas 2 SMP. Apalagi semenjak ia rajin membawa teman-temannya ke rumah. Entah untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar main <i>games</i> bersama. Dan saya hanya bisa nangis di pojokan karena tak bisa nulis <i>hiks hiks...</i> *<i>mulai deh lebaynya hehehe</i><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.acerid.com/wp-content/uploads/2013/10/E1-432-600x223.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="147" src="http://www.acerid.com/wp-content/uploads/2013/10/E1-432-600x223.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yang ini layarnya lebar, tipis, enteng dibawa, murah pula (<a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">sumber gambar http://www.acerid.com</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ya begitu deh, akhirnya berangan-angan pengin punya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> yang tipis, enteng, dan pastinya layarnya harus lebar agar mata ini tak cepat lelah. Mau minta belikan koq kepikiran juga harganya pasti mahal. Jaman sekarang <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> yang tipis-tipis begitu kan mahal. Lihat saja televisi <i>LED</i> atau yang <i>slim</i> begitu, mahal sekali kan harganya? Atau <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">smartphone</a> yang modelnya tipis-tipis begitu, mahalnya minta ampun. Kecil barangnya, tapi mahal harganya. Mau beli <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">laptop</a>, wah jelas tak praktis. Sudah barangnya gede, berat pula! Mana muat di dalam tas saya yang tak terlalu besar itu? Jadi ya masih sebatas angan saja punya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> yang tipis, ringan dan hemat di kantong. <i>Eh</i>, tapi baru kemarin saya tahu ternyata ada <i>lho</i> <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> seperti yang saya idam-idamkan itu. Saya sih tahunya dari <a href="http://emak2blogger.web.id/">Emak-Emak Blogger</a> yang kebetulan ngadain lomba ngeblog ini. Dan hadiahnya kebetulan juga <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">gadget</a> yang saya idam-idamkan itu. Bentuknya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">notebook,</a> mereknya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">Acer</a>. Siapa yang tak tergiur coba? Karena itulah saya pun nekad ikutan lomba ini, siapa tahu saya lagi hoki. Bukan hanya <a href="http://www.acerid.com/2013/10/acer-aspire-e1-432-notebook-tipis-dan-hemat-daya-berkat-prosesor-intel-haswell-4th-gen">notebook</a> tipis yang saya dapatkan, bila perlu gratis hehehe. Siapa tahu kan? <i>Insya Allah...aamiin. </i><br />
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh <a href="http://emak2blogger.web.id/">Kumpulan Emak Blogger (KEB)</a> dan <a href="https://www.facebook.com/Acer.Indonesia">Acer Indonesia.</a>"</i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-83064240431060417422013-10-21T17:07:00.000+08:002013-11-06T09:23:39.071+08:00Darryl, Calon Pemimpin Masa Depan<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDSdtFWN1OwcIdp9V4R0UeeJOCAkEvaRNbo6YUXMb1mehXQ4OU1VGRj0Dm83p6RF78axzChqVP4nkMuppdAIUcOKNiNvF8dAHaaDFbX_Ph1y6hRfroNC4vbl0AAbIeXBvULMsFNq4jZrKD/s1600/IMG_0878.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDSdtFWN1OwcIdp9V4R0UeeJOCAkEvaRNbo6YUXMb1mehXQ4OU1VGRj0Dm83p6RF78axzChqVP4nkMuppdAIUcOKNiNvF8dAHaaDFbX_Ph1y6hRfroNC4vbl0AAbIeXBvULMsFNq4jZrKD/s320/IMG_0878.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl, calon pemimpin masa depan :)<i><br /></i></td></tr>
</tbody></table>
<i><br /></i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>"Mama lihat, Darryl dapat bintang!" </i>ujar Darryl seraya menunjukkan punggung kedua tangannya yang telah bergambar bintang, suatu siang sesaat setelah saya jemput ia dari sekolahnya. Di kesempatan lain Darryl juga berucap <i>"Mama, bu Kikin tadi bilang gini 'Subhanallah Darryl hebat!'"</i>, sembari memamerkan kertas gambarnya yang penuh dengan coretan crayon warna-warni. Sebenarnya kertas mewarnainya cenderung acak-adul, tapi demi melihat wajah cerianya, saya pun tersenyum sambil mengacungkan jempol sembari mengucap <i>"Darryl memang hebat ya!"</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYMe2Cx7JhchhjCGienNV51bxmXN0PV5THMOfRU_sNmiYnWkmCRjAP8oTOZej8EaJiNkZNIjlYn241yQ1XzNjXB0bp1aA0K3nta38K2thK0ec2GXieRqk25URGoINbMrDT_0UF3fl42Bj0/s1600/IMG_1405.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYMe2Cx7JhchhjCGienNV51bxmXN0PV5THMOfRU_sNmiYnWkmCRjAP8oTOZej8EaJiNkZNIjlYn241yQ1XzNjXB0bp1aA0K3nta38K2thK0ec2GXieRqk25URGoINbMrDT_0UF3fl42Bj0/s320/IMG_1405.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl dapat "bintang" dari gurunya :)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah Darryl, hampir setiap hari selalu ada saja yang ia ceritakan pada saya sepulang sekolah. Darryl saya memang pandai bercerita. Segala sesuatu "hal baru" yang diajarkan atau ditemuinya di sekolah selalu ia ceritakan pada saya sepulang sekolah. Ada saja cerita baru dari sekolah yang dibawanya ke rumah. Entah itu tentang pelajarannya hari itu, tentang guru-guru yang mengajarnya hari itu, tentang teman-temannya yang lucu bahkan tentang ruang kelasnya yang panas karena AC-nya mati. Saya pun dengan senang hati selalu menjadi pendengar setianya setiap hari.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lain waktu saya juga akan melontarkan pujian <i>"Nah, begitu dong, baru namanya anak jempol!"</i>, manakala ia berhasil membereskan mainan yang berserakan di lantai. Meskipun mainannya hanya sekedar ditumpuknya begitu saja di pojokan ruangan, tapi itu sudah menunjukkan bahwa ia memiliki rasa tanggung jawab, minimal menghargai akan suatu barang. Saya pun juga tak segan mengucap <i>"Wah, Darryl sekarang sudah pintar ya?"</i> dan ia akan menjawab <i>"Iya dong!" </i>dengan bangganya, saat ia berhasil memakai kaos kaki dan sepatu sekolahnya sendiri. Memang hanya ucapan atau pujian sederhana, tapi buat Darryl mungkin sangat istimewa. Terbukti hanya dengan pujian sederhana seperti itu, ia menjadi rajin dan bersemangat, baik di sekolah maupun di rumah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDHfTORG-KmaNFBakVLenMwKgJcLBh3p-pFKZVL1GpH4eC6IYNbDvlx3aanDiamXJPhu2e2N15gRgfEwhI81Tq6Z7-_3c9XQ1WwAW9p5azbCB7TJkPUgj6j1tuxuvyXbKet7E1Kaelm8I9/s1600/IMG_1399.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDHfTORG-KmaNFBakVLenMwKgJcLBh3p-pFKZVL1GpH4eC6IYNbDvlx3aanDiamXJPhu2e2N15gRgfEwhI81Tq6Z7-_3c9XQ1WwAW9p5azbCB7TJkPUgj6j1tuxuvyXbKet7E1Kaelm8I9/s320/IMG_1399.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl memamerkan coretan crayonnya</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Darryl adalah anak bungsu saya. Bulan Juni lalu usianya genap 4 tahun. Saat ini Darryl duduk di bangku Taman Kanak-Kanak kelas A. Selain senang bercerita, Darryl termasuk anak yang supel, ramah, ceria dan murah senyum. Ia pandai bergaul dan mudah menyesuaikan diri, meskipun dengan lingkungan yang baru. Ia jauh lebih mandiri dibandingkan kakaknya di usia yang sama dengannya kala itu. Saya masih ingat betul di hari pertama sekolah dulu, Darryl bahkan tak perlu saya tunggui sekolahnya. Sementara ada beberapa temannya yang masih perlu di dampingi orang tuanya, bahkan hingga masuk ke dalam kelas, persis seperti yang saya alami saat Danny, anak sulung saya masuk sekolah Taman Kanak-Kanak dulu. Sebaliknya Darryl, ia mau saja saya tinggal di sekolah karena saya harus mengantar Danny, yang sekarang sudah duduk di bangku SMP kelas 2, lantaran mobil jemputan sekolahnya tak datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpJ3-36sQuyWmJUGi7Cga_STHS860e23nP6e-zethWjAdngMgVd20UqnovzqkC3Y2HcQx3WBaJlsPPuCx_cqvry9df5nsSiNct5-mnj2ZG70NNdiATEoCeOzoG24xXBQVMnMOC3wp7bPdu/s1600/IMG_1263.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpJ3-36sQuyWmJUGi7Cga_STHS860e23nP6e-zethWjAdngMgVd20UqnovzqkC3Y2HcQx3WBaJlsPPuCx_cqvry9df5nsSiNct5-mnj2ZG70NNdiATEoCeOzoG24xXBQVMnMOC3wp7bPdu/s320/IMG_1263.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl saat bertanya pada wali kelasnya, foto ini sengaja saya candid lho :)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Selain beberapa hal yang saya sebutkan di atas, Darryl ini terkenal sebagai anak pemberani. Badannya memang tak terlalu besar, tapi juga tak terbilang kecil, namun demikian nyalinya cukup besar. Ia sangat lincah dan cenderung tak bisa diam. Kata gurunya Darryl ini juga lumayan kritis dalam berucap. Tak heran jika ia pernah protes tentang AC di kelasnya yang terpaksa dimatikan lantaran kelebihan beban listrik. Di kelas ia termasuk murid yang mudah menghafal. Dalam waktu tak lebih dari seminggu, ia sudah mampu menghafal beberapa hadist dan juga nama-nama bulan, baik bulan masehi maupun bulan hijriah. Karena itulah ia jadi sering ditunjuk gurunya untuk membimbing teman-temannya yang belum hafal. Darryl memang saya sekolahkan di sekolah Islam, sesuai dengan agama kami.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJs1bEJ3GJ_ybZ5m2elUqAo3VQxRaJCL3vcQKx1G2uPQWbTInUpNSq2ht1cZ6IUaAczbBjdV-ob77gl85wnraaW6WUfJ6bJjWstCe1TSQbRrSPOmcreP-v4p3i1oAKVwt79MrffDbVBMux/s1600/IMG_3419.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJs1bEJ3GJ_ybZ5m2elUqAo3VQxRaJCL3vcQKx1G2uPQWbTInUpNSq2ht1cZ6IUaAczbBjdV-ob77gl85wnraaW6WUfJ6bJjWstCe1TSQbRrSPOmcreP-v4p3i1oAKVwt79MrffDbVBMux/s320/IMG_3419.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl saat latihan Manasik Haji</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Meskipun masih balita, Darryl juga antusias jika diajak sholat ke masjid. Kebetulan rumah kami memang tak jauh dari masjid. Bekal agama saya rasa penting ditanamkan sejak usia dini, seperti usia Darryl saat ini. Karena dari sanalah pondasi iman dan akhlaqnya dimulai. Salah satu caranya adalah membiasakan diri untuk sholat berjamaah di masjid. Dari sana pula ia belajar tentang arti pentingnya disiplin. Bahwa disiplin itu penting, tak hanya di sekolah dan di rumah, tapi juga saat beribadah. Ketika tiba waktunya sholat, ia harus menghentikan acara mainnya, jika memang sedang bermain bersama teman sebayanya. Ketika hari sudah malam, waktunya untuk tidur, ia juga harus tidur agar esok hari bisa bangun pagi dengan bugar. Begitu selalu saya tanamkan nilai-nilai kedisiplinan pada diri Darryl. Memang semua tidak mudah, tapi dengan kesabaran semua akan terasa mudah. Namanya juga anak-anak, ada kalanya ia membangkang. Misalnya saja waktunya mandi sore, ia masih saja asyik bermain, biasanya saya akan menegur dengan cara mengatakan "Yang tidak segera mandi, pasti bukan anak yang hebat." Cukup dengan teguran semacam itu, sudah mampu membuat ia beranjak ke kamar mandi. Cara-cara menegur semacam ini justru saya pelajari dari gurunya, bahwa anak seusia Darryl ini memang senang dipuji, meskipun untuk hal-hal yang sepele.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp6xc4knzT5bPO1bD4eLEZDjqjT0QFRdbkgFHySYci4NMAcpiEVUYvxPrgKMxxlOoyOlUC_aNnGpatiuh1nsnJqVk_jKqX4onFwCOravfQy50aOd1Jnk-Tbm8jw0cg8aXEN1YXFRct0hmw/s1600/IMG_1328.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp6xc4knzT5bPO1bD4eLEZDjqjT0QFRdbkgFHySYci4NMAcpiEVUYvxPrgKMxxlOoyOlUC_aNnGpatiuh1nsnJqVk_jKqX4onFwCOravfQy50aOd1Jnk-Tbm8jw0cg8aXEN1YXFRct0hmw/s320/IMG_1328.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl yang selalu ceria</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bagi saya, Darryl ini memang "istimewa". Rentang umur yang lumayan jauh dengan Danny kakaknya yang berjarak 9 tahun, membuat saya serasa belajar lagi caranya mengasuh, mendidik dan merawat anak. Semuanya serasa dimulai dari nol kembali lantaran banyak hal-hal baru yang saya jumpai pada diri Darryl, tetapi tak saya jumpai pada kakaknya dulu.<br />
<br />
Kemampuan yang dimiliki Darryl saat ini tentu tak lepas dari berbagai hal. Sejak kecil Darryl memang cenderung saya "biarkan" mengenal segala hal. Saya biasa melepaskan Darryl begitu saja di arena bermain yang ada di komplek tempat tinggal saya. Bermain ayunan, bermain prosotan, bermain pasir di pantai sekali pun. Biarlah ia berkotor-kotor, tanpa saya perlu larang-larang, sepanjang itu tak membahayakan dirinya. Saya biarkan ia melepaskan rasa ingin tahunya terhadap segala hal. Saya juga biasa mengajak Darryl ke berbagai acara yang melibatkan banyak orang. Saya biarkan ia bergaul dengan semua kalangan. Dari sanalah rasa percaya diri Darryl mulai terbentuk. Ia tak pernah takut pada orang lain, sekali pun itu baru pertama kali dijumpainya. <br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuEfQVXtFaUxmDs5hEF5VcrbeWcZ_s5pA2N0mjtcxL11boFTdLyfg2QMKrJKY2qJJqJgUubslO6D73nSscbB0Qt2bDCf20PTnyrARycj21aCx5y3rE_xyZ9XPTKTvGI-VP6_fWI8OePX5s/s1600/73987_1308407090263_2231967_n+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuEfQVXtFaUxmDs5hEF5VcrbeWcZ_s5pA2N0mjtcxL11boFTdLyfg2QMKrJKY2qJJqJgUubslO6D73nSscbB0Qt2bDCf20PTnyrARycj21aCx5y3rE_xyZ9XPTKTvGI-VP6_fWI8OePX5s/s320/73987_1308407090263_2231967_n+(1).jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sejak kecil sudah terbiasa dengan yang "kotor-kotor"</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Hal ini berbeda jauh dengan kakaknya Danny. Sejak kecil Danny cenderung saya "jaga" ekstra ketat mengingat ia anak pertama saya, yang setelah lahir pun masih perlu perawatan dari rumah sakit (di awal kelahirannya Danny rutin disuntik antibiotik karena sempat sakit kuning). Karena riwayat kesehatannya itulah saya jadi cenderung "menjaga" Danny. Ia tak boleh main sembarangan terutama yang kotor-kotor. Saya selalu merasa was-was jika itu berakibat buruk pada kesehatannya. Padahal kenyataannya hal itu justru membuat Danny menjadi anak yang "kuper". Ia sering merasa minder jika bertemu dengan orang lain. Ia juga selalu merasa jijik jika memegang sesuatu yang dirasanya kotor, padahal itu tak membahayakan dirinya.<br />
<br />
Belajar dari pengalaman itulah, saya tak ingin Darryl seperti kakaknya. Akhirnya saya biarkan Darryl "bebas" mengenal dunia luar. Saya biarkan ia bermain kotor-kotor. Saya biarkan ia bermain dengan teman-teman sebayanya. Saya berpikir, setiap anak pasti tak selalu sama sifatnya. Padahal sebenarnya di masa bayi pun Darryl juga mempunyai riwayat kesehatan yang kurang lebih sama dengan kakaknya. Ia pernah juga dirawat beberapa hari lantaran sempat "meminum" air ketuban sejak dalam kandungan dan parahnya lagi air ketuban itu telah bercampur dengan BAB-nya sendiri. Jadi pada dasarnya sejak bayi Darryl mempunyai riwayat kesehatan yang hampir sama dengan kakaknya, tapi karena saya yakin setiap anak punya "keunikan" tersendiri, punya kekebalan tubuh yang berbeda, makanya saya tak ingin memperlakukan Darryl sama seperti kakaknya. Itulah kenapa saya bilang, saya belajar banyak dalam merawat dan mendidik Darryl karena jelas-jelas penanganan terhadapnya berbeda jauh dibandingkan saat saya menangani kakaknya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_KA8S5wrJTmwEUH3KvbJcK_eIpD_NU-ysP6FOTVRshs_WqCNSIyTKOrh1iSlL0qDi2Q89vDqSJgGgsxRuFs5xGRKLpPKuvgf9Zm9NLn9qCoOf1wODvc8q6thXqz3PnoYd0Hq0g_GJsYyV/s1600/IMG_1606.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_KA8S5wrJTmwEUH3KvbJcK_eIpD_NU-ysP6FOTVRshs_WqCNSIyTKOrh1iSlL0qDi2Q89vDqSJgGgsxRuFs5xGRKLpPKuvgf9Zm9NLn9qCoOf1wODvc8q6thXqz3PnoYd0Hq0g_GJsYyV/s320/IMG_1606.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selalu ingin jadi anak yang jempolan :)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Meskipun berbeda penanganan, saya tak membedakan dalam hal kasih-sayang. Kedua kakak beradik ini saya perlakukan sama dan adil. Untuk asupan gizi dan nutrisinya pun tak jauh berbeda. Sejak lepas ASI, Darryl rutin mengkonsumsi susu formula untuk tumbuh kembangnya. Begitu pun dengan kakaknya dulu. Asupan makanannya pun sebisa mungkin saya olah sendiri, bahkan masing-masing anak saya memiliki makanan favorit hasil olahan ibunya. Apalagi saya memang tidak mempunyai kesibukan di luar rumah, selain mengurus rumah-tangga. Jadi tidak ada alasan bagi saya untuk bermalas-malasan menyediakan semua kebutuhan makanan buat anak-anak saya. Dengan asupan gizi dan nutrisi yang baik dan mencukupi, saya yakin kesehatan mereka pun terjamin. Terbukti anak-anak saya jarang sakit. Jika anak sehat tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan mereka. Saya ingin anak saya sehat lahir maupun batin. Itulah kenapa saya bekali mereka dengan pengetahuan, baik pengetahuan formal maupun informal. Saya tak hanya menanamkan nilai moral, tapi juga mengajarkan tentang budi pekerti. Di rumah Darryl haruslah hormati dan patuh pada orang tua dan kakaknya. Sementara di sekolah, ia juga harus menghormati guru-guru dan menghargai teman-temannya. Bekal ini penting karena kelak Darryl akan menjadi pemimpin, entah pemimpin bagi diri sendiri, keluarga atau pun masyarakat pada umumnya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigGujX0ya3dm44PoYBehrvqvv2X_drf8sDAL5-qM6yIaJj5Iv1T8ITdf4LkX_zzkIons-YQday0Bcdp2EpAq7XBh3EPCmzIkORpSZZm6QeLgI9i0oNu-kwJff2JGfQKwqAH1wfCtItKHNX/s1600/IMG_3093.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigGujX0ya3dm44PoYBehrvqvv2X_drf8sDAL5-qM6yIaJj5Iv1T8ITdf4LkX_zzkIons-YQday0Bcdp2EpAq7XBh3EPCmzIkORpSZZm6QeLgI9i0oNu-kwJff2JGfQKwqAH1wfCtItKHNX/s320/IMG_3093.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Badannya memang tak besar, tapi nyalinya cukup besar lho!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sejauh ini saya sangat bangga melihat perkembangan Darryl sekarang. Ia sudah menunjukkan banyak sifat dan karakter yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik tentunya harus memiliki sifat-sifat, di antaranya :</div>
<ol>
<li align="justify">Pemimpin yang baik harus berani bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperbuatnya.</li>
<li align="justify">Seorang pemimpin haruslah kritis terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.</li>
<li align="justify">Pemimpin yang baik haruslah berakhlaq mulia dan takut akan Tuhan.</li>
<li align="justify">Seorang pemimpin juga harus cakap memanage waktu.</li>
<li align="justify">Pemimpin yang baik harus bisa menghargai orang lain.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<br />
<ol>
</ol>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAfuxlHLWGei0kVUlybwgF7XEH5QsmNXiHCovPr8d3fjr27aidg2i6fNxV9zMZb8Edw3VLjwQ6NLD2fVt61GSce4ti8zEz-x7kzbC0d_47w5QUjArW6dXt9G9_Qwqj8x4xh7GYYBUs0wL/s1600/IMG_1381.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAfuxlHLWGei0kVUlybwgF7XEH5QsmNXiHCovPr8d3fjr27aidg2i6fNxV9zMZb8Edw3VLjwQ6NLD2fVt61GSce4ti8zEz-x7kzbC0d_47w5QUjArW6dXt9G9_Qwqj8x4xh7GYYBUs0wL/s320/IMG_1381.JPG" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Darryl, calon pemimpin masa depan :)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Dengan kemampuan yang saya miliki, saya berusaha agar Darryl memiliki sifat dan karakter-karakter tersebut. Saya akan terus memotivasi dirinya agar bisa mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
Dan seandainya kelak ia benar-benar menjadi pemimpin, saya ingin ia menjadi pemimpin yang bertanggung jawab karena apa yang diperbuatnya kelak akan dipertanggung-jawabkan sepenuhnya di hadapan Tuhan. Saya ingin ia menjadi pemimpin yang bisa dibanggakan di masa depan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://nutrisiuntukbangsa.org/wp-content/uploads/2013/09/revisi-posterblog-writing-competition-1.5-04092013.resized.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://nutrisiuntukbangsa.org/wp-content/uploads/2013/09/revisi-posterblog-writing-competition-1.5-04092013.resized.jpg" width="226" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b>Artikel ini diikutsertakan dalam <a href="http://nutrisiuntukbangsa.org/lomba-penulisan-blog-peran-ibu-untuk-si-pemimpin-kecil/">Lomba "Peran Ibu Untuk Si Pemimpin Kecil"#LombaBlogNUB</a></b><br />
<b><i><br /></i></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-30732322021644983422013-09-10T21:45:00.001+08:002013-11-06T09:22:18.305+08:00Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan<div style="text-align: justify;">
Kalau berbicara tentang kesetaraan gender, lagi-lagi ingatan saya langsung mengarah ke figur pahlawan emansipasi wanita kita yaitu <b>Raden Ajeng Kartini.</b> Seperti kita ketahui, Raden Ajeng Kartini adalah seorang puteri Bupati Jepara bernama Raden Mas Aryo Sosroningrat. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Desa Mayong Jepara Jawa Tengah. Sebagai seorang puteri bangsawan, Kartini muda merasakan betul betapa kaum perempuan pada masanya dulu telah terbelenggu dan terjajah oleh adat dan feodalisme. Pada masanya dulu, kebebasan untuk mengenyam pendidikan tidak dimiliki oleh kaum perempuan. Seorang perempuan di usia 12 tahun pada saat itu harus sudah dipingit, artinya ia tak boleh lagi belajar di luar rumah atau di sekolah formal. Hal ini juga berlaku pada Kartini muda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untungnya sejak kecil Kartini telah menjalin pertemanan dengan seorang anak Belanda yang bernama <b>Rosa Abendanon.</b> Berkat Rosa pula, Kartini belajar bahasa Belanda. Ia juga mulai menuliskan "kegelisahan-kegelisahannya" ke dalam bahasa Belanja dan selanjutkan tulisannya itu ia kirimkan kepada Rosa, sahabatnya itu. Meskipun masih muda, Kartini mulai melakukan "pemberontakan" melalui tulisan-tulisan yang ia kirimkan pada Rosa untuk mendapatkan kesempatan dan kesetaraan dalam pendidikan bagi kaum perempuan pada masanya. Kemerdekaan berpikir dan semua perasaannya yang ia tuangkan dalam tulisan-tulisannya itu pada akhirnya dibukukan sebagai kumpulan surat-surat Kartini dan diberi judul <b>“Habis Gelap Terbitlah Terang”. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tentu pernah mendengar ungkapan Jawa yang menyatakan bahwa perempuan itu sekedar <i>konco wingking</i> (teman di belakang atau di rumah). Ibaratnya kata perempuan itu bisanya ya cuma masak, <i>macak</i> (berhias) dan <i>manak</i> (melahirkan). Ungkapan itu sebenarnya lebih didasari pada pandangan bahwa perempuan itu tugasnya lebih dominan di sektor domestik. Memasak, melahirkan dan mengurus keluarga memang seharusnya menjadi tugas perempuan sebagai ibu rumah tangga. Jadi sudah kodratnya jika perempuan itu tugasnya tidak jauh-jauh dari semua yang berbau sumur, kasur dan <i>pupur</i> (bedak). Sementara tugas laki-laki lebih dominan di sektor publik. Jadi mencari nafkah untuk keluarga adalah kewajiban kaum laki-laki sebagai kepala keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang saya ungkapkan di atas, di era Kartini dulu kaum perempuan tidak diijinkan untuk mengenyam pendidikan formal karena pendidikan memang hanya dikhususkan untuk kaum laki-laki. Untuk apa sekolah tinggi-tingi, toh nantinya juga cuma bekerja di dapur? Pandangan seperti ini sudah lama melekat di kalangan masyarakat kita. Sebagai suatu konstruksi sosial, paradigma semacam ini sudah selayaknya diubah. Sekarang jaman juga sudah berubah. Di era serba modern ini, perempuan sudah boleh bekerja di sektor publik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring dengan kemajuan teknologi, kaum perempuan sekarang sudah banyak yang <i>melek</i> teknologi dan informasi. Di era modern ini, perempuan juga sudah banyak yang mengenyam pendidikan tinggi. Perempuan sudah tidak bisa dipandang lagi sebelah mata. Pada akhirnya banyak sekali profesi yang dulunya dominan dilakukan oleh laki-laki, sekarang menjadi lazim dilakukan oleh perempuan. Lihat saja berapa banyak perempuan yang menduduki jabatan direktur, manajer, atau bahkan arsitek. Jabatan-jabatan tersebut umumnya dulu diduduki oleh kaum laki-laki. Tapi seiring dengan kemajuan jaman, hal itu memungkinkan dijabat oleh perempuan. Perubahan paradigma inilah yang memungkinkan perempuan menjadi pemimpin. Jaman sekarang perempuan juga bisa menjadi kepala negara, bisa menjadi menteri dan juga menjadi anggota dewan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRkQU42t_2-Gmzm4lBLU8oO8R3tpAA-COXdOcFOghTWM9JYfk-c" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="288" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRkQU42t_2-Gmzm4lBLU8oO8R3tpAA-COXdOcFOghTWM9JYfk-c" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Megawati Soekarno Putri, pernah memimpin negeri ini (sumber : http://javanews.co)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah dalam kondisi ini bisa disebut sebagai perempuan yang menyalahi kodrat? Saya rasa tidak. Di jaman globalisasi ini “bertukar peran” antara tugas kaum laki-laki dengan kaum perempuan, atau sebaliknya bukanlah hal yang baru. Apalagi dengan didukung adanya isu kesetaraan gender, laki-laki berprofesi di bidang yang mayoritas ditekuni perempuan atau sebaliknya perempuan berkutat di bidang pekerjaan yang mayoritas ditekuni oleh laki-laki sudah jamak terjadi. Jadi ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan permasalahan menyalahi kodrat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh misalnya seorang ibu rumah tangga yang semula hanya bekerja di lingkup domestik, memasak, mencuci dan melakukan pekerjaan rumah tangga pada umumnya, tiba-tiba harus bekerja di sektor publik menjadi sopir misalnya lantaran suaminya sakit dan tidak memungkinkannya untuk menunaikan tugasnya dalam mencari nafkah sebagai sopir. Apakah kondisi yang demikian ini dapat dipandang sebagai menyalahi kodrat? Saya lebih sependapat jika hal tersebut dimungkinkan terjadi lantaran tuntutan hidup. Kalau bukan karena tuntutan dapur agar tetap mengebul, tentunya ibu tersebut tidak akan bertindak "menyalahi kodrat"nya. Toh masih banyak pekerjaan lain yang dipandang lebih feminim daripada menjadi sopir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg61L9bifUJaHqqJDJ5mbm4xoQxUAMliisbOz_S0husG7iglPR_XfA5c5IZYr7jremkPt489yc91HukeK97N3E-yxzUU6xhcswcBuuOt1Q0VWIimZdzh7l8yyPQbsUfZlnCUsN5k3pRNbps/s1600/mba+olip.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg61L9bifUJaHqqJDJ5mbm4xoQxUAMliisbOz_S0husG7iglPR_XfA5c5IZYr7jremkPt489yc91HukeK97N3E-yxzUU6xhcswcBuuOt1Q0VWIimZdzh7l8yyPQbsUfZlnCUsN5k3pRNbps/s400/mba+olip.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perempuan sebagai sopir, why not? Yang pentig dapur tetap mengebul (foto minjam di FBnya Mbak Olyvia Bendon)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa perempuan itu kodratnya mengandung dan melahirkan. Sementara kaum laki-laki kebagian “jatah” untuk membuahi perempuan. Kodrat inilah yang tidak mungkin bisa diubah. Selebihnya paradigma tentang perempuan itu bisanya cuma masak, <i>manak </i>dan <i>macak</i> masih bisa diubah. Dengan pandangan yang baru tentang peran perempuan tak harus melulu di sektor domestik menjadikan kita tidak akan asing melihat para bapak memandikan anaknya atau memberikan susu formula untuk anaknya seperti foto dibawah ini, manakala istri sedang bekerja di luar rumah. Jadi ini bukan sekedar persoalan "menyalahi kodrat". Pertukaran peran itu pun juga dimungkinkan terjadi jika ada kesepakat bersama antara keduanya. </div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT4uq8Eoj5Z-09p3QjPzGEiLYnjs3UGg3lugIYTf1UDOyJGi82zNkdMbIALSN44vYr3pnKrx1g9VnMMlGJ6PHmXGJJVUrUN_0K39T-GNa9XPqkAO_xSpfxq3TpcKhcMnSvbr2bkfJQcKbJ/s1600/nyusuJPG.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT4uq8Eoj5Z-09p3QjPzGEiLYnjs3UGg3lugIYTf1UDOyJGi82zNkdMbIALSN44vYr3pnKrx1g9VnMMlGJ6PHmXGJJVUrUN_0K39T-GNa9XPqkAO_xSpfxq3TpcKhcMnSvbr2bkfJQcKbJ/s400/nyusuJPG.JPG" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bapak-bapak memberi susu pada anaknya, itu sudah biasa sekarang ini </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Seperti kita ketahui, saat ini anggota DPRI RI pun tegah membentuk Panitia Kerja <b>Rancangan Undang Undang tentang Keadilan dan Kesetaraan Gender (RUU KKG) DPR RI</b>. Adanya RUU KKG ini dimaksudkan agar negara mau memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada seluruh warga negara Indonesia baik laki-laki maupun perempuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Memang RUU KG ini masih belum tuntas sepenuhnya, tapi setidaknya upaya ke arah sana sedang diupayakan demi menunjukkan bahwa kaum perempuan bukan warga kelas dua di negeri ini, bukan objek kekerasan. Kaum perempuan adalah makhluk ciptaan Tuhan juga. Mereka adalah tiang rumah tangga, pewaris generasi penerus, dan berbagai multiperan yang biasa dijalaninya saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali ke persoalan kesetaraan gender, banyak orang awam yang masih beranggapan bahwa perspektif “gender” di sini diartikan sebagai simbolisasi “emansipasi wanita”. Mereka berpandangan bahwa para perempuan mulai menuntut hak-haknya dan ingin diperlakukan sama persis dengan kaum laki-laki. Padahal kenyataannya kesetaraan gender dalam hal ini tidak harus dipandang sebagai hak dan kewajiban yang sama persis tanpa pertimbangan segala sesuatunya. Bagaimana pun juga segala sesuatu yang dituntut oleh kaum perempuan tak bisa mutlak sama persis dengan kaum laki-laki. Karena pada dasarnya, kaum perempuan tentunya tidak akan siap jika harus menanggung beban berat yang biasa ditanggung oleh laki-laki. Begitu pun sebaliknya laki-laki pun tidak akan bisa menyelesaikan semua tugas rutin rumah tangga yang biasa dikerjakan perempuan. Semua itu dimungkinkan terjadi atas dasar kondisi atau faktor-faktor tertentu, seperti contoh kasus yang saya kemukakan di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya apa yang tengah diupayakan oleh anggota dewan kita berkaitan dengan RUU KG ini adalah dalam upaya untuk menghilangkan deskriminasi terhadap kaum perempuan yang masih saja terus berlangsung saat ini. Adanya segmentasi jenis kelamin angkatan kerja, praktik penerimaan dan promosi karyawan yang bersifat deskriminatif atas dasar gender masih banyak terjadi di negeri ini. Akibatnya banyak perempuan yang cenderung terkonsentrasi pada sejumlah kecil sektor perekonomian, umumnya pada pekerjaan-pekerjaan berstatus lebih rendah daripada laki-laki. Belum lagi ditambah dengan asumsi masyarakat yang menyatakan bahwa pekerjaan perempuan hanya sekedar tambahan peran dan tambahan penghasilan keluarga juga menjadi salah satu sebab rendahnya tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan di sektor publik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi ini diperburuk dengan banyaknya kasus-kasus yang sering menimpa perempuan, misalnya perdagangan perempuan, prostitusi dan juga pelecehan perempuan. Meskipun pelecehan seksual saat ini dianggap sebagai kejahatan, akan tetapi hal itu umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan masih dianggap kaum yang lemah, sehingga pantas atau layak untuk dilecehkan. Itu sudah merupakan ancaman serius bagi perempuan Indonesia, terutama mereka yang miskin dan kurang berpendidikan. Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2004 menemukan bahwa 90% perempuan mengaku telah mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual di tempat kerja. Angka tersebut bisa mungkin bertambah, kalau tidak ada upaya untuk memperbaikinya. Karena itu sudah selayaknya perempuan itu diberdayakan. Perempuan berhak untuk mendapat pendidikan yang layak setara kaum laki-laki agar perempuan tak selalu dianggap kaum yang lemah, bodoh dan tak layak untuk jadi pemimpin. Itulah sebenarnya esensi dari kesetaraan gender di sini. Bukan semata-mata karena perempuan ingin dianggap sebagai makhluk yang lebih kuat daripada laki-laki. Tanpa hal itu pun kita juga mengakui, setiap perempuan itu kuat dan tangguh. Perempuan mampu melahirkan, sementara laki-laki tak bisa melakukan hal tersebut. Itu bukti bahwa perempuan itu kuat. Dengan upaya yang terus-menerus dalam membangun kesetaraan gender, itu berarti kita sudah berusaha membangun kesejahteraan bangsa. Pada akhirnya kita pun turut membangun peradaban bangsa. Itulah hal yang utama dan penting bagi pembentukan jatidiri bangsa ini ke depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://perempuankeumala.files.wordpress.com/2013/08/profile_ga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://perempuankeumala.files.wordpress.com/2013/08/profile_ga.jpg" /></a></div>
<br />
<i>Note : tulisan ini diikutsertakan dalam even 2nd Give Away #Perempuan Keumala</i><br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-12817427418609548192013-08-19T21:15:00.001+08:002013-11-06T09:21:36.204+08:00Angpao Lebaran yang Tak Terlupakan<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/q72/1150836_4447765252255_1036840448_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/q72/1150836_4447765252255_1036840448_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berkumpul di rumah nenek setelah pembagian angpao yang "menghebohkan" </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebaran adalah moment yang paling menyenangkan bagi anak-anak saya. Selain bisa berkumpul dengan saudara sepupu yang tinggalnya berjauhan, mereka juga selalu mengharapkan adanya angpao dari para orang tua, baik ayah-ibu, om-tante juga para kakek nenek mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, biasanya kami para orang tua memberikan angpao dengan cara diberikan ke anak-anak atau keponakan dalam bentuk uang kertas lembaran baru secara langsung begitu saja. Kalaupun ada yang membagikan angpao dengan memasukkan uangnya ke dalam amplop, jumlahnya pasti bisa ditebak. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada lebaran sebelumnya, kami rata-rata memberikan kepada anak-anak atau keponakan dengan nominal antara 25 ribu rupiah hingga 150 ribu rupiah, itu pun tergantung dari umur masing-masing anak. Anak yang umurnya lebih tua, otomatis akan mendapatkan jatah uang angpao dalam nominal lebih besar, sedangkan yang berumur lebih muda otomatis nominal angpaonya juga kecil. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pertimbangan kami sengaja memberikan nominal yang berbeda adalah karena faktor "kebutuhan", dalam arti anak-anak yang berumur lebih tua (sudah SMA atau malah sudah kuliah) rata-rata mempunyai tingkat kebutuhan lebih tinggi, misalnya untuk membeli pulsa <i>handphone</i> (karena umumnya mereka sudah punya <i>handphone</i>). Sementara anak-anak yang berumur lebih muda (masih sekolah di SD atau TK) umumnya hanya berpikiran uang angpaonya akan dibelanjakan mainan karena rata-rata mereka belum diijinkan punya <i>handphone</i> seperti kakak-kakak mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi di lebaran tahun ini, ada salah satu adik ipar saya (kebetulan dia belum mempunyai anak) yang mempunyai ide unik dalam pembagian angpao untuk para keponakan-keponakannya. Dia sengaja menyiapkan uang angpao dalam amplop, tetapi lain daripada yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu para keponakan sudah kumpul (waktu itu masih ada tiga keponakan dari kakak tertua yang belum datang karena masih dalam perjalanan menuju lokasi kami berkumpul saat itu), adik ipar saya langsung berkata <i>"Aku sudah menyiapkan angpao untuk kalian, tapi kali ini beda dengan yang sudah-sudah."</i> Adik ipar saya langsung menunjukkan beberapa amplop yang berbeda-beda bentuk baik gambar, ukuran dan juga warnanya. <i>"Di dalam amplop ini isinya juga berbeda-beda. Mulai dari yang terkecil isinya 5 ribu, sampai yang terbesar isinya 100 ribu. Nah kalian bebas memilih amplop yang mana. Tapi jangan kecewa kalau kalian dapat yang 5 ribu ya!"</i>, lanjutnya sambil senyum-senyum.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/q77/970707_4447933416459_1387348570_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/q77/970707_4447933416459_1387348570_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto bersama keluarga besar lengkap dengan para orang tua dan anak-anak saat lebaran tahun ini </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami para orang tua sudah ketawa-ketawa duluan melihat hal ini. Sementara anak-anak calon penerima angpao sudah pada manyun duluan, terutama anak-anak yang berumur lebih tua. Mereka semua tentunya sangat tidak ingin mendapatkan angpao dengan nominal 5 ribu rupiah itu. Jangankan untuk beli pulsa, buat beli es campur saja mungkin kurang. Tapi apa boleh buat, "aturan permainan" tetap harus mereka ikuti. </div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya satu persatu anak-anak ini maju untuk mengambil amplop angpao mereka. Anak saya Darryl yang saat ini masih termasuk yang termuda di antara yang lainnya langsung memilih amplop berukuran besar dengan gambar dan warna yang paling menyolok. sementara anak saya Danny yang sudah duduk di bangku SMP memilih amplop berukuran kecil dengan warna pastel. </div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu acara buka amplop, mulailah terjadi kehebohan. Di luar dugaan, Darryl saya ternyata justru mendapatkan nominal angpao yang terbesar yaitu 100 ribu rupiah. Sedangkan Danny kakaknya mendapatkan angpao nominal 20 ribu rupiah. Sementara sepupu-sepupunya yang lain ada yang dapat 10 ribu rupiah, dan juga 50 ribu rupiah. <br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/q79/16276_4449207448309_1985877489_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/q79/16276_4449207448309_1985877489_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Keceriaan para keponakan di lebaran kemarin</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yang beruntung, sudah pasti ada yang tak beruntung. Yang paling <i>apes</i> adalah tiga keponakan saya yang datang belakangan. Berhubung nominal-nominal yang besar sudah terbuka semua, tinggal tersisa tiga amplop. Seperti penuturan adik ipar saya, ketiga amplop itu otomatis berisi nominal-nominal kecil yaitu 5 ribu rupiah dan 10 ribu rupiah. Benar saja begitu tiga keponakan saya membuka isi amplop tersebut, isinya memang hanya nominal 5 ribu rupiah dan 10 ribu rupiah. Parahnya yang dapat 5 ribu rupiah ini adalah Putri, salah satu keponakan saya yang sudah kuliah. Tentu saja Putri kecewa, tapi itulah aturan mainnya. <br />
Akhirnya di lebaran kemarin kami memutuskan untuk berlibur ke pantai. Meskipun mendapat nominal yang kecil, ternyata Putri tetap ceria bersama sepupu-sepupunya yang lain. Tapi saya yakin justru gara-gara angpao yang 5 ribu rupiah itulah dia akan terus ingat terus akan kejadian hari itu. Tahun ini bisa jadi adalah lebaran yang tak terlupakan bagi Putri hehehe. </div>
<br />
"Tulisan ini diikutkan dalam TjeritaHari Raya yang diselenggarakan oleh @leutikaprio.”Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-42514751488878479122013-07-20T02:30:00.000+08:002013-08-01T13:06:27.771+08:00Darryl Sekolah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTfa6OjOE7D8eWYf5ERnEkndJiTUv5j1gTfvGPcMBhyphenhyphenViAvFxBX_NeHfj1UdKrhDVBoJGoKxUVyYROEYkWffIdsa1jbQ1uyBn1mOQCOkBYWpGiJWA8TeFD4RURBvxHLT0kF2F6TcQZmOg0/s1600/IMG_1381.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTfa6OjOE7D8eWYf5ERnEkndJiTUv5j1gTfvGPcMBhyphenhyphenViAvFxBX_NeHfj1UdKrhDVBoJGoKxUVyYROEYkWffIdsa1jbQ1uyBn1mOQCOkBYWpGiJWA8TeFD4RURBvxHLT0kF2F6TcQZmOg0/s400/IMG_1381.JPG" width="266" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumat ini adalah hari kelima Darryl, bungsu saya sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sejak pertama kali masuk Senin kemarin, ia sudah sangat antusias menyambut dunia barunya. Malam hari sebelumnya (Minggu malam) saya sudah wanti-wanti agar ia tidur cepat supaya tak terlambat bangun untuk ke sekolah dan ia pun menurut. Kalau biasanya ia tidur selalu lewat pukul 22.00 wita, malam itu ia tidur sekitar pukul 21.00 wita. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW8ifVi7VAeGtIN6dZC5JvrFk7xA_6RkZUhEIfVEiTcrnqFAffRvRAeYth9fRGm5zSKIsEfW_qrWNJ3mTB4USK8GOQyc9a429Hy68IVOpgi8-BkQBbMRw6fjkgtvVOXWy1KYbKuKV-Mdlt/s1600/IMG_1263.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW8ifVi7VAeGtIN6dZC5JvrFk7xA_6RkZUhEIfVEiTcrnqFAffRvRAeYth9fRGm5zSKIsEfW_qrWNJ3mTB4USK8GOQyc9a429Hy68IVOpgi8-BkQBbMRw6fjkgtvVOXWy1KYbKuKV-Mdlt/s400/IMG_1263.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan harinya sekitar pukul 03.30 wita ia terbangun di saat kami (papa, mama dan kakaknya) sedang bersantap sahur. "Mama ini sudah pagi ya, ayo ke sekolah!", katanya waktu itu. Karena masih dini hari saya pun bilang "Ini masih malam, sekarang Darryl tidur lagi, ntar kalo sudah pagi mama bangunin," bujuk saya sembari membimbingnya masuk kembali ke kamar tidur. Ia pun akhirnya tidur lagi dan kembali terbangun<br />
sendiri sekitar pukul 05.30 wita. Melihat papa dan kakaknya susah mandi hendak ke kantor dan ke sekolah, ia pun minta mandi dan kemudian cepat-cepat minta dipakaikan seragam sekolahnya. Hari itu ia benar-benar bersemangat ke sekolah. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhhV-DIh-Jh9wDB6fWYLIt5gFIqmaI5qRzuhlnC7nDJm_9vkF9EV9yp64zGvBFnftO-Sv_-5fYz4-GKxUUiVHquVwuVYlHnGy241Eo8R3KXy1o_uEllg68t2ysmgfjhRKONZ9H2R65rFbU/s1600/IMG_1328.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhhV-DIh-Jh9wDB6fWYLIt5gFIqmaI5qRzuhlnC7nDJm_9vkF9EV9yp64zGvBFnftO-Sv_-5fYz4-GKxUUiVHquVwuVYlHnGy241Eo8R3KXy1o_uEllg68t2ysmgfjhRKONZ9H2R65rFbU/s320/IMG_1328.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena itu adalah hari pertama baginya ke sekolah, saya pun berniat mengantarnya bila perlu menungguinya di sekolah. Saya khawatir ia akan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya mengingat ini adalah hari pertamanya ke sekolah. Sementara rata-rata teman sekolahnya sudah mulai masuk sejak tanggal 29 Juni. Berhubung kami masih cuti di Jawa, maka Darryl pun baru masuk sekitar seminggu setelah teman-temannya masuk. Semula saya khawatir ia akan menangis atau ngambek di sekolah (pengalaman dulu kakaknya di hari pertama sekolah), tapi ternyata tak seperti yang saya perkirakan. Darryl tampak tak kesulitan berinteraksi dengan lingkungan barunya. Bahkan ketika saya bilang "Darryl belajar sama bu Kikin ya, mama mau antar mas Danny dulu", ia tampak tak keberatan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGKyzAxLgLjCYNeUCFpAAYHbrt7TpZh2pDhjAoVByE_DlF2h-H6gla5gN_UCmFi-cLaF1XxpXbB5mr-mN195UHg-UDS0DOgvunw89hmSqPjCsKpAqBE4scwk4Wkgh3oM3g_qRJFddeZleZ/s1600/IMG_1399.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGKyzAxLgLjCYNeUCFpAAYHbrt7TpZh2pDhjAoVByE_DlF2h-H6gla5gN_UCmFi-cLaF1XxpXbB5mr-mN195UHg-UDS0DOgvunw89hmSqPjCsKpAqBE4scwk4Wkgh3oM3g_qRJFddeZleZ/s320/IMG_1399.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya Danny, kakaknya selalu ikut antar jemput sekolah, tapi berhubung hari itu mobil jemputannya tak datang, saya terpaksa mengantarnya ke sekolah dan tak bisa menunggui Darryl. Baru setelah saya selesai mengantar kakaknya, saya kembali ke sekolah Darryl. Dari luar ruang kelasnya, saya lihat ia enjoy belajar. Untungnya sepanjang hari itu di sekolah Darryl tak mengalami kendala sama sekali. Bahkan ketika saya tanya gurunya, katanya Darryl sama sekali tak nampak takut. Ia justru seolah ingin mengenal sekolahnya lebih jauh sembari berjalan-jalan di koridor kelas sesaat setelah tugas mewarnainya selesai. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilBDN5fp4IS5ql4rpGc9gXburY9ibReu_yvVH4qvl82hCeB1fQEp68yEpny9ZWtwrPI7n86JqPnbt6WjwidCLxM3qx499ZAVzYpce_zHvGG13kMQ5yD9dzH-hbl1ffvp5Me8OUEbU6TcYE/s1600/IMG_1480.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilBDN5fp4IS5ql4rpGc9gXburY9ibReu_yvVH4qvl82hCeB1fQEp68yEpny9ZWtwrPI7n86JqPnbt6WjwidCLxM3qx499ZAVzYpce_zHvGG13kMQ5yD9dzH-hbl1ffvp5Me8OUEbU6TcYE/s320/IMG_1480.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepulang sekolah pun ia tak mau segera pulang, ia maunya main prosotan dulu. Hampir satu jam lamanya ia main prosotan bersama teman-teman barunya. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRY0wof8GyAv-Px8qoYqQ08CvpjM-erniHOjN0fOYhsPTVTH-L4xqn7tEdWOkojUS7zJPhmZsicxNhZueaSvMoa5ipT0g9qPFlqUAg2dhZYCDcmN7nDWsRlfaCZa6fmCIcnlYRMq3ZvZvV/s1600/IMG_1606.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRY0wof8GyAv-Px8qoYqQ08CvpjM-erniHOjN0fOYhsPTVTH-L4xqn7tEdWOkojUS7zJPhmZsicxNhZueaSvMoa5ipT0g9qPFlqUAg2dhZYCDcmN7nDWsRlfaCZa6fmCIcnlYRMq3ZvZvV/s320/IMG_1606.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika tiba di rumah, ia saya tanya apa saja yang diajarkan gurunya di sekolah hari itu. Darryl pun lantas memperlihatkan kertas hasil mewarnainya kepada saya sambil menunjukkan tanda "bintang tiga" di kertas itu. Kemudian ia juga cerita kalau ia senang sekolah karena gurunya baik dan juga cantik. Ternyata anak kecil saya sudah tahu perempuan cantik ya hahaha. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvJ_z-YCnDlnVPs4_TryEDk0nW9f4E09ZdW6zM8YDKNw5DJIc-Jr-1ldOuYmMGv_Z3OOe82XDJtwOEyyHXNKhSoZ3smNchvyA_0sgnccese5V5dckFrijLqW-h75inygHPNlFtuxHzQNF5/s1600/IMG_1616.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvJ_z-YCnDlnVPs4_TryEDk0nW9f4E09ZdW6zM8YDKNw5DJIc-Jr-1ldOuYmMGv_Z3OOe82XDJtwOEyyHXNKhSoZ3smNchvyA_0sgnccese5V5dckFrijLqW-h75inygHPNlFtuxHzQNF5/s320/IMG_1616.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di hari kedua hingga kelima ini, Darryl tetap bersemangat ke sekolah. Ia pun tak perlu ditunggui seperti beberapa teman lainnya. Demikian sekelumit cerita tentang hari-hari Darryl bersekolah. Semoga dia akan terus semangat di hari-hari selanjutnya. Insya Allah...aamiin....</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq-TrhjE-MzMVcutR6WcI9fiXP2bKvlRQ0fTD7l0JJADeuqcWEiML02YDHuEeH_7b4YlWaUjr_7su26eQqKaQ2XtWcLQgmTufZjR40miAoxU_H5-qqgt6GJBzwFGpw_JvGlhPkL7suY4nb/s1600/IMG_1618.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq-TrhjE-MzMVcutR6WcI9fiXP2bKvlRQ0fTD7l0JJADeuqcWEiML02YDHuEeH_7b4YlWaUjr_7su26eQqKaQ2XtWcLQgmTufZjR40miAoxU_H5-qqgt6GJBzwFGpw_JvGlhPkL7suY4nb/s400/IMG_1618.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com4Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia0.1333333 117.5-0.1207242 117.1772765 0.3873908 117.8227235tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-36344221966038680712013-06-12T14:16:00.000+08:002013-06-12T14:16:27.447+08:00Pressure Test : Rainbow Cake Kukus<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Rainbow Kukus ala Mak Edi" border="0" height="225" src="http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn2/988778_4157520516318_2087322863_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Rainbow Kukus ala Mak Edi" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rainbow Cake Kukus ala Mak Edi :)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hai..hai...ketemu lagi nih kita. Kebetulan lagi mati listrik di rumah, karena gak bisa ngapa-ngapain makanya nulis-nulis aja di blog. Jadi gara-gara mati listrik malah jadi bisa update blog nih hihihi #gak banget deh :D</div>
<div style="text-align: justify;">
Ceritanya tuh tiga hari lalu saya sama Darryl lagi ke toko kue, biasa nyari roti tawar buat sarapan. Begitu lihat rainbow cake dipajang di etalase, langsung deh naluri ingin makan dia kumat. <i>"Mama Darryl mau rainbow cake ya!" </i>Darryl emang doyan kue pelangi yang satu itu. Padahal belum lama juga dia baru saya belikan. Memang sih biasanya cuman saya belikan yang potongan gitu. Tapi tetep saja harganya mahal, sepotong 50 ribu. Mahal kan? Kalo setiap saat diturutin, bisa-bisa jebol uang belanja bulanan hehehe. </div>
<div style="text-align: justify;">
Makanya saya cuman bilang gini waktu itu <i>"Rainbow cake lagi sih, mama juga bisa bikin yang begitu."</i> Maksud saya biar dia gak minta-minta lagi. Ehh diluar dugaan dia malah seperti nantangin saya <i>"Coba bikin sana!" </i>Nah lo jelas kelabakan dong saya. Seumur-umur saya memang belum pernah bikin kue semacam itu. Jangankan bikin, bahan-bahannya saja saya gak tau. </div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya pulang ke rumah saya langsung googling resep rainbow cake yang termudah. Dan pilihan saya jatuh pada rainbow cake kukus. Begitu dapat resepnya saya langsung ke toko bahan kue dan belanja bahan-bahannya. Jadilah siang itu saya langsung berubah jadi <i>chef </i>dadakan. Dan <i>pressure test</i>nya kali ini gak main-main, rainbow cake kukus. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pertimbangan saya waktu itu karena cake ini dibuatnya secara berlapis, maka proses pemanggangannya juga berulang-ulang. Dan kalo saya bikin rainbow cake biasa (pake <i>oven</i>) saya takut gagal. Takut adonan yang saya bikin terlalu lama mengendap, sehingga saat di <i>oven</i> untuk pemanggangan yang lapisan berikutnya bisa-bisa malah bantat. Makanya akhirnya pilih yang versi kukusnya saja. Karena berdasarkan pengalaman ketika membuat <i>bolu negro </i>(semacam <i>brownies</i> kukus, tapi kecil-kecil gitu) dulu, meskipun adonan sudah mengendap agak lama baru kemudian dikukus tetep saja mengembang alias tidak bantat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan berikut ini resep sekaligus proses membuatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan-bahannya :</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Tepung terigu 250gr</li>
<li>Gula pasir 350gr</li>
<li>Margarine 100gr, bisa juga diganti minyak goreng</li>
<li>Telur 10 butir</li>
<li>Garam 1 sdt</li>
<li>Vanili 1sdt</li>
<li>Ovalet 1sdt</li>
<li>Pewarna makanan, bisa terdiri dari 5 atau lebih warna</li>
<li><i>Wipi</i> dan <i>springkle, </i>untuk<i> topping</i></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Cara membuatnya :</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Kocok telur dengan gula pasir hingga agak mengembang</li>
<li>Kemudian masukkan garam, vanili, dan ovalet</li>
<li>Kocok kembali hingga benar-benar mengembang, baru kemudian masukkan sedikit demi sedikit tepung terigu dan kocok kembali dengan kecepatan sedang sampai benar-benar tercampur rata. Sambil melakukan pengocokan, jangan lupa untuk memanaskan alat kukusan.</li>
<li>Kemudian masukkan margarine yang telah dicairkan dan aduk kembali.</li>
<li>Setelah itu pisahkan adonan menjadi beberapa bagian sesuai warna yang diinginkan, baru masukkan pewarna ke masing-masing adonan tersebut.</li>
<li>Selanjutnya tuang adonan pertama ke dalam cetakan yang telah diolesi margarine, bisa juga dilapisi kertas roti.</li>
<li>Kukus adonan pertama kurang lebih 10 menit, hingga adonan matang dan mengembang.</li>
<li>Angkat dan keluarkan dari cetakan. Biarkan dingin.</li>
<li>Ulangi kembali mengukus adonan untuk lapisan berikutnya, sampai akhirnya terkukus semua adonan sesuai warna yang diinginkan.</li>
<li>Setelah semua lapisan kue dingin, barulah kita olesi masing-masing lapisan dengan <i>wipi</i> dan selanjutnya tutupi semua permukaan dengan <i>wipi</i> juga.</li>
<li>Terakhir taburi <i>springkle</i> diatasnya.</li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc3/988237_4157421753849_1043929027_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc3/988237_4157421753849_1043929027_n.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/993992_4157421553844_1954519074_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/993992_4157421553844_1954519074_n.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/994924_4157421273837_1741487602_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/994924_4157421273837_1741487602_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/936561_4157421073832_14452079_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/936561_4157421073832_14452079_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc3/954679_4157420913828_2091707353_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc3/954679_4157420913828_2091707353_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn2/8660_4157420553819_25532995_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn2/8660_4157420553819_25532995_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/945199_4157420313813_1858646346_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/945199_4157420313813_1858646346_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/936175_4157420713823_1275701024_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/936175_4157420713823_1275701024_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn2/988443_4157419713798_186771310_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn2/988443_4157419713798_186771310_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/941679_4157419433791_159278868_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/941679_4157419433791_159278868_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/941133_4157419953804_304515117_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/941133_4157419953804_304515117_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/994668_4157419193785_1890715268_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/994668_4157419193785_1890715268_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/181288_4157418953779_847003313_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/181288_4157418953779_847003313_n.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc3/969057_4157418673772_916616486_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc3/969057_4157418673772_916616486_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi sudah rainbow cake kukusnya. Gampang ternyata. Saya saja bisa bikinnya, mosok teman-teman gak bisa sih. Soal rasa sih, ya lumayan. Bisa sedikit mengganjal perut yang lapar deh hehehe...</div>
<div style="text-align: justify;">
Nah itulah tadi cerita singkat (panjang ding hehehe) tentang <i>pressure test</i> dari anak saya Darryl. Kebetulan tanggal 10 Juni kemarin dia ulang tahun yang ke 4. Jadi deh saya gak perlu beli kue ultah lagi seperti biasanya. Cukup rainbow cake kukus bikinan emaknya ini hehehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-76282191897705602872013-05-24T18:49:00.000+08:002013-05-24T18:49:33.709+08:00Rapid Fire Question! Opo iki?<div style="text-align: justify;">
Pagi yang dingin ini (<i>hujan di sini ciinnn</i>) saya dikejutkan dengan "tembakan salah sasaran" dari emak gaoel <a href="http://emakgaoel.blogspot.com/">Winda Krisnadefa</a>. Kenapa saya bilang salah sasaran karena harusnya tembakan itu dia arahkan pada orang-orang yang tidak sibuk. Sementara semua orang juga tahu kalo saya itu emak yang "super sibuk" di dunia ini #eeeeaaaa (<i>sibuk update status di FB maksudnya)</i> hahaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi apa boleh baut eh buat karena sudah di "tembak", maka saya <i>kudu </i>atau harus ikut "aturan main". Siapa yang mengharuskan? Ya mak Winda itu. Terus suruh ngapain? Suruh jawab kuis yang gak penting-penting amat! Mending kalo habis jawab dapat hadiah, buku kek, kaos kek! (<i>emangnya give away hahaha</i>) Lah ini, sudah capek-capek jawab paling dapatnya senyum plus ucapan terimakasih doang. Mending kalo senyum, kalo manyun? <i>(yo salahmu dewe hahaha #ehh roaming ya hahaha)</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal sebenarnya kuis ini sudah ramai beredar beberapa hari belakangan ini lho! Dan ketika pertama komen di blognya mba Dina saya sudah tolak mentah-mentah di<em>tag</em> untuk ikutan kuis ini ketika dia balas komen saya. <i>Matur nuwun,</i> kata saya waktu itu <i>(eeh roaming lagi ya hahaha). </i>Tapi sialnya koq tetap kena juga, meski lewat blognya mba Winda. Gak enak mau nolaknya karena emak satu ini sudah terlampau baik pada saya <i>(pernah menangin saya di kuisnya gitu, jadi saya dapat hadiah kaos Kampung Fiksi yang saya idam-idamkan dari dulu, walaupun ukurannya kedombrangan hahaha). </i>Apalagi emak satu ini juga punya anak seumuran dengan anak ragil saya Darryl, yang kebetulan gendernya koq beda dengan anak saya hehehe <i>(terus apa hubungannya, mau diajak besanan gitu?modus!!! hahaha)</i></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/254169_10151581338429731_879552438_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/254169_10151581338429731_879552438_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nana, anaknya mba Winda yang seumuran Darryl</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/315904_4020182242947_695712854_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/315904_4020182242947_695712854_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalo ini Darryl saya, suerr mereka poto ini gak janjian lho :)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i>
<i>Yo wislah, saya manut aja (mesti roaming lagi hahaha)</i> ikutan kuis yang seperti saya bilang tadi, gak penting-penting amat <i>wong </i>gak ada hadiahnya (<i>hahaha kuping ini suka sensi kalo denger kata hadiah soalnya</i>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namanya saja kuis, berarti ada pertanyaannya dong!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ini pertanyaan wajibnya : <i>eeeengggg....iiiingggg.....eeeengggg</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Nambah atau ngurangin timbunan buku?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maunya sih nambah biar dibilang rajin baca buku <i>huwehuwe, </i>padahal kalo sudah nambah juga bingung mau ditaruh dimana, secara saya gak punya lemari khusus buat buku-buku koleksi saya hiks hiks <i>(lho malah curcol khan hihihi)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pinjam atau beli buku?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maunya dapat yang gratisan aja <i>(lah gak nyambung, yo ben tho, suka-suka saya yang jawab :P)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Baca buku atau nonton film?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nonton filmlah, apalagi yang filmnya seru plus bintang cowoknya ganteng, nambah semangat soalnya hahaha...kalo baca buku, apalagi yang bukunya tebel suka ngantuk, jadinya bukunya yang malah baca saya hahaha <i>(pengakuan jujur).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Beli buku online atau offline?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maunya offline, soalnya kalo online ongkos kirimnya sering lebih mahal dari bukunya. Sayangnya disini gak ada toko buku yang lengkap kayak di Jawa sana <i>(nasib tinggal di hutan hiks hiks)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Buku bajakan atau ori?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku ori dong! Kalo yang bajakan gak ada bonus posternya <i>(lho gak nyambung lagi, emangnya beli cd hahaha)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Gratisan atau diskonan?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gratisan dong! Sudah saya bilang kuping ini rada sensi kalo dengar kata gretongan, hadiah, hibah dan sebagainya, pokoke yang gak modal tuh langsung sinyalnya <i>wusss...wusss...(inet kali hahaha).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Beli pre-order atau menanti dengan sabar?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya suka menanti dengan sabar karena orang yang sabar itu disayang Tuhan #eeeeaaaa :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Buku asing (terjemahan) atau lokal?</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lokal karena saya tak suka yang impor <i>(buah kali hehehe)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Pembatas buku penting atau biasa saja?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penting karena saya pelupa kalo sudah baca buku, sudah nyampe halaman berapa gitu dan saya juga gak hobi nglipat-nglipat halaman. Tapi kalo lipat baju itu sudah tugas saya setiap hari hahaha (<em>curcol lagi tho hihihi)</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Bookmark atau bungkus chiki?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa mesti bungkus chiki sih, gak boleh es cream ya? <i>(nawar dikit boleh dong hahaha)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i>
Dan akhirnya 10 pertanyaan wajib selesai sudah saya jawab. Tapi ini belum selesai saudara-saudara! Masih ada 5 pertanyaan tambahan dari mak Winda lho <i>(kurang kerjaan banget ya emak satu itu hihihi). </i>Dan sesuai pesannya harus dijawab juga <i>(bweh..bweh..wani piro wakakkk)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini dia 5 pertanyaan tambahan dari mak Winda itu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Suka mana, sepatu sebelah kiri apa sepatu sebelah kanan? Kenapa?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gak suka pake sepatu, sukanya sandal jepit karena lebih<i> isis (roaming mesti, buka aja mbah gugel terus transla</i><i>te ke Jowo wakakakkkk)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pilih mana, nyisir rambut yang abis disasak apa pake baju kesempitan sampe udel keliatan trus harus jalan-jalan ke mol? Kenapa?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Opo maneh iki hahaha? </i>Gak milih dua-duanya karena kalo boleh milih lebih suka rambut gundul jadi bisa hemat shampoo hahaha. Terus saya juga gak punya udel yang pantas untuk dipamerin di mall dengan baju yang kesempitan <i>(ingat saya tinggal di hutan, gak ada mall, kalopun ada cuman satu yang begitu masuk sudah langsung exit hiks hiks).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Hermione apa Malfoy? Kenapa?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hermione dong, khan Emma Watson cantik, baik hati dan gak sombong kayak saya #eeeeeaaaa :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Tukul apa Sule? Kenapa?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jiaaahhhh....gak ada yanga bagusan dikit apa mak? Ariel kek atau master Juna gitu #ehh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Nicki Minaj apa Mariah Carey? Kenapa?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mariah Carey, karena saya gak bisa ngerapp kayak si Nicki itu huhh<i> (sirik tanda tak mampu!)</i><br />
<i><br /></i> Selesai menjawab pertanyaan wajib dan tambahan ini, ternyata saya juga diharuskan membuat 5 pertanyaan tambahan yang nantinya saya tujukan pada 5 orang yang saya pilih untuk ikutan kuis tak berhadiah ini. Ampun deh, ini bener-bener pekerjaan sulit. Mending saya disuruh ngantri bensin di pom daripada bikin pertanyaan yang gak jelas temanya gini. Tapi ya sudah demi menyenangkan hati mak Winda, saya bikin deh meski terpaksa <i>(pake akting mecucu lho ini).</i><br />
<br />
Dan inilah pertanyaan dari saya, simak baik-baik ya hihihi :<br />
<ol>
<li>Cowok ganteng tapi alay atau cowok jelek tapi macho? Kenapa?</li>
<li>Nongkrong di cafe atau angkringan? Kenapa?</li>
<li>Ariel atau chef Juna? (hihihi)</li>
<li>Duda keren tapi bokek atau bujangan lapuk tapi tajir? Kenapa?</li>
<li>Tempe mendoan atau burger? Kenapa?</li>
</ol>
Terus siapa-siapa yang beruntung untuk menjawab pertanyaan dari saya itu? Mereka adalah...<em>drung dung dung....</em><i>(backsound drum ditabuh hehehe)</i><br />
<div>
<i></i></div>
<div>
<ol>
<li><a href="http://www.anazkia.com/">Mba Anaz</a> : senangnya nulis serius, makanya sekali-kali biar bikin postingan nyleneh hahaha dan kebetulan dia ini barusan dinobatkan jadi Srikandi Blogger Terfavorit. Cucok khan :)</li>
<li><a href="http://ocehanqila.blogspot.com/">Mba Mira </a>: mumpung dslrnya baru jadi lagi getol-getolnya update blognya hehehe <em>(opo</em><em> hubungane, mbuh ra weruh hahaha)</em></li>
<li><a href="http://liaberbagi.blogspot.com/">Umi Aulia</a> : beliau ini super mom yang sukses mengawal putranya yang berkebutuhan khusus, saya selalu kagum pada ibu satu ini, lebih kagum lagi ketika dia sukses jadi emsi dengan memakai bulu mata anti badainya pula di event Srikandi Blogger kemarin hehehe.</li>
<li><a href="http://sumarti-saelan.blogspot.com/">Mba Icoel</a> : salah sendiri tadi pake nanya ke mba Winda tentang kuis gak penting ini, <em>yo wis mak terimalah nasibnya kebagian sampur dariku hahaha</em></li>
<li><a href="http://obendon.wordpress.com/">Mba Olyvia Bendon</a> : hobbynya menjelajah kuburan, jadi sekali-kali biar gak berinteraksi dengan lelembut dan maahkluk gaib lainnya hehehe</li>
</ol>
Bagi nama-nama yang tersebut diatas harap menghubungi panitia untuk pengambilan hadiah ehh salah ding, harus melanjutkan estafet kepemimpinan saya halah salah lagi, harus melanjutkan kuis gak penting ini dan mengikuti aturan main yang berlaku. Jawaban bisa ditulis dimana aja, bisa di blog atau di note FB, asal jangan di kertas bekas bungkus kacang rebus yang suka dibeli di event car free day ya hehehe.<br />
<br />
Demikian tugas telah saya laksanakan Mba Winda. Terima kasih anda telah sukses membuat saya meng-update blog saya :P </div>
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com0Kota Bontang, Indonesia0.1333333 117.5-0.1207242 117.1772765 0.3873908 117.8227235tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-6409946092223333462013-05-07T05:12:00.004+08:002013-05-07T05:12:52.716+08:00Hafalan Surat DarrylWholaaaa...lama gak sua, kangen khan sama saya hehehe ( berasa artis, emang loe siapa wakakakkk).<br />
Gak ding sebenarnya saya yang kangen, kangen ngoceh disini hihihi.<br />
Ceritanya saya nih lagi happy karena bungsu saya Darryl yang belum 4 tahun itu, ceritanya membikin saya terkejut sekaligus kagum. Kenapa, karena dua atau tiga hari yang lalu pas mau tidur malam secara tiba-tiba dia bilang "mama Darryl mau sholat" ( maksudnya dia mau nunjukin gerakan sholat gitu). Dia pun minta saya memperhatikannya dan sayapun mengiyakan.<br />
Darryl pun langsung memulai "sholat"nya. Walaupun gerakannya tak sesempurna orang dewasa, tapi saya cukup dibuat terkejut ketika dia mengucapkan surat Al Fatihah ( meski belum tepat benar pengucapannya) persis dengan cara pengucapan yang sering dilakukan oleh imam di masjid Al Falah, tempat kami sekeluarga sholat berjamaah disana. Jadi panjang pendek sama cengkoknya persis yang biasa dilakukan imam di masjid itu.<br />
Terus terang saya pun kaget. Kaget karena selama ini saya ataupun papanya sama sekali belum pernah mengajarinya menghafal surat-surat pendek yang ada di dalam Al Qur'an. Selama ini yang kami ajarkan baru pada tahap menghafal doa-doa sehari-hari, misalnya doa mau makan dan juga doa mau tidur. Doa-doa itu setidaknya sudah dihafalin Darryl sejak lama dan telah pula dipraktekkan Darryl setiap dia mau makan dan juga mau tidur. Karena setiap hari dipraktekkan, makanya dia cepat hafal.<br />
Nah kalo bacaan sholat, kami memang belum mengajarinya. Tapi belakangan ini memang kami selalu membawa Darryl untuk sholat berjamaah di masjid. Minimal setiap sholat maghrib, isya', dan sholat jum'at Darryl pasti ikut ke masjid. Bahkan di antara kami justru Darryl inilah yang paling antusias untuk pergi ke masjid setiap adzan berkumandang. Pokoknya rajinnya mengalahin kami-kami yang sudah dewasa ini hehehe. Kalo kami sering masih ada malas-malasnya terutama saat hujan tiba, tapi kalo Darryl ini gak peduli mau hujan mau panas ya tetep maunya sholat di masjid. Dia bisa bilang "khan bisa naik mobil", manakala kami beralasan malas ke masjid lantaran hujan.<br />
Ya gitu deh, buat Darryl cuaca bukan halangan buat beribadah ke masjid (ahh...saya jadi malu!). Dan rupanya kebiasaan Darryl yang sering ikutan kami sholat berjamaah di masjid ini "membuahkan hasil". Tanpa perlu kami ajarin, Darryl sudah hafal dengan sendirinya surat Al Fatihah. Dan ini tentu membuat kami kagum sebagai orang tua. Memang masih belum sempurna benar dalam pengucapan atau lafaznya, tapi minimal dia sudah punya "dasar" sehingga tinggal kami perbaiki sedikit demi sedikit supaya benar.<br />
Darryl ini saya akui punya daya hafal yang kuat. Dia mudah menghafalkan sesuatu. Mau itu nama-nama orang, merek-merek mobil dan juga berbagai iklan di tv dia hafal. Misalnya saja nama-nama om, tante, pakdhe, budhe, saudara-saudara sepupu, eyang-eyangnya, dan tentunya orang tua beserta kakaknya dia bisa hafal dengan cepat. Dan yang membuat saya kagum lagi, semua nama-nama anggota keluarga kami itu dihafalkan dengan lengkap. Padahal boleh dibilang mayoritas nama-nama keluarga kami terdiri dari 3 atau 4 kata. Jadi mayoritas namanya panjang-panjang dan itu semua dihafalkan Darryl dengan mudah dan tak perlu waktu lama. Cukup kami ulang 3 atau 4 kali dia sudah hafal dengan benar. Jadi sebenarnya tak heran jika tiba-tiba saja saya dikagetkan dengan hafalan surat Al Fatihah nya itu. Meskipun bukan kami, toh dia setiap hari "diajarin" oleh imam masjid itu. Jadi kami sebagai orang tua tak perlu repot-repot mengajari, cukup sering-sering dibawa ke masjid dia sudah bisa hafal dengan sendirinya. Dan itu cukup membantu dan meringankan tugas saya lho hehehe.<br />
Jadi buat teman-teman yang ingin anak balitanya bisa menghafal surat-surat pendek, sering-sering saja dibawa sholat jamaah di masjid. Setidaknya seperti itulah yang selama ini kami lakukan.<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2489292999948228194.post-38242454021303730772013-04-11T08:42:00.001+08:002013-04-11T08:42:33.094+08:00Saya Rindu Film-Film Jadul di TelevisiKemarin siang tuh mba G usul untuk bikin grup penggemar film-film jadul angkatan 80-90an di status FBnya. Entah mengapa saya yang termasuk penggemar film-film angkatan itu langsung ngelike statusnya dan langsung ikutan komen. Bukan saya saja lho yang komen di statusnya mba G itu, ada banyak teman yang masing-masing saling menyebutkan judul-judul film yang di era itu sangat digemari. Bagaimana tidak dimasa itu stasiun televisi hanya satu, itupun milik pemerintah. Jadi karena TVRI adalah satu-satunya stasiun televisi yang ada, maka sudah barang tentu setiap acara yang tayang di televisi itu kita hafal semua plus jadwal tayangnya, termasuk acara film serinya.<br />
Nah dari hasil komen-komen yang saling bersahut-sahutan akhirnya muncul judul-judul film yang di masa itu sangat booming. Kalau anda merasa angkatan jadul seperti saya, anda tentu ingat pada soundtract film berikut ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/bhHrOgOkXZw?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
Yup...ini film merupakan film favorite jaman kita kecil dulu, saat kita masih SD mungkin. Film ini tayang tiap hari minggu siang sekitar jam 12-an gitu. Dan kalau sudah menjelang tayang ini film, mbok kita sedang asyik main ya "wajib" ditinggalkan demi bisa nonton episode hari itu. Bila perlu kita sampai nolak-nolak bila hendak diajak orang tua bepergian di hari minggu gitu. Sayang kalau sampai gak nonton. Gak seru rasanya kalau sampai terlewatkan satu episode pun. Sampai segitunya ya? Habis gimana, nunggunya lama (sampai seminggu) eh terlewatkan dan harus nunggu episode berikutnya yang tayang minggu depannya lagi, lama kan. Jadi hiburan kita di kala libur itu ya cukup nonton film "Little House on The Prairie" ini, murah meriah, gratis dan dijamin puas hahaha. <br />
Atau mungkin anda masih ingat dengan film seri yang ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/pYquKiVJAlE?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
Film horor ya? Betullll.....<br />
Film yang tayang tiap malam Jum'at ini juga sayang untuk dilewatkan. Apalagi yang cewek tentu ingat sama tokohnya si Ryan yang ganteng itu hehehe. Meski horror dan serem gitu, tapi kita juga tetap rajin menonton "Friday The 13th" ini lho. Ya gimana gitu, seru soalnya.<br />
Sebenarnya masih banyak lagi film-film seri jadul yang sering kita tonton. Sebut saja The A Team yang ada "Murdock" yang kocak, BA yang rajin disuntik saking takutnya tiap mau naik pesawat, atau Face si ganteng yang juga rajin ketonjok hidungnya tiap kelahi. Ada lagi film Hunter, ada Deedee McCall yang dandannya super menor itu hehehe. Ada lagi Bonanza yang film cowboy itu, terus Chips, The Giant yang raksasa itu, Remington Steele, Charlie's Angels, The Cosby Show. Bagi yang gemar opera sabun ada Return to Eden yang produksi Australia itu, terus The Bold and The Beautiful, Dynasti dan juga Dallas.<br />
Pokoknya banyak deh dan semuanya membekas di hati sampai kita ingat wajah-wajahnya plus karakternya.<br />
Tapi entahlah film-film yang sekarang koq menurut saya kurang bisa booming kayak film-film jadul di masa dulu ya. Atau mungkin karena sekarang banyak pilihan stasiun televisi sehingga karena selera kita beda-beda akhirnya tak terlihat kesan membekasnya pada film-film atau kalau sekarang eranya sinetron-sinetron stripping gitu, tetep aja gak bisa seragam seleranya. Yang satu sukanya nonton sinetron Tukang Bubur Naik Haji kayak mbak Winda gitu, yang lainnya lebih suka nonton debat politik atau singing kontes. Akhirnya meski kita seumuran, seleranya jadi beda-beda karena saking banyaknya pilihan channel televisi yang ada.<br />
Karena itulah saya sangat rindu tayangan-tayangan film jadul di masa saya sekolah dulu. Coba TVRI mau nayangkan ulang, pasti seru deh! Tapi tetep yang versi lama lho, jadi bukan kayak film Si Unyil yang sekarang, kemana-mana nenteng laptop hehehe. Iya sih Unyilnya sudah melek teknologi, tapi sayangnya koq dia gak naik-naik kelas ya hahaha. Ya gitu deh, kita gak sekedar kangen sama Si Unyil versi lama yang punya band de'Kil, tapi juga kangen sama Melani, Usrok, Ucrit, Cuplis, Pak Ogah, Mbok Bariyah bahkan kangen dengan "orang gilanya" yang suka nyanyi "dimana anakku...dimana istriku..." wakakkkkkAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/16989282671231606545noreply@blogger.com10