Darryl, putra saya sekarang sudah kelas 3 SD. Sejak belum sekolah ia sudah terbiasa dengan yang namanya dongeng. Dulu ketika ia masih rajin minum susu formula, banyak sekali koleksi buku dongeng yang ia miliki. Bagaimana tidak kalau setiap beli satu kotak susu, ada hadiahnya buku dongeng. Kalau 1 minggu 1 kotak, bisa dipastikan ada 4 buku dongeng yang bisa dikoleksinya dalam sebulan. Judulnya pun bermacam-macam. Ada Timun Emas, Kisah Si Malin Kundang, Hikayat Rawa Pening, dan masih banyak lagi judul menarik lainnya. Berhubung saat itu Darryl belum sekolah dan belum bisa membaca, maka tugas utama saya adalah membacakan kisah-kisah dongeng itu setiap kali ada koleksi buku dongeng baru.
|
Darryl dengan aplikasi So Good CERDIK |
Selain rajin minum susu, Darryl kala itu juga hobby makan es cream. Dulu ada salah satu produsen es cream yang juga memberikan hadiah CD cerita, setiap kali membeli 5 bungkus es cream. Saat saya berbelanja di minimarket, Darryl saya tak pernah melewatkan yang namanya
freezer es cream. Ketika saya sibuk mengambil barang belanjaan, tangan mungil Darryl pun tak kalah sibuknya dengan saya. Bedanya saya mengambil barang kebutuhan rumah tangga. Sedangkan Darryl sibuk memilih es cream kesukaannya. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya 5 bungkus tapi kadang hingga 2 kali lipatnya dengan harapan dapat hadiah CD cerita yang lebih banyak. Begitu sampai rumah, ia akan buru-buru minta disetelkan CD itu di laptop. Dan kalau sudah di depan laptop begitu, Darryl saya akan menjadi anak super manis di mata saya. Ia bisa betah menikmati jalan cerita sembari menikmati es creamnya. Sementara saya bisa leluasa melakukan pekerjaan harian saya (memasak, mencuci dan beberes rumah). Saking seringnya diputar, sampai-sampai bungsu saya itu hafal dialog perdialog yang disajikan dari CD cerita tersebut. Hingga akhirnya pernah saya iseng mendokumentasikan dalam bentuk video dan saya upload di
Youtube ini.
|
Predikat Anak Rajin Sekolah |
Sampai sekarang saya masih sesekali membuka video youtube Darryl yang tengah
story telling. Lucu juga ternyata melihat anak seusia Darryl bercerita dengan runtut tentang kisah yang berulang-ulang dia lihat dan dengar di laptop. Terus terang kehadiran teknologi digital berupa CD cerita itu benar-benar membantu tugas harian saya kala itu. Saya tak perlu lagi membacakan cerita untuk Darryl karena ia bisa mendengarkan sendiri cerita yang diputar dari laptop. Seiring berjalannya waktu, Darryl pun mulai masuk TK dan diluar perkiraan saya, Darryl termasuk cepat dalam hal membaca. Saya tak begitu susah mengajarinya membaca. Tahu-tahu dia sudah lancar saja membacanya, bahkan di kala dia masih di TK A. Setiap hari ada saja buku cerita yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah. Gurunya bilang, Darryl termasuk anak paling rajin meminjam buku di perpustakaan. Hingga akhirnya ketika lulus TK, gelar "Anak Rajin Sekolah" pun ia raih.
|
Menemani Darryl bermain So Good CERDIK |
Menginjak bangku SD, hobby membaca Darryl tak juga berkurang. Bahkan tak hanya buku cerita, kali ini buku-buku bertema
science pun juga dibacanya. Ketika berada di mall yang kebetulan ada
counter bukunya, pasti ada saja buku yang dibelinya. Karena temanya
science, maka ada saja hal yang terkadang ia kurang faham. Biasanya ia akan bertanya kepada saya tentang apa yang kurang dimengertinya. Sebagai ibu saya akan menjelaskan semampu saya. Tapi dasarnya anak seumuran Darryl ini rasa ingin tahunya sangat tinggi, sementara kemampuan saya menjelaskan secara mudah agar dimengerti anak juga terbatas, terkadang saya suruh ia untuk membuka gadget. Saya ijinkan ia
googling sampai benar-benar paham apa yang belum ia mengerti. Jadi, tak heran jika anak saya itu sudah piawai untuk
seaching dengan gadget.
|
Menjelaskan apa yang Darryl kurang paham |
Ya, saya memang tak serta merta melarang Darryl menggunakan gadget. Bahkan di hari libur pun saya bebaskan untuk bermain
games dengan gadget. Tentu saja semua tetap dalam pengawasan saya. Saya harus tahu
games yang ia mainkan. Saya juga harus tahu,
channel apa saja yang biasa ia setel di
youtube. Biasanya sih ia suka tema-tema
science gitu, misalnya kenapa air soda dalam botol kalau dikocok akan menyembur busanya. Atau bagaimana membuat aneka makanan dengan
plastisin. Kalaupun
channel cerita, ia sukanya Upin-Ipin versi
Disney Channel. Jadi sampai sejauh ini tak ada yang perlu saya khawatirkan dengan kegemaran Darryl bermain gadget.
|
Kedekatan saya dengan Darryl |
Bagaimana pun juga di era teknologi sekarang ini, kita memang tak bisa dilepaskan dari gadget. Gadget sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup manusia jaman
now. Lantas bagaimana dengan
kids jaman
now? Ya seperti saya bilang tadi, sepanjang itu untuk menambah wawasan sih
okey-okey saja anak megang gadget. Tapi yang pasti jangan sampai kecanduan. Mereka juga masih anak-anak. Kontrol orang tua masih sangat dibutuhkan dalam hal ini. Karena bagaimana pun juga, sekarang ini segala sesuatu seringkali dikoneksikan dengan gadget, dengan internet. Bahkan untuk mengerjakan soal ulangan atau tugas-tugas sekolah pun,
kids jaman
now juga harus terbiasa menggunakan komputer atau laptop. Tidak seperti saya dulu, emak-emak jaman
old kalau mau mengerjakan ulangan atau tugas sekolah ya harus tulis tangan. Belajar juga harus
teks book. Tidak bisa
googling dari internet.
|
Permainan Kids Jaman Now |
Ya eranya memang sudah berubah. Sekarang eranya sudah digital. Tak harus dari komputer atau laptop, dari hape yang kita pegang pun sepanjang ada koneksi internetnya, informasi apa saja bisa dengan mudah kita peroleh. Tinggal klik-klik, beres deh!
Begitulah teknologi, pun yang sekarang tengah dilakukan oleh
PT. So Good Food, salah satu
brand makanan ternama di Indonesia yang produknya tak asing lagi (
bakso, nugget, stick, seafood, shaped nugget, whole muscle, sausege). Belakangan ini PT. So Good Food mengeluarkan gebrakan baru dalam kaitannya dengan teknologi digital ini yaitu berupa buku cerita (dongeng) digital
augmented reality (
AR) yang diberi nama
So Good CERDIK. Buku dongeng ini memiliki karakter-karakter utama yang juga berperan sebagai
story teller. Adanya buku dongeng digital ini diharapkan selain sebagai alternatif permainan yang mendidik sekaligus juga hiburan bagi anak atau pun keluarga.
Apa sih
augmented reality (AR) itu?
Augmented reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan atau pun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata. Wah, panjang banget ya definisinya? Mungkin akan lebih mudah kalau saya kasih contoh. Anda masih ingat
Game Pokemon GO, yang dulu begitu digandrungi seantero dunia? Nah, itu salah satu contoh game yang menggunakan teknologi AR. Bukan hanya orang dewasa bahkan anak-anak seusia Darryl tahun lalu juga ikutan ngejar-ngejar Pokemon tuh! Teknologi semacam itulah yang juga ada dalam So Good CERDIK.
|
Produk So Good kemasan 400gr bertanda khusus |
Lho koq CERDIK? Iyalah, kan artinya
Cerdas, Digital dan Interaktif, disingkat menjadi CERDIK! Bagaimana cara mengoperasikan buku cerita ini. Gampang! Tinggal beli produk So Good kemasan 400gr yang bertanda khusus, yang didalamnya nanti ada hadiahnya frame beserta kartu digital
story AR. Ada 3 judul cerita berseri yang bisa dikoleksi setiap membeli produk So Good yaitu cerita
Lala dan Sing Sing,
Umbo Larage, serta
Chika dan Chiko. Kartu-kartu inilah yang nantikan akan kita
scan dengan hape kita untuk memulai bercerita. Iya, "kartu" inilah yang nantinya akan bercerita sendiri. Jadi bagi yang belum bisa membaca pun, tak perlu khawatir. Kan bukunya sudah bercerita sendiri!
Eits... Tapi jangan lupa, sebelumnya kita harus menginstal dulu aplikasi So Good CERDIK yang ada
playstore. Jangan khawatir, aplikasinya
free koq alias gratis. Kalau sudah terinstal baru deh kita bisa
scan kartunya dan ikuti perintah di dalamnya. Tinggal klik-klik doang koq. Sangat mudah sekali.
|
Koleksi frame beserta kartu digital story AR milik Darryl |
Darryl saya begitu menikmati cerita-cerita yang disajikan di So Good CERDIK ini. Kisah yang paling disukai adalah
Lala dan Sing Sing. Lucu katanya karena ada tokoh
Sing Sing yang bisa berputar-putar dan berubah-ubah, menjadi payung, perahu bahkan bisa mengecilkan tubuhnya yang bulat. Kalau saya sih suka cerita
Chika dan Chiko karena
Chika kan seorang chef cilik dan saya sangat ngefans dengan seseorang yang berprofesi sebagai chef hehehe.
Oh iya, selain cerita di dalam aplikasi ini ada bermacam-macam resep lho yang sangat berguna bagi emak-emak seperti saya ini. Banyak kumpulan resep-resep sederhana dari olahan berbagai produk So Good. Buat saya ini sangat membantu untuk menyiapkan bekal sekolah bagi Darryl. Saya bisa memodifikasi resep-resep yang ada dan terkadang saya sesuaikan dengan stok bahan yang ada di kulkas. Praktis dan pastinya higienis. Kebetulan Darryl ini tak suka jajan di sekolah. Ia lebih memilih membawa bekal dari rumah. Otomatis saya harus selalu menyediakan bekalnya setiap hari dan pastinya harus bervariasi agar Darryl tak bosan. Dan menjadi emak-emak jaman
now memang harus cerdik dan kreatif!
Buat anak-anak seusia Darryl, cerita-cerita yang disajikan dengan metode AR oleh So Good CERDIK ini sangatlah menarik. Karena benar-benar terasa seperti riil akibat efek 3 dimensinya itu. Selain tampak nyata juga
banyak sekali pesan moral dari setiap karakter yang disajikan dalam setiap kisahnya.
Bagaimana perlunya bekerja sama, pentingnya rasa setia kawan, tolong-menolong antar sesama dan juga memunculkan daya kreatifitas anak. Hal ini sangat perlu untuk membentuk karakter anak itu sendiri. Sementara buat emak-emak seperti saya ini, sangat terbantukan dengan metode bercerita seperti AR ini. Saya tidak perlu susah-susah untuk memberikan contoh bagaimana agar menjadi anak yang suka menolong, setia kawan dan pandai berkreasi karena buku cerita di So Good CERDIK ini kan sudah bisa bercerita sendiri. Saya cukup mendampinginya dan membantu menjelaskan apa-apa yang sekiranya dia tak paham. Dengan begitu Darryl akan merasa bahwa saya, ibunya ini akan selalu berada di dekatnya. Selain itu, seperti yang saya bilang tadi, saya bisa mencontek resep-resep yang ada di dalam aplikasi ini. Berkreasi dengan resep-resep yang ada, sesuka saya.
|
Roti goreng isi nugget dan keju ala emaknya Darryl |
Pengin bukti? Ini nih, kalau
Chika bikin
sandwich saya bikin roti goreng isi nugget dan keju. Caranya gampang, roti tawar diisi keju
slice dan nugget
stick yang sudah digoreng, bungkus dan gulirkan di kocokan telur, baluri tepung roti, goreng sebentar, jadi deh! Enak lho! Cerdik dan kreatif kan saya! Emak-emak jaman
now hahaha. Pokoknya tak rugi deh, untuk instal aplikasi So Good CERDIK ini. Karena itu buruan ke toko atau supermarket terdekat anda dan belilah produk So Good kemasan 400gr bertanda khusus ini dan nikmati keseruan bercerita secara AR. Dijamin asyik deh! So Good CERDIK ini tak hanya membuat anak cerdik, tapi emak-emak seperti saya pun ikut kreatif hehehe.
#SOGOODCERDIK
#KEBxSOGOOD