Bagi saya yang kebetulan tinggal di Bontang, salah satu kota di wilayah Kalimantan Timur, sudah menjadi kewajaran kalau jalan-jalan bisa sampai ke luar kota. Ya iyalah, wong mau ngemall yang "benar-benar" mall seperti di kota-kota besar, kami harus ke Balikpapan atau minimal ke Samarinda untuk bisa menikmati "suasana" mall yang sebenarnya. Sebenarnya di Bontang ada satu mall, tapi menurut saya lebih layak disebut supermarket karena koleksinya tak selengkap mall di Samarinda atau Balikpapan. Padahal Samarinda itu terletak kurang lebih 125 km dari Bontang. Jarak sejauh itu bisa ditempuh sekitar 2-2,5 jam perjalanan darat. Sementara Balikpapan jaraknya hampir dua kali lipat jarak Bontang-Samarinda dan butuh sekitar 5-6 jam perjalanan darat. Lumayan jauh bukan? Dan perlu dicatat, jalanan di Kalimantan Timur itu tak semulus jalanan di Jawa. Jadi perlu ekstra "mental" untuk melewati jalanan di sana yang naik turun, bergeronjal dan tentunya berkelok-kelok. Tapi yang namanya refreshing, hal semacam itu bukanlah halangan bagi warga Bontang. Sudah jamak terjadi di setiap akhir pekan, mall-mall di Samarinda atau Balikpapan isinya adalah warga Bontang. Gak percaya? Intip aja tuh tempat parkirnya, isinya penuh dengan kendaraan berplat Bontang hehehe.
Karena perlu perjuangan yang "ekstra" itulah, makanya tak jarang warga Bontang jika sedang ngemall biasanya sekalian nginap di hotel ataupun di rumah keluarga. Begitu pun dengan saya. Saya biasa berangkat Jumat sore atau Sabtu pagi dan baru kembali ke Bontang pada Minggu sore. Karena harus nginap, ada benda-benda wajib yang tak boleh ketinggalan jika traveling seperti itu. Yang namanya gadget macam hape (plus chargernya), laptop dan kamera (dslr/pocket) sudah pasti harus ada. Kalau tak ada ketiga benda itu, bisa mati gaya saya secara saya hobby bersosial media. Gak afdol kalau gak update status dan juga gak foto narsis hehehe.
Selain ketiga benda itu, baju ganti dan perlengkapan mandi pun sudah pastilah. Nah, sebagai perempuan paling cantik serumah (dua anak saya laki-laki semua), peralatan "tempur" macam bedak dan lipstik juga tak boleh ketinggalan. Di postingan sebelumnya saya pernah membongkar pouch kosmetik saya bila sedang jalan-jalan. Apa aja isi pouch kosmetik saya, ini dia penampakannya....
Cotton bud dan gunting kuku, wajib bawa |
Meskipun tak pandai berdandan, peralatan "tempur" macam bedak, lipstik, handbody, parfum, daycream, deodorant, pensil alis, dan sisir wajib saya bawa. Selain itu di dalam pouch kosmetik saya juga wajib ada gunting kuku dan cotton bud. Kenapa? Karena saya paling gak bisa punya kuku panjang. Panjang sedikit harus buru-buru di potong karena kalau sedang jalan-jalan gitu wajib hukumnya untuk berwisata kuliner. Dan makanan kegemaran keluarga saya adalah aneka seafood. Gak asyik kan kalau makan ikan bakar, kepiting saos tiram, udang goreng tepung pakai sendok? Makanan seperti itu nikmatnya ya disantap langsung pakai tangan. Jadi kuku tangan harus dalam kondisi bersih. Itulah kenapa gunting kuku gak boleh ketinggalan. Terus kenapa cotton bud harus juga dibawa selama jalan-jalan? Buat korek kupinglah, mosok buat korek upil hahaha. Kebiasaan saya kalau habis mandi adalah ngorek kuping agar tak ada sisa-sisa air habis mandi. Itu gak hanya kalau sedang jalan-jalan, di rumah pun habis mandi wajib korek kuping. Makanya cotton bud menjadi benda wajib yang tak boleh ketinggalan.
Yang namanya traveling luar kota, sudah pasti sama seluruh keluarga. Nah, kalau jaman anak-anak saya masih bayi dulu, repotnya bisa berkali-kali lipat dari sekarang. Baju gantinya bisa hampir separo isi lemari dibawa semua, apalagi kalau harus mudik ke Jawa. Belum lagi tetek bengek lainnya macam susu formula, diaper dan sebangsanya. Alhamdulillah, sekarang mereka sudah besar-besar (yang besar 14 tahun, yang kecil 5 tahun), jadi kadar kerepotan sudah berkurang. Hanya saja anak tertua saya masih belum bisa meninggalkan satu barang jika sedang jalan-jalan. Apakah itu? Barang itu adalah...jreng...jreng...
Sarung bantal buluk :) |
Ya, sarung bantal! Masih mending kalau sarung bantal baru, ini sarung umurnya sudah 14 tahun lebih dan sejak bayi anak saya punya kebiasaan memlintir-mlintir ujung sarung bantal sebelum tidur. Makanya lama-lama ujungnya sampai bolong begitu. Bukan hanya ujungnya, pinggirannya juga sudah robek-robek hahaha. Tapi karena ini "benda keramat", maka wajib bawa kalau sedang jalan-jalan. Jangankan ke Samarinda atau Balikpapan. Sarung bantal ini juga ikutan naik pesawat jika kami mudik ke Yogyakarta hehehe.
Nah, itulah tadi benda wajib yang tak boleh ketinggalan saat saya jalan-jalan. Teman-teman punya benda wajib yang tak boleh ketinggalan saat jalan-jalan? Ikutan aja di "1st GA-Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar