Jumat, 04 November 2011

Ini Bukan FPK Lho!


Cintaku...
Itulah dirimu, yang selalu bersemu merah pipimu..
Ketika kukecup mesra keningmu dan kuungkapkan rasa rinduku padamu…
Atau ketika kubacakan puisi cintaku di musim penghujan ini.
Tiada henti bibirmu menyunggingkan senyum disertai lesung pipitmu itu..
Kemudian berubahlah pipimu itu makin memerah dan memerah lagi...
merah merona, bersinar mekar laksana bunga mawar...


mawar merah (gambar dari google)
mawar merah (gambar dari google)


Wahai kusuma..
Aku titipkan puisi ini untuk cintaku…
Wahai angin yang berhembus....
Sampaikanlah kepada kekasih hatiku...
Cintaku....
Hembusan angin dimusim penghujan ini..
Telah menebarkan bau semerbak harum bunga mawar itu…
Kusuma yang tidak akan pernah layu sepanjang musim penghujan ini.
Begitupun pesona dirimu cintaku...
Tidak akan pernah pudar dalam diriku..
Wahai istriku, cintaku....
Harum bunga mawar dihalaman rumah kita itu...
Telah membangkitkan gairah cintaku.
Membangkitkan gairah asmaraku padamu kekasihku...
Setiap kali kuingat dirimu yang tak pernah layu..
Meskipun lelah dan letih senantiasa bersamamu sepanjang waktu...
Namun kamu tak pernah meragu cintaku...
Duhai kasihku cintaku...
Dirimu harum semerbak seharum mawar itu…
Warna merahmu selalu abadi
Laksana warna cintaku padamu kekasihku

Wahai kusumaku..
Sekarang ini usiamu baru menginjak angka tiga puluh sekian...
Tapi bagiku dirimu lebih pantas berada diangka dua puluh sekian...

Karena bagiku dirimu selalu tampak muda dengan warna merah meronamu itu...
Lagipula buah cinta kitapun juga baru dua, kekasihku...
Masih ada kemungkinan untuk menambah buah hati lagi
Sebagai bukti cintaku padamu kasihku..



Istriku, cintaku, kekasihku, pujaan hatiku

Selamat ulang tahun cintaku
Suamimu selalu mencintaimu dengan apa adanya dirimu
Aku akan selalu ada di sampingmu, menjagamu dan melindungimu..
Itu janjiku padamu kekasihku...
Mendampingimu selalu...
Aahhh kasihku,
Kini aku sadar betapa aku semakin mencintaimu...
Aku merasa semakin membutuhkanmu...
Untuk berbagi rasa cinta padamu...
Semoga rasa ini tetap abadi, seabadi bunga mawar itu.....

Bontang, Kalimantan Timur, 19 Oktober 2011


NB : no coment! cuman bisa ngakak guling-guling sambil njedukin kepala ke bantal (mau ke tembok, keras sih!) wakakakkakkkkkkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar