Kamis, 31 Oktober 2013

Noda Apapun, Tak Perlu Khawatir Deh!

Rinso cair andalan keluarga


Darryl anak saya yang masih sekolah di Taman Kanak-Kanak dan baru berumur 4 tahun, sedang aktif-aktifnya bermain. Setiap pulang sekolah selalu saja maunya bermain, entah hanya bermain di lingkungan rumah atau malah bermain di luar rumah. Apalagi semenjak dibelikan sepeda baru oleh papanya beberapa bulan lalu, intensitas bermainnya makin bertambah saja, terutama belajar mengendarai sepeda barunya itu. Awalnya Darryl memang hanya bermain sepeda di lingkungan rumah, misalnya di teras atau di garasi. Tetapi sejak beberapa teman-temannya juga memiliki sepeda baru dan hampir setiap sore pada ramai-ramai bermain sepeda di luar rumah, Darryl pun ikut-ikutan bermain hingga di gang di depan rumah. Saya pun tak mempermasalahkan Darryl bermain sepeda hingga di gang depan rumah karena gang depan rumah di komplek saya tinggal terbilang tidak ramai. Jadi relatif aman bagi Darryl dan teman-temannya bermain sepeda.

Daaryl, waktu dapat sepeda baru


Darryl sesaat setelah terjatuh, bibirnya tampak jontor
Hingga suatu sore saat saya tengah menyetrika baju, sementara Darryl bermain bersama teman-temannya di luar rumah, saya dikejutkan oleh teriakan Danny kakaknya Darryl. "Mamaaa...Darryl jatuh dari sepeda, mukanya berdarah!" Spontan saya cabut kabel setrikaan saya dan langsung menghambur keluar rumah. Di luar rumah saya lihat Darryl sudah berlari-lari kecil ke arah saya sambil menangis dan mengusap bibirnya yang tampak mengeluarkan darah. Sementara itu di belakang Darryl, tampak Danny tengah menuntun sepeda Darryl yang sebelumnya ada di tengah jalan dalam posisi terjungkal. 



Akhirnya tertidur juga

 Sebenarnya saya agak kaget juga melihat luka Darryl terutama di bagian bibirnya.  Saya pikir kalau tidak karena Darryl ngebut naik sepedanya, pastilah lukanya tak akan seperti itu. Paling-paling hanya luka lecet, tapi yang saya lihat sore itu tak hanya kaki dan tangannya yang lecet melainkan bibirnya ikut sobek. Luka di bibirnya itulah yang terus mengeluarkan darah dan Darryl spontan mengusap-usap lukanya itu dengan kaosnya. Noda darah pun mulai mengotori kaosnya. Mungkin karena perihnya, Darryl tetap saja menangis meraung-raung, meskipun telah saya gendong. Saya coba tenangkan dia sambil menggendongnya masuk ke dalam rumah.  Saya berusaha tak panik di depan Darryl, meskipun sebenarnya hati kecil saya sungguh panik melihat darah yang cukup banyak keluar dari bibirnya. Apalagi saat itu papanya juga belum pulang kerja. Pertolongan pertama yang saya lakukan kala itu adalah langsung mengganti baju kotornya kemudian membersihkan lukanya dengan air hangat. Setelah itu baru saya olesi obat luka untuk bagian lecet-lecetnya. Sambil tiduran di ranjang, bagian bibirnya tetap saya kompres dengan air hangat. Tangisnya pun mulai reda dan tak lama kemudian ia pun tertidur dengan pulasnya. Darah pun juga mulai berhenti keluar dari luka di bibirnya. 

Cukup tuang atau oles sedikit di bagian noda

Keesokan harinya saya langsung mencuci baju kaos yang kemarin hari dipakai Darryl bersepeda. Saya lihat noda darah mulai mengering di kaosnya itu. Tanpa pikir panjang, langsung saya ambil Rinso cair dan menuang sedikit ke bagian noda darah itu, kemudian merendamnya dalam ember dan sedikit air selama kurang lebih 15 menit saja. Setelah itu barulah saya kucek sebentar di bagian yang terkena noda-noda darah itu. Dan seperti biasa, noda darah itu pun hilang sudah. Baju Darryl pun kembali bersih seperti sedia kala. Dengan Rinso cair saya tak perlu khawatir noda akan sulit hilang. Tidak perlu dengan menyikat, cukup dengan mengucek sebentar, noda membandel pun bisa hilang lho! Berdasarkan pengalaman, bukan hanya noda darah, noda masakan seperti kecap dan saos, bahkan noda tinta dari spidol yang biasa digunakan Darryl jika mulai asyik menggambar juga biasa saya cuci pakai Rinso cair. Bukan hanya baju yang ternoda, baju kita sehari-hari pun aman lho dicuci dengan Rinso cair. Kita tak perlu menyikat seperti kalau kita menggunakan deterjen bubuk. Sudah capek menyikat, baju rusak karena kerasnya menyikat, nodanya pun tetap tidak hilang dengan sempurna. Tapi dengan Rinso cair, hasilnya jauh berbeda, baju kembali bersih seperti sedia kala karena Rinso cair 2x lebih efektif, meresap lebih ke dalam serat kain saat perendaman, untuk seluruh cucian sehari-hari.  Jadi buat ibu-ibu yang punya anak sedang aktif-aktifnya seperti anak saya Darryl, tak usah khawatir deh jika baju anak kita terkena noda. Cukup tuang atau oles sedikit Rinso cair pada bagian yang ternoda, rendam sebentar, kemudian kucek, pasti deh nodanya akan hilang. 

Meskipun lukanya masih membekas, tetap ceria
Tak perlu takut bajunya kotor, ada Rinso cair yang membersihkan nodanya koq hehehe

Beberapa hari setelah insiden Darryl jatuh dari sepedanya itu, Darryl tetap bermain seperti sedia kala. Meskipun masih terlihat bekas lukanya, ia tetap saja ceria. Ia juga tak kapok lagi bersepeda. Seiring berjalannya waktu, luka Darryl pun sembuh. Bekas lukanya sudah tak tampak. Saya juga tak pernah khawatir jika ia pulang bermain dengan baju yang kotor. Selama masih ada Rinso cair, noda apa pun tak akan saya khawatirkan. Demikian ibu-ibu, pengalaman saya menggunakan Rinso cair. Untuk segala cucian kotor, Rinso cairlah yang saya andalkan.   

Dengan Rinso cair, noda membandel sekalipun, mudah hilang lho!
Nah, berhubung Laiqa Magazine sedang mengadakan kontes Rinso cair, makanya saya bagikan pengalaman saya ini. Semua kisah yang saya ceritakan di sini merupakan pengalaman pribadi saya dan sepenuhnya bukan merupakan tanggung jawab Laiqa Magazine

NB : semua foto-foto diatas merupakan foto koleksi pribadi
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar