Sabtu, 21 Desember 2013

Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Smart di Era Modern

Ujian Semester anak sekolah telah usai sekitar seminggu lalu. Termasuk di sekolah anak saya Danny, yang sekarang duduk di kelas 2 SMP. Meskipun sudah selesai ujian semester, tapi seminggu ini anak saya tetap masuk sekolah seperti biasa. Bukan untuk belajar, melainkan class meeting di sekolahnya, bertanding olah raga antar kelas.

"Ma, aku harus ngumpulin tugas TIK, suruh bikin kliping sama guruku." Ucapnya suatu siang sepulang class meeting.
"Ya sudah bikin sana!" Balas saya sambil menyelesaikan masakan untuk makan siang.
"Tapi aku mau mama yang nyarikan tugasnya."
"Lho, koq mama? Cari sendiri kan bisa, googling aja TIK di internet kan ada." Saya masih saja melanjutkan pekerjaan saya di dapur.
"Iya, tapi ntar sama dengan teman-temanku, Ma. Aku maunya yang beda."
"Maksudnya?" tanya saya masih tak paham dengan perkataan sulung saya itu.
"Maksudku, teman-temanku tuh pasti juga googlingnya dengan keyword seperti itu. Pasti deh hasilnya sama. Aku maunya artikelku beda dengan temanku, meski sama-sama googling di internet." Danny menerangkan ucapannya.
"Oh, gitu. Kalau gitu buka aja blognya mama. Ada koq beberapa tulisan mama yang tentang teknologi."
Tak berapa lama saya lihat anak saya itu sudah sibuk di depan komputer. Ia seperti sedang mencari artikel-artikel tentang teknologi informasi di blog kroyokan saya.
"Gimana, ada kan?" Sekian lama di depan komputer, anak saya tampak belum mendapatkan hasil yang dia mau.
"Gak ada, Ma. Tulisan mama ini kebanyakan curhat melulu." Anak saya itu tampak kurang senang dengan apa yang diperolehnya dari blog saya.
"Lho katanya mau yang beda dengan teman-temanmu. Kalau mau beda yang kayak punya mama, meskipun hanya curhatan tapi itu menarik karena ditulis oleh ibu-ibu. Ibu-ibu itu kalau nulis sepenuh hati lho!" ucap saya meyakinkan.
"Tapi aku bingung, curhatan mama yang tentang teknologi yang mana? Mama aja yang nyarikan ya!" Danny bicara dengan tanpa semangat.
"Ya, sudah nanti mama carikan. Sekarang mama masih sibuk."

Kurang lebih sejam kemudian, anak saya menagih apa yang saya janjikan tentang tugas klipingnya. Saya yang kala itu sedang ngecek orderan tas, hanya menjawab "sebentar". Tak sampai setengah jam, anak saya sudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Belasan artikel tentang TIK, yang beberapa di antaranya adalah tulisan ibunya sendiri. Dia tinggal mengeprint artikel dan menyusunnya dalam sebuah kliping.

Belakangan ini saya memang lagi asyik menikmati kegiatan baru saya yaitu jualan tas secara online. Saya pikir sayang saja punya smartphone yang sudah diinstal aplikasi BB, tapi tak saya manfaatkan secara optimal. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan lewat aplikasi BB di smartphone saya tak lain jualan online. Hitung-hitung untuk menambah income keluarga. Apalagi saya punya banyak teman di facebook. Jualan saya bisa saya pasarkan pula melalui facebook. Jadi saya anggap teman-teman saya itu pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan dagangan saya. Dan Alhamdulillah, meski tak banyak ada saja yang order tas. Malah beberapa teman sudah berminat menjadi reseller saya. Senang, sudah pasti. Saya sudah mampu menghasilkan hanya berbekal hape smart saya itu.

Menulis bisa dilakukan di mana saja, termasuk saat sedang menunggu menu di rumah makan ini

Setelah lewat tulisan, ternyata sekarang saya juga mampu menghasilkan uang dari jualan secara online. Iya, beberapa artikel yang saya tulis memang telah menghasilkan uang. Ada yang dimuat di majalah, ada pula yang dimuat di surat kabar. Dari yang dihargai puluhan ribu sampai jutaan rupiah per artikel juga ada. Selain berbayar, beberapa artikel saya juga telah mampu menghasilkan barang, baik berupa buku atau malah motor. Ini biasanya saya dapatkan ketika saya menang kontes nulis. Dan semua yang saya hasilkan itu hanya berbekal hape smart saya itu dan pastinya bisa saya lakukan di mana dan kapan saja. Saya bisa menulis sambil nongkrong di warung, bisa juga saat sedang momong anak di taman. Walaupun hanya di rumah, bukan pekerja kantoran, tapi saya tetap tak mau jadi ibu yang gaptek. Saya berusaha untuk update informasi terbaru lewat internet. Karena itu saya butuh gadget yang mampu untuk memenuhi kebutuhan saya itu. Saya tak ingin ibu-ibu seperti saya ini dipandang sebelah mata. Ibu-ibu jaman sekarang harus melek teknologi. Jangan hanya seperti katak dalam tempurung. Tahunya itu-itu saja, dapur, sumur dan kasur. Paradigma lama itu harus diubah.

Sebagai ibu-ibu yang meskipun hanya di rumah, kita harus mampu menghasilkan sesuatu. Ada banyak peluang dan kesempatan di depan mata dan itu bisa kita raih hanya dengan gadget dalam genggaman kita. Buat apa kita punya hape mahal yang katanya smart, tapi tidak dimanfaatkan secara optimal. Sayang bukan? Teknologi itu diciptakan untuk membantu manusia. Usahakan teknologi itu bekerja untuk kita, jangan justru sebaliknya. Jadilah ibu-ibu yang smart, menangkap peluang yang ada di depan mata.

Seperti yang saya lakukan sekarang ini, di samping menulis saya juga berusaha menangkap peluang dengan berjualan secara online. Terus apa hubungan dengan tugas sekolah anak saya tadi? Ya justru itulah, dalam rangka menangkap peluang saya berusaha "mengenalkan" diri saya yang sebenarnya. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, tapi semata-mata ingin mengubah paradigma lama itu. Bahwa saya tidak seperti ibu-ibu rumah tangga lainnya, yang tahunya hanya dapur, sumur dan kasur itu. Saya juga mampu menulis, meskipun masih tulisan ringan-ringan saja. Siapa tahu justru ada yang tertarik untuk membukukan catatan-catatan ringan saya itu. Who knows? 

Lagipula semua yang saya lakukan, baik itu menulis, berjualan secara online tetap tak mengganggu rutinitas saya sebagai ibu rumah tangga. Semua yang saya lakukan tetap tak mengganggu tugas utama saya sebagai ibu rumah tangga. Saya tak pernah melalaikan tugas saya yang tetap memasak, menyapu, mengepel, nyuci, dan beres-beres rumah. Karena itulah suami dan anak-anak tak pernah komplain dengan aktifitas saya tersebut. Mereka justru mensuport karena apa yang saya lakukan tujuannya baik dan positif.  Semua itu bisa kita lakukan asalkan ada kemauan dan niat. Jadi tunggu apalagi, jadilah ibu-ibu yang gaul, yang smart, dan kreatif. Tangkaplah segala peluang di depan mata. Ubah paradigma lama itu! Salam smart, gaul, dan kreatif dari saya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar